Mana Penamaan yang Tepat, Apakah G30S/PKI atau G30S?

Bahkan menteri pendidikan nasional meminta para penerbit menarik buku-buku mereka yang menggunakan istilah lain selain G30S/PKI.

Istimewa
Buku-buku sejarah Gerakan 30 September 1965. (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Istilah "G30S/PKI" sangat terkenal di era Orde Baru.

Namun, istilah tersebut bergeser menjadi "G30S" saja setelah terjadi reformasi.

Lalu sebenarnya, mana yang paling tepat?

Baca: Pelatih Persib Lontar Jawaban Begini pada Bobotoh usai Dirinya Mendapat Kritikan

Baca: Kala Mulan Jualan Cilok, Tak Disangka Maia Estianty Miliki Sumber Kekayaan Mewah Ini di Luar Negeri

Baca: Lihat Videonya, Netter Merinding Dengar Rekaman Suara Ritual 1 Suro Roro Fitria

Baca: 34 Tahun Lalu Ditimpa Musibah, Kini Si Gadis Sudah Jadi Artis Kaya Indonesia

"Rasanya tidak ada ungkapan dalam bidang bidang pendidikan Indonesia yang seheboh istilah G30S," tutur Asvi Warman Adam dalam bukunya Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi Pelaku dan Peristiwa.

Di penghujung September 1965 terjadi peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal yang dilakukan oleh pasukan tentara melalui komando Gerakan 30 September.

Selang 40 hari kemudian Departemen Pertahanan mengeluarkan buku berjudul 40 Hari Kegagalan "G-30-S".

Saat belum muncul kata PKI dalam istilah itu.

Meskipun sejak hari pertama percobaan kudeta, para pembantu Mayjen Soeharto seperti Yoga Sugama dan Soedharmono yakin bahwa peristiwa tersebut dilakukan oleh PKI.

Sebenarnya saat itu muncul pula istilah lain.

Semisal "Gestok" (Gerakan Satu Oktober) oleh Presiden Seokarno yang beranggapan peristiwa tersebut terjadi pada dini hari tanggal 1 Oktober.

Ada pula istilah "Gestapu" (Gerakan September Tiga Puluh) dari pers militer.

Namun sejak 1966, rezim Orde Baru sudah menggunakan istilah "G30S/PKI".

Buku-buku lain yang diketahui memuat istilah yang berbeda harus rela direvisi atau dilarang terbit.

Tentunya penyebutan istilah itu sangat tergantung pada pihak yang menamakannya.

Maka dari itu, "Yang paling obyektif tentu saja menamakan peristiwa sebagaimana pelaku gerakan itu menyebut diri mereka yaitu Gerakan 30 September," tutur Asvi yang juga Ahli eneliti Utama pada PUsat Penelitian Politik LIPI.

Istilah itu tertulis secara nyata dalam beberapa dokumen yang dikeluarkan oleh Letkol Untung pada 1 Oktober 1965 tentang "Pembentukan Dewan Revolusi" serta "Penurunan dan Penaikan Pangkat".

Setelah reformasi, buku-buku yang pada Orde Baru dilarang terbit mulai bermunculan.

Termasuk buku sejarah tentang Gerakan 30 September.

Maka tidak heran pada kurikulum 2004, peristiwa itu disebut G30S, termasuk juga materi tentang beberapa versi dari peristiwa tersebut.

Namun, pada kurikulum 2006, ditetapkan kembali istilah G30S/PKI.

Kemudian Kejaksaan Agung mulai mempertanyakan terbitnya buku yang tidak menggunakan istilah G30S/PKI.

Bahkan menteri pendidikan nasional meminta para penerbit menarik buku-buku mereka yang menggunakan istilah lain selain G30S/PKI.

Asvi menganggap peraturan tersebut akan membingungkan masyarakat, terutama guru dan siswa.

"Kebijakan ini semakin menjauh dari tujuan 'mencerdaskan kehidupan bangsa'," tulis Asvi. (*)

Berita Ini Sudah Tayang di Warta Kota dengan Judul Mana Istilah yang Tepat Antara G30S atau G30S/PKI

                                         ***  Klik Berita Lainnya  ***

                                      # BeritaBREAKINGNEWS  

 

VIRAL! Sekelompok Orang Gulingkan Mobil yang Dikira Taksi Online

TEROR: Ada Uang Rp 1,5 Miliar, Dibalik Motif Pelemparan Kepala Babi di Teras Gedung Warga Minang

Videlia Sempat SMS Ingin Mati ke Temannya, Ternyata Ia Lakukan Hal Mengejutkan Ini

OBAT PCC BEREDAR: Waspada! Dua Pengedar Ini Cekoki Pelajar dan Orangtua 

                                           #BeritaSELEB  

 Mengagetkan, Artis Cantik Ini Umumkan akan Menikah Lagi dengan Bule Tajir usai 9 Tahun Menjanda

Berikut 10 Skandal Selebirit yang Paling Mengejutkan, Nomor Urut 6 Enggak Benget

Isyana Sarasvati Diserbu Komentar Warganet Terkait Unggah Merangkul Pria

                                           # BeritaTERPOPULER 

 Di Mana Soeharto saat Penculikan Para Jenderal TNI AD pada 30 September 1965?

 Mengenang G30S: Korban Dicungkil Matanya? Ini Hasil Lengkap Autopsi yang Jarang Diketahui

Memergoki Teman yang Selingkuh? Ini Langkah yang Bisa Anda Lakukan

 

                                         #BeritaHebohMedsos    

Sempat Hebohkan Netizen, Go-Jek Pastikan Pria dengan Akun @Ojekbule Bukan Mitra Mereka

 Kepergok Asyik Selingkuh, Pria Ini Digebukin Dua Wanita

Pemilik Akun Facebook yang Terduga Ujaran Kebencian SARA Ditangkap Polisi 

                                   #BeritaVIDEO 

 

Lihat Gaya Terbaru Awkarin, Tetap Seksi tapi Bikin Pangling

HEBOH! Pria Berambut Cepak Bawa Pisau, Panjat Masjid Nurul Ikhawan hingga Kubah, Ini Videonya

Kasihan Sopirnya, Pohon Berukuran Raksasa Timpa Mobil Avanza di Jalan Gatot Subroto

Subscribe YouTube @Tribun-Medan 

  

                                #BeritaSPORT  

 Rossi Akan Terus Balapan, Inilah Daftar Lengkap Pebalap MotoGP 2018

Ayo Dukung Timnas di Piala Asia U-16, Berikut Jadwal Laganya Hari Ini

Kata Djanur, PSMS Medan Butuh Pemain Tipe Begini usai Ditekuk PSIS Semarang

                                                                          #BeritaALAMAK 

 

Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved