Kejahatan Hipnotis

KASIHAN: Ibu Ini Diajak Berdoa, Tak Lama Kemudian, Dia Sadar, Uang dan Hartanya Raib

Korban dianjurkan mengambil seluruh uangnya dari bank dan sesajen berupa segenggam beras lalu dibungkus koran.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Salomo Tarigan
tribun medan/dedy kurniawan
Aliin, wanita korban hipnotis saat ditemui di kediamannya 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan

TRIBUN-MEDAN.COM, SIANTAR - Aliin wanita lanjut usia tampak masih mengenakan baju daster saat menceritakan kisah pilunya. Warga Jalan Pane, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan mengaku jadi korban hipnotis, hingga ia harus merelakan barang berharga miliknya, .

Ditemui di kediamannya, Selasa (26/9/2017), wanita suku Tionghoa ini menceritakan kejadian yang dialaminya bermula dari Pasar Horas Kota Siantar, Senin (25/9/2017) sekitar pukul 11.00 WIB saat hendak beli ikan untuk keperluan usaha bisnisnya.

Baca: LIVE STREAMING LIGA CHAMPIONS Manchester City vs Shakhtar Donetsk Pukul 01.45 WIB di Sini

Baca: Lagi-lagi Buni Yani Mengamuk di Sidang, Ini Pertanyaan Menohok dari JPU

Diceritakan Aliin, saat kejadiannya ada dua wanita berusia sekitar 40-an tahun yang tidak dikenalnya datang menjumpai secara tiba-tiba. Dua wanita yang juga sama-sama suku Tionghoa mengatakan kepadanya hendak mencari pendeta untuk obat panjang umur.

"Kedua wanita yang mendatangi korban tampak berambut pirang paling sekitar 40an. Mereka bilang mau cari Pendeta dari Singapura, tapi aku gak kenal siapa Pendeta itu. Karena sesama Kristiani, saya bantu mereka mencari pendeta itu. Di tengah jalan, dibilang orang itu sama saya, itu cucu pendeta itu'," ujarnya.

Selanjutnya, korban dikerjai kawanan pelaku dihipnotis, tiba tiba berada dalam mobil. Kemudian mereka berangkat dengan mobil yang dipakai komplotan tersebut, dan dua orang lagi sudah menunggu, satu wanita dan seorang pria sebagai supir.

"Aku lupa naik mobil apa itu, Aku lupa merk mobil itu, tapi diperkirakannya mobil itu merk Avanza warna putih atau silver," katanya.

Saat di mobil itu, korban mengikuti semua kemauan komplotan itu. Ia sempat dibawa-bawa ke beberapa lokasi di Kota Siantar dan kemudian ia disebut-sebut akan mendapatkan marabahaya sesuai dengan garis tangannya.

Untuk menangkap musibah itu, korban dianjurkan untuk mengambil seluruh uangnya dari bank dan sesajen berupa segenggam beras lalu dibungkus kertas koran.

Baca: Diduga Tenggak PCC, Kedua Kaki dan Tangan Wanita Ini Diikat

"Mereka lihat garis tanganku, dibilang aku akan dapat musibah besar. Dan itu lah saya lupa lupa ingat disuruh ambil uang. Tapi saya bilang, saya tidak bawa buku tabungan untuk mengambil uang ke bank. Dari situ mereka bawa ke rumahku buat ambil buku tabungan," ucapnya.

Baca: Jumlahnya Hampir Rp 100 Triliun, Ke Mana Pemerintah Investasikan Dana Haji?

Sesampai di rumah, Aliin ternyata tidak hanya mengambil buku tabungan saja. Cerita punya cerita, hartanya dikuras habis, dia diperintah untuk mengambil sejumlah uang mata asing dan perhiasan miliknya di tempat yang hanya dirinya tahu.

"Pokonya semua uang tabungan kuambil dari Bank Mestika. Sekitar Rp 600 juta, kalau ditotal seluruh ada Rp 1 Miliar lah semuanya. Sudah dicek semua CCTV, tapi gak ada yang dapat rekamannya," ungkapnya.

Baca: REI Berharap Penurunan Suku Bunga BI Diikuti Bank Lain, Ini Tujuannya

Setelah mengambil uang dari Bank Mestika, korban diajak berdoa bersama, dan setelah berdoa korban diturunkan seorang diri di depan Hotel Sapadia. Masih dalam dugaan pengaruh hipnotis, korban lantas kembali ke rumah naik naik becak.

"Ketika di dalam mobil seorang wanita ada memberika saya satu tas untuk tempat uang sebelum saya diturunkan. Sempat kayaknya saya masukkan uang dan beberapa perhiasan emas lainnya, namun sudah di rumah uangku sudah tidak ada lagi," ungkapnya.

Di rumah ketika mulai sadar, Aliin segera mengecek isi tasnya. Aliin terkejut bukan kepalang, tasnya hanya berisi tisu, minuman mineral dua botol, garam, gula merah.

Sadar dihipnotis dan kehilangan barang berharga, ia kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Siantar.

"Begitu sadar aku langsung tekejut. Langsung lapor polisi. Sudah datang polisi ke sini. Sudah cek juga CCTV di Bank Mestika, dan emang gak dapat. Cuma aku yang masuk ke Bank itu. Mobilnya mereka nuga gak dapat CCTV itu karena bukan di depan Bank dibuatnya. Pokoknya orang itu empat orang, tiga perempuan sama-sama Tionghoa sama satu supir laki-laki," pungkasnya. (Dyk/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved