Komitmen Rapidin Untuk Tingkatkan Pariwisata, hingga Peluncuran Museum Pusaka Batak di Samosir

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir, Sumatera Utara, resmi membuka Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Study Budaya Batak

Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Tribun Medan/HO
Bupati Samosir Rapidin Simbolon dalam penandatanganan Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Study Budaya Batak di Samosir. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir, Sumatera Utara, resmi membuka Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Study Budaya Batak di Gereja Katolik Inkulturatif Paroki Pangururan, Kamis (11/101/2017).

Pembukaan museum ini bersamaan dengan Hari Museum Nasional Tahun 2017 yang bertemakan “Museumku Merajut Kerukunan Hidup Berbangsa".

Museum ini akan dibuka setiap hari untuk Umum, dan berada di bawah (lantai dasar) Gereja Katolik Inkulturatif Paroki Pangururan Samosir.

Ini adalah bentuk Kerjasama antara Keuskupan Agung Medan (KAM) dengan Pemerintah Kabupaten Samosir.

"Dengan berdirinya museum ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah daerah menjadikan Danau Toba menjadi kawasan tujuan wisata," kata pengurus Yayasan Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Studi Budaya Batak BD Simanjorang.

Bupati Ramidin
Bupati Samosir Ramidin Simbolon. (Tribun Medan/HO)

Baca Juga:

Resmi, Garuda Terbang Langsung dari Singapura ke Bandara Silangit Tiap Hari

 Bupati Rapidin Simbolon Berharap Masukan Anak Rantau untuk Pembangunan Danau Toba Samosir

 Good News, Bus Angkut Gratis Penumpang dari Bandara Silangit ke Samosir PP

Menurut Simanjorang, latar belakang pendirian museum ini bermula sejak awal tahun 90-an. Di mana, Samosir adalah wilayah asal muasal orang batak yang mempunyai budaya yang kaya.

Namun, seiring perkembangan zaman, budaya Batak mulai terkikis dan hampir punah.

Atas keprihatinan itulah ada seorang cendekiawan dari Belanda yang berhasil mengumpulkan barang-barang pusaka yang masih bisa diselamatkan.

Kemudian, barang-barang bernilai sejarah itu dipelihara yang dikelola Yayasan Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Studi Budaya Batak.

Adapun barang-barang koleksi museum yang bisa dilihat adalah gambar-gambar besar tentang kehidupan orang batak. ALat-alat rumah tangga, alat musik, alat tenun, alat perang, dan alat lainnya.

Pendirian Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Study Budaya Batak ini sebagai tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang museum.

Penandatanganan Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Study Budaya Batak
Penandatanganan Museum Pusaka Batak Toba dan Pusat Study Budaya Batak (Tribun Medan/HO)

Museum ini telah memperoleh Pengesahan Badan Hukum sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : AHU.0008909.AH.01.04 Tahun 2017 tanggal 24 Mei 2017.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon menjelaskan, pembangunan dan pengembangan museum ini sengaja didatangkan ahlinya dari Italia.

"Program prioritasnya ke depan untuk menarik seluruh peninggalan Budaya Batak Toba yang ada di Belanda, dan akan menjadi salah satu objek wisata yang sangat erat kaitannya dengan Geopark Kaldera Toba," ujar Rapidin Simbolon.

Rapidin berharap, agar kedepannya para generasi muda bisa lebih mencintai sejarah Batak Toba yang ada di Samosir.

Ke depannya, dengan dibukanya secara resmi Museum Pusaka Orang Batak ini, pemerintah kabupaten Samosir akan mengembangkannya menjadi Museum bertaraf internasional.

"Setelah kita melihat peninggalan barang sejarah Batak Toba yang ada di Museum ini, hal itu bisa menambah nilai objek wisata di mata internasional, seperti apa sebenanya peninggalan barang sejarah khususnya Suku Batak Toba." ujar Rapidin.

Acara peresmian dibukanya museum ini turut dihadiri Uskup Agung Medan Anicetus Sinaga, Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga, Koramil Pangururan, tokoh masyarakat, serta para Pastor se-Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Ahli Museum dari Italia dan Belanda
Ahli Museum dari Italia dan Belanda (Tribun Medan/HO)

Permudah Akses Pengunjung

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Samosir Rapidin Simbolon telah menyediakan transportasi gratis bagi penumpang pesawat yang mendarat di Bandar Udara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara.

Peluncuran dua unit bus DAMRI rute Pangururan - Bandara Silangit (PP) itu dapat memudahkan para pengunjung ke Danau Toba Kabupaten Samosir.

Bus DAMRI yang di bawah pengelolaan Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir itu membuka layanan dua trip dalam sehari, pukul 06.00 WIB dan pukul 11.00 WIB dari terminal Onanbaru untuk periode Oktober sampai Desember 2017.

Rapidin Simbolon mengatakan, penyediaan bus gratis selama tiga bulan itu untuk memudahkan para wisatawan ke Samosir sekaligus untuk mewujudkan visi Kabupaten Samosir dari sektor pariwisata.

"Akan terus berupaya untuk membangun Samosir dari berbagai sektor demi untuk kesejahteraan masyarakat setempat," ujarnya.

Menurut Rapidin, sudah berbagai aspek dibenahi dan dikembangkan untuk menunjang wisatawan ke Samosir, seperti insfrastruktur jalan, pembangunan dermaga bertaraf internasional, dan penambahan kapal fery.

Pelestarian Lingkungan Objek Wisata

Selain itu, penanaman pohon dalam upaya pelestarian lingkungan dan menunjang pengembangan sektor pariwisata. Hal itu menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Samosir.

Penanaman bibit pohon telah beberapa kali dilakukan di sejumlah tempat khusunya di kawasan objek wisata, di antaranya di Arboretum Aek Natonang, Kebun Raya Samosir di Kecamatan Simanindo.

Bupati Rapidin mengajak elemen masyarakat setempat untuk mengambil andil dalam pelestarian lingkungan hidup, diawali dengan lingkungan sekitar.

"Lingkungan yang asri akan memberikan kenyamanan dan kedamaian serta manfaat bagi warga sekitar dan para pengunjung," ucapnya, dilansir dari Antaranews.

Rapidin menyampaikan melestarikan dan menjaga lingkungan merupakan kewajiban bersama sebagai wujud kecintaan kepada alam.

"Kecintaan kita terhadap lingkungan harus kita jaga betul, demi anak cucu kita," ujarnya lagi.

Bupati juga menjelaskan bahwa akan di jadikan wisata cagar alam dan agrowisata, karena Aek Natonang memiliki banyak potensi wisata yang dapat menarik wisatawan.

Dukung Peternakan

Selain meningkatkan keasrian lingkungan, Rapidin Simbolon juga membuka pelatihan cara beternak babi yang digelar Perkumpulan Komunitas Ekonomi Rakyat Danau Toba (PK-ERDT) di Aula Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Samosir.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerjasama yang dijalin Pemkab Samosir dengan Komunitas tersebut yang didukung Sahabat Danau Toba.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon berharap, para peternak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

"Jika memang ternak ini berhasil, yakinlah akan ada bantuan yang lebih besar lagi, intinya harus ada kejujuran dan usaha keras." katanya.

Rapidin Simbolon mengucapkan terima kasih kepada PK-ERDT yang telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Samosir.

Dilansir dari Antaranews, Ketua PK-ERDT Togu Manurung mengatakan, bahwa PK-ERDT bertujuan untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Salah satu programnya adalah membina para peternak babi di Samosir.

PK-ERDT memberikan bibit ternak secara cuma-cuma dan akan mendampingi dan mengajari peternak hingga panen. Tiga kelompok tani binaan mereka berada di Pintusona, Hutanamora dan Onan Runggu.

Bibit yang diberikan akan dikembalikan peternak setelah panen, namun keuntungan yang didapat sepenuhnya adalah hak peternak.

Selain itu, Togu berharap adanya kerjasama dengan Pemkab Samosir untuk mewujudkan pertanian terpadu sehingga penggunaan lahan bisa lebih optimal.

Para peternak babi di Samosir akan dilatih mulai dari cara beternak terpadu, produksi ternak, penyakit babi, hingga pembiayaan ternak.

Ukup Agung Medan, Mgr AB Sinaga OFMcap
Uskup Agung Medan Mgr Anicetus B Sinaga OFMCap (Tribun Medan/HO)

Dukungan dari Seniman

Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon berserta jajarannya, Andi Situmorang, ketua Persatuan Artis Batak Indonesia, para artis Alex situmorang, dan artis senior James Simbolon resmi mendeklarasikan Persatuan Artis Kabupaten Samosir (PARKASA) se-Jabodetabek di Mulia Cafe, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Minggu (30/4/2017) lalu.

Acara pembentukan persatuan artis ini atas dukungan para artis yang berasal dari se-Kabupaten Samosir.

Acara deklarasi Parkasa diawali dengan acara kebaktian dan nyanyian khas batak. Selain itu, acara pembukaan deklarasi diisi dengan tarian Si Hutang Sanggul dari Tetty Samosir dance.

Usai tarian, Ketua umum Jimmy Simarmata membacakan visi dan misi Perkasa di hadapan Bupati Samosir serta seluruh tamu undangan yang hadir.

Acara dilanjutkan dengan deklarasi dan peresmian secara simbolis oleh Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon kepada ketua umum Parkasa, Jimmy Simarmata.

Bupati Rapidin memberikan petaka sebagai wujud tanggung jawab dan tugas untuk mengembangkan potensi budaya dari seluruh personel dari seluruh masyarakat batak, khususnya Kabupaten Samosir.

"Atas warga Samosir dan ramah Tuhan dan berkatnya dengan petaka resmi ini, Jimmy Simarmata sebagai ketua umum Perkasa," ucap Rapidin Simbolon sembari menyerahkan petaka berbendera Perkasa.

Usai petaka diberikan kepada ketua Perkasa, Jimmy Simarmata, para tamu undangan yang hadir langsung berdiri dan bertepuk tangan secara meriah.

Rapidin Simbolon dalam sambutannya pun mengatakan sangat mengapreasi terbentuknya Perkasa.

Ia berharap, Perkasa ke depannya bisa menjadi mitra pemerintah Kabupaten Samosir dalam mempromosikan Pariwisata Danau Toba Samosir.

"Saya sangat mengapresiasi pembentukan perkasa ini, ini adalah kedepan saya harapkan saya berbangga hati karena lembaga ini menjadi mitra stategis perintah Kabupaten Samosir untuk mewujudkan pariwisata," ucapnya.

Rapidin berharap, semua artis-artis batak yang tergabung di Parkasa dapa memberikan nuansa baru dalam menciptakan variasi-variasi baru dalam mendukung pariwisata yang berbasiskan seni dan budaya khususnya di Kabupaten Samosir. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved