Konyolnya PSSI Itu, Penonton Berambut Cepak yang Buat Rusuh, Kok Suporter PSMS yang Dihukum!
"Konyolnya PSSI itu. Ya, kami sebagai suporter PSMS yang resmi merasa dirugikan dengan hal ini. Kan publik juga tahu siapa yang buat keributan.
Penulis: Ilham Fazrir Harahap | Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM - "Konyolnya PSSI itu. Ya, kami sebagai suporter PSMS yang resmi merasa dirugikan dengan hal ini. Kan publik juga tahu siapa yang buat keributan. Jelas-jelas ini sangat merugikan kami dan tim juga. Ini ulah mereka suporter dari TNI, ujung-ujungnya jadi PSMS yang kena."
Begitulah kalimat yang dilontarkan Ketua Kampak FC, M Faisal, saat klub sepakbola kebanggaan Kota Medan itu dihukum PSSI terkait kerusuhan saat laga Persita Tangerang kontra PSMS Medan di Stadion Mini Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10/2017) lalu.
Baca: PSMS Medan Dihukum, Kelompok Suporter Sebut PSSI Konyol
Baca: Kagum dengan Ketahanan Fisik Penari Sufi, Ternyata Ini Kuncinya
Akibat kerusuhan itu, satu orang suporter Persita tewas dan puluhan luka-luka.
Seminggu setelah terjadinya peristiwa itu, Rabu (18/10/2017), Sidang Komisi Disiplin PSSI mengeluarkan sanksi kepada PSMS Medan, yang memutuskan: Larangan kepada suporter PSMS Medan untuk tidak memasuki stadion 4 kali dan denda Rp 30 Juta.
Sedangkan Persita Tangerang dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton 1 kali dan denda Rp 22,5 Juta.
Sanksi dari Komdis PSSI ini direspon negatif oleh kelompok suporter PSMS.
Ketua Kampak FC, M Faisal mengatakan hukuman tersebut merupakan keputusan yang konyol.
Menurutnya, keributan di Bogor itu tak ada sangkut pautnya dengan suporter PSMS.
Bahkan ia menilai publik tahu siapa yang berbuat kerusuhan tersebut.
Baca: Setelah Anies-Sandi Sindir Jokowi dan Ahok di Acara PNS DKI di Bogor, Inilah yang Terjadi
Baca: Sandy Sondoro: Indonesia Raya Tiga Stanza Bisa Bikin Orang Tertidur
M Faisal juga membantah anggotanya terlibat kericuhan tersebut. Hanya saja ia menilai kala itu, suporter Persita sedikit melontarkan ucapan yang tidak enak terhadap pendukung PSMS yang berambut cepak itu, sehingga terjadi keributan.
"Enggak ada suporter PSMS terlibat, itu TNI yang rusuh kemarin. Ujung-ujungnya suporter PSMS juga jadinya yang disalahin," ujarnya.
Senada dengan Ketua Umum SMeCK Hooligan, Lawren Simorangkir, membantah pihaknya (suporter PSMS) membuat kerusuhan di markas Persita.
Baca: Si Cantik Anggota DPRD Sumut Ini Galau soal Rambut, Dia Minta Saran Netizen
Baca: Marc Marquez Tepergok Pakai Topi Valentino Rossi, Maksudnya Apa Nih?
Ia menuding para penonton yang berambut cepaklah yang terlibat keributan dengan suporter Persita.
"Kalau dari kami SMeCk Hooligan tidak ada buat kerusuhan. Tentara-tentara itulah, mereka datang untuk mendukung PSMS. Kami sama sekali tidak terlihat dalam kerusuhan itu," ujarnya di Medan, Kamis (12/10/2017).
Kelompok suporter PSMS Fans Club (PFC) juga tidak terima dengan keputusan tersebut.
Panglima PFC, Yosua Nico Lubis menilai, tidak sepantasnya tim PSMS mendapat sanksi tersebut, apalagi sampai empat laga tanpa suporter.
Baca: Masih Bobol Juga, Istri Tetap Hamil, Meski Suami Pakai Kondom? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Baca: Ini Untuk Papa! Perempuan Ini Langsungkan Akad Nikah di Hadapan Jenazah Ayahnya, Begini Kisahnya
Mereka sangat kesal, dan mengaku akan menanyakan kepada Manajemen PSMS terkait hal tersebut.
"Kami tidak setuju atas tindak-lanjut Komdis PSSI ini. Atas dasar apa mereka berikan sanksi itu? Jelas-jelas bukan kami yang berbuat malah jadi kena getahnya. Kalau begini nama suporter PSMS yang malu jadinya," ujarnya.
Kenapa Manajemen PSMS Lambat Merespon?
Manajemen PSMS belum menerima surat resmi atas sanksi yang telah diberikan.
Bahkan mereka tidak tahu, bahwa tim Ayam Kinantan sudah terkena sanksi empat laga tanpa penonton dan denda Rp 30 juta.
Baca: Dewi Perssik-Angga Wijaya Ternyata Tidak Tinggal Satu Rumah
Baca: Kapal Tanpa Nama Diperiksa di Asahan, Ternyata Ada 10 Pekerja Ilegal Berondok
"Surat resmi belum kami terima dari Komdis atas sanksi itu. Saya juga baru tahu kabar ini. Soalnya saya masih di Jakarta. Mungkin nanti akan rapat dan bahas soal sanksi itu," ujar Ketua Harian PSMS Kisharianto Pasaribu, Sabtu (21/10/2017).
Jika hal itu pun diterima PSMS Medan, Kisharianto belum dapat menentukan apakah mereka akan banding atau tidak atas sanksi yang diberikan Komdis.
"Belum tahu bagaimana selanjutnya. Kami akan rapat dan bahas lagi soal keputusan itu. Apakah banding atau tidak," ujarnya.
Minta TNI Jangan Disudutkan
Sementara itu, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi meminta TNI tidak disudutkan dalam kerusuhan pertandingan Liga 2 antara Persita Tangerang melawan PSMS Medan tersebut.
Menurutnya, itu bukan kerusuhan dari TNI, tapi semangat berlebihan dari suporter.
Baca: Sandiwara Sopir Grab Terbongkar! Ngaku Dihipnotis, Ternyata Gelapkan Mobil Sendiri
Baca: PSMS Medan Dihukum PSSI, Manajemen Belum Tentukan Sikap
"Bukan kerusuhan, itu motivasi yang berlebihan sehingga menjadi gesekan. Mohon maaf jangan sudutkan TNI," kata Edy Rahmayadi usai rapat koordinasi dengan Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora dikutip dari antaranews.com.
Kok Jadi PSMS yang Disanksi?
Ketua Umum PSSI itu menegaskan masalah yang terjadi saat pertandingan Persita melawan PSMS yang mengakibatkan satu orang suporter Persita meninggal dunia saat ini dalam proses investigasi Komisi Disiplin.
"Komisi Disiplin saat ini sedang bekerja. Kalau ada kesalahan di klub maupun person akan ditindak," katanya.
Walaupun prajurit TNI menjadi bagian dari salah satu bahan investigasi, namun Edy menegaskan pada pertandingan itu tidak hanya TNI yang menjadi suporter.
"Apa enggak boleh TNI jadi suporter? Apalagi mereka datang tidak menggunakan seragam," ujar Edy.
Baca: Keluarga Bersyukur, Gadis Korban Penganiaayan Berangsur Membaik, Pelaku Belum Ditangkap
Baca: 3 Tahun Jokowi-JK, Survei Vs Polling Media Sosial, Lihat Hasilnya Fakta Vs Saracen (Akun Bodong)?
Edy menegaskan, akan mencari tahu penyebab kerusuhan yang sebenarnya.
Pria yang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu berjanji akan menindak pelaku kerusuhan tersebut.
"Sepak bola seharusnya menjadi hiburan, saya akan cari tahu apa sebenarnya," ujarnya.
Sejauh ini, Edy hanya mengetahui sebelum kerusuhan terjadi suporter Persita melempari fans PSMS yang juga didukung dari prajurit TNI.
Baca: Penampilan Serangga dari Kebumen Ini Mengerikan, Ada yang Tahu?
Baca: Digoyang Isu PKI dan Manuver Panglima TNI, Elektabilitas Jokowi Malah Naik, Prabowo Turun
Sebanyak 15 prajurit mengalami bocor di kepala. Tapi dia tak mau sepihak dalam mengambil tindakan.
"Kalau ada prajurit yang terbukti terlibat dan bersalah, maka akan diberikan hukuman sesuai dengan aturan hukum," ungkap Edy.
Keterlibatan TNI pada kompetisi sepak bola Indonesia tidak lepas dari masuknya PS TNI dalam kompetisi.
Kondisi ini membuat banyak prajurit yang memberikan dukungan langsung ke lapangan meski tidak menggunakan seragam.
Baca: Sopir Taksi Online Mengaku Dibegal, Ternyata Mobilnya Digadaikan Rp225 Ribu!
Baca: Prajurit Marinir Rusak Rumah dan Mobil Letkol Sudrajat, Kecewa Rekan Meninggal Karena Dehidrasi
Gesekan dengan suporter lain beberapa kali terjadi. Sebelum pertandingan antara Persita melawan PSMS Medan, gesekan terjadi saat pertandingan Persegres Gresik United melawan PS TNI pada Torabika Soccer Championship (TSC).
Setelah insiden Persita Tangerang kontra PSMS Medan itu, Pangkostrad Edy melarang prajurit Kostrad menjadi suporter kolektif pada setiap pertandingan, baik dalam kompetisi Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3.
Berikut beberapa sanksi yang dikeluarkan dari hasil keputusan sidang Komisi Disiplin PSSI, Rabu (18/10/2017)
1. Zia Ul Haq Abdurrahim
- Nama kompetisi: Gojek Liga 1 2017
- Pertandingan: Madura United vs PBFC
- Tanggal kejadian: 12 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: masuk ke dalam lapangan dan menendang wasit juga mengenai Asisten Wasit
- Sanksi : 10 kali larangan memasuki stadion dan denda Rp 50.000.000,-
2. Umar Wachdim
- Nama kompetisi: Gojek Traveloka Liga 1 2017
- Pertandingan: Madura United vs PBFC
- Tanggal kejadian: 12 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: masuk ke dalam lapangan dan memukul wasit
- Sanksi : 5 kali larangan memasuki stadion dan denda Rp 25.000.000,-
3. Ali Fachmi
- Nama kompetisi: Gojek Traveloka Liga 1 2017
- Pertandingan: Madura United vs PBFC
- Tanggal kejadian: 12 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: masuk ke dalam lapangan dan memukul wasit
- Sanksi : 5 kali larangan memasuki stadion dan denda Rp 25.000.000,-
4. Panitia Pelaksana Pertandingan Madura United
- Nama kompetisi: Gojek Traveloka Liga 1 2017
- Pertandingan: Madura United vs PBFC
- Tanggal kejadian: 12 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: suporter melakukan pelemparan oleh suporter sehingga Asisten Wasit cedera dan wasit ditendang oleh seorang ofisial yang tidak tercatat
- Sanksi : 4 kali pertandingan tanpa penonton diluar Madura (Pertandingan Usiran)
5. Madura United
- Nama kompetisi: Gojek Traveloka Liga 1 2017
- Pertandingan: Madura United vs PBFC
- Tanggal kejadian: 12 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: seorang yang tidak teridentifikasi melakukan pemukulan terhadap wasit
- Sanksi : denda Rp 25.000.000,-
6. Sumardji – Manager Bhayangkara FC
- Nama kompetisi: Gojek Traveloka Liga 1 2017
- Pertandingan: Barito Putera vs Bhayangkara FC
- Tanggal kejadian: 15 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: Mendatangi dan mendorong dengan menggunakan dada kepada Asisten Wasit
- Sanksi : Larangan memasuki stadion 5 (lima) pertandingan dan denda Rp 75.000.000,-
7. Rakhmat Gunadi – Manager Persika Karawang
- Nama kompetisi: Liga 2 2017
- Pertandingan: Celebest FC vs Persika Karawang
- Tanggal kejadian: 10 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: mendatangi, mengejar dan berusaha melakukan percobaan pemukulan terhadap Asisten Wasit
- Sanksi : Larangan memasuki stadion 2 (dua) pertandingan dan denda Rp 30.000.000,-
8. Panitia Pelaksana Pertandingan PSM Makassar
- Nama kompetisi: Gojek Traveloka Liga 1 2017
- Pertandingan: PSM Makassar vs Persib Bandung
- Tanggal kejadian: 15 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: suporter melakukan pelemparan
- Sanksi : denda Rp. 33.750.000,-
9. Panitia Pelaksana Pertandingan Persita Tangerang
- Nama kompetisi: Liga 2 2017
- Pertandingan: Persita Tangerang vs PSMS Medan
- Tanggal kejadian: 11 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: suporter melakukan pelemparan terhadap supporter PSMS Medan dan yang memicu terlibat saling lempar yang menimbulkan korban jiwa
- Sanksi : pertandingan tanpa penonton 1 kali dan denda Rp 22.500.000,-
10. PSMS Liga 2 2017
- Pertandingan: Persita Tangerang vs PSMS Medan
- Tanggal kejadian: 11 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: terlibat saling lempar yang menimbulkan korban jiwa
- Sanksi : Larangan suporter PSMS Medan untuk memasuki stadion 4 kali dan denda Rp 30.000.000.
11. Panitia Pelaksana Pertandingan Persebaya Surabaya
- Nama kompetisi: Liga 2 2017
- Pertandingan: Persebaya Surabaya vs Kalteng Putra
- Tanggal kejadian: 11 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: suporter melakukan pelemparan dan merusak gate entrance
- Sanksi : denda Rp 67.500.000,-
12. Panitia Pelaksana Pertandingan PSPS Riau
- Nama kompetisi: Liga 2 2017
- Pertandingan: PSPS Riau vs Cilegon United
- Tanggal kejadian: 10 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: suporter melakukan pelemparan
- Sanksi : denda Rp 30.000.000,-
13. Panitia Pelaksana Pertandingan Persik Kediri
- Nama kompetisi: Liga 2 2017
- Pertandingan: Persik Kediri vs Yahukimo FC
- Tanggal kejadian: 11 Oktober 2017
- Jenis pelanggaran: suporter melakukan pelemparan
- Sanksi : denda Rp 15.000.000,-
(Tribun-Medan.com, Ilham Fazrir Harahap)