Mengudar 4 Fakta Pelecehan yang Dilakoni Driver Online hingga Tercyduk dan Meraung-raung
Kasus terbaru dengan adanya kejadian pelecehan yang dilakukan pengemudi transportasi online, kepada anak di bawah umur.
Laporan Wartawan Tribun-Medan/ Fatah Baginda Gorby
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pengguna transportasi online kian dituntut waspada.
Memang tiada bisa dimungkiri kalau jasa angkutan berbasis online ini kian memudahkan.
Namun tetap saja mesti waspada karena ada saja oknum-oknum yang nekat bertindak di luar batas dan merugikan pelanggannya sendiri.
Kasus terbaru dengan adanya kejadian pelecehan yang dilakukan pengemudi transportasi online, kepada anak di bawah umur.
M Zainuddin Siregar (25) diduga keras telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswi Homeschooling Kak Seto di Medan.
Ia pun diciduk pada Kamis (2/11/2017). Ia tak bisa berkutik lagi, malah menangis meraung-raung.
Berikut Tribun-medan.com menyarikan 4 fakta terkait pelecehan seksual yang dilakukan oknum driver online ini.
1. Diungkap dan Ditangkap Sesama Driver Online
Tak terima profesinya ternodai karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, David Bangar Siagian dan teman-temannya mengambil langkah cepat.
Ia mendapat permintaan Kepala Sekolah Homeschooling Kak Seto, sekolah yang juga tempat anaknya melakukan kegiatan belajar.
"Saya diminta Ibu Kepala Sekolah, untuk membantu mencari driver online ini (tersangka) karena beliau tahu saya driver online juga dan mungkin bisa membantu mencari dari komunitas-komunitas driver online," ujarnya kepada Tribun-medan.com, Kamis (2/11/2017).
Aksi penjebakan tersebut bagi David merupakan penyelamatan profesinya sebagai pengemudi online.
Ia mengaku tidak terima dengan ulah pelaku yang bisa membuat kepercayaan masyarakat terhadap transportasi online hilang.
2. Teror Via Aplikasi Pesan WhatsApp
Menurut David kejadian bermula saat pelaku selalu meneror korban melalui percakapan Whatsapp secara intens.
"Puncaknya pada Kamis 2 November, pelaku mengatakan akan menjemput korban di sekolah," ungkapnya.
Lalu David menuturkan akibat sms teror itu sang korban terlihat ketakutan dan membuat guru tersebut curiga.
"Setelah berkomunikasi dengan rekan-rekan driver di pangkalan Warkop Faiz, jalan Gajah Mada, diputuskan untuk menjebak tersangka," ungkapnya.
Menurut David, tersangka hendak berencana membawa korban ke luar kota. Tak jelas untuk apa niat tersangka.
"Setelah kami jebak awalnya dia membantah, namun setelah diperlihatkan history order dan diperiksa chat whatssapnya, ia tak berkutik," ujarnya.
David menuturkan, setelah tertangkap, para driver online dan pihak sekolah memutuskan untuk memanggil personil Polsek Helvetia guna menyerahkan tersangka.
"Karena ini termasuk wilayah Polsek Helvetia, makanya kami serahkan dia ke sana," jelasnya.
Baca: Viral Pasutri Beda Usia, Pria Muda Lontar Jawaban Menohok tatkala Istri Dihina
Baca: Usai Ditalak Cerai Enji, Penampilan Terkini Nizar yang Belum Resmi Jadi Janda Disorot Warganet
Baca: 7 Foto Nakal nan Aduhai ala Nikita Mirzani yang Bikin Cenat-cenut
Baca: Dibully karena Dianggap Bukan Pribumi, Bocah Ini Akhirnya Apungkan Permintaan yang Bikin Nyesek
Baca: Mengudar Fakta di Balik Hotel Alexis, Siapa Sang Pemilik dan Kaitannya dengan Wiranto dan Ahok
Baca: Gara-gara Hal Ini, Istri Andre Taulany sampai Disebut Tak Pantas oleh Warganet, Kenapa Ya?
Baca: Tetap Waspada, Inilah Daftar Hoax Terkait Registrasi Kartu SIM Prabayar
Baca: Hari Ini Polisi Razia Serentak, Jangan Asal Mau Ditilang tapi Lengkapi Juga Surat-surat Kendaraan
Baca: Duh Ampun Alasan Bantu Teman, Perempuan Ini Jual Jasa Layani Threesome via Facebook
3. Pelecehan Dilakukan di Dalam Mobil
Perekam video yang juga pengemudi taksi online, David Bangar Siagian menjelaskan perbuatan tersangka bermula saat korban memesan taksi online untuk menjemput dari sekolahnya.
"Di dalam mobil pelaku sudah melakukan tindakan pelecehan kepada anak itu, dan juga hampir membawanya ke hotel," ujarnya.
Namun menurut David, si anak memberontak sehingga membuat pelaku M. Zainuddin Siregar mengurungkan niatnya.
Pria yang juga berperan sebagai inisiator penjebakan pelaku ini, menjelaskan tersangka mengancam korban agar tidak memberitahukan orangtuanya dengan alasan macet.
4. Korban Penyandang Berkebutuhan Khusus
Anak yang dilaporkan mengalami pelecehan itu juga merupakan penyandang autis.
"Korban tidak dipertemukan kepada pelaku karena ia masuh trauma. Sehingga korban dipisahkan saat proses penjebakan dan penangkapan," ujar David, Driver Online yang menciduk M Zainuddin Siregar.
Namun nahas, akibat ulah tersangka menurut David, pihak sekolah mengabarkan kondisi korban saat ini sedang drop.
"Pihak sekolah mengungkapkan kondisi anak sebelum kejadian menuju kesembuhan kira-kira 70 persen, namun karena kejadian ini pihak sekolah merasa khawatir dengan keadaan si anak," ujarnya.
(cr7/tribun-medan.com)