Simpan Uang di Luar Negeri, Prabowo Terseret Laporan 'Paradise Papers' Kemplang Pajak
Nama Prabowo Subianto disebut pernah menjabat Direktur dan Wakil Pimpinan Nusantara Energy Resources yang kantornya berada di Bermuda.
Dalam dokumen tersebut, nama Tommy Soeharto tercatat pernah menjadi direktur dan bos dewan Asia Market Investment, perusahaan yang terdaftar di Bermuda pada 1997 dan ditutup tahun 2000.
Konsorsium Jurnalis Investigatif juga melihat ada kesamaan alamat dengan perusahaan lain yang dimiliki Tommy, Asia Market dan V Power, di mana dua perusahaan itu terdaftar di Bahama.
Tommy turut membuka perusahaan patungan dengan rekannya dari Australia dengan kegiatannya berupa iklan jalan di Negara Bagian Victoria di Australia, Filipina, Malaysia, Myanmar, dan China.
Perusahaan itu ditutup di Bermuda pada 2003 dan berdasarkan data dari firma hukum di Bermuda, Appleby, perusahaan tersebut disebut sebagai pengemplang pajak.
Sementara itu, Mamiek Soeharto dikatakan sebagai Wakil Presiden Golden Spike Pasiriaman Ltd sekaligus pimpinan Golden Spike South Sumatera Ltd dengan rekannya Maher Algadri.
Maher merupakan salah satu konglomerat terbesar di Indonesia zaman kepemimpinan Soeharto, menurut laporan Forbes.
Salah satu media asal Indonesia yang tergabung dalam Konsorsium Jurnalis Investigatif yang menyelidiki Dokumen Surga, Tempo, diberitakan BBC.com sudah mengonfirmasi hal ini kepada Tommy, Mamiek, hingga Prabowo. Namun, belum ada penjelasan menyeluruh dari ketiga pihak yang disebut.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com belum berhasil menghubungi Tommy Soeharto, Mamiek Soeharto, dan Prabowo.