Pelaku Kabur Setelah Pukul Richard dengan Batu Gilingan, Karena Ingat 3 Anaknya
Tersangka Edi Aprianto (33) mengaku menyesal telah melakukan penganiayaan yang kemudian
Penulis: Indra Gunawan |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUN-MEDAN.com,LUBUKPAKAM- Tersangka Edi Aprianto (33) mengaku menyesal telah melakukan penganiayaan yang kemudian menyebabkan kematian terhadap Richard Vanes Pakpahan (16) siswa Roma Katolik (RK) Serdang Murni Lubukpakam Kabupaten Deliserdang.
Saat ditemui di Mapolres Deliserdang, Edi pun mengaku ingin meminta maaf kepada keluarga korban.
" Kalau jumpa sama orang tuanya saya mau minta maaf lah bang. Saya menyesal melakukan ini. Kalau memang orang tuanya gak mau memaafkan ya saya pasrah ajalah,"ujar Edi kepada Tribun-Medan.com Kamis, (16/11/2017).
Baca: Ternyata Edi Habisi Nyawa Richard dengan Batu Gilingan yang Kemudian Dibuang ke Sungai
Baca: Chat Richard Sebelum Tewas Dibacok Pada Gadis Pujaannya: Aku Tulus Suka Samamu
Ia mengaku setelah melakukan pemukulan dengan batu gilingan terhadap korban ia langsung kabur ke kawasan Seirampah tempat keluarganya. Dalam pelariannya itu ia menyebut juga ingat dengan tiga orang anaknya.
" Aku juga kan punya anak tiga, makanya aku kasihan juga telah melakukan perbuatan ini,"kata Edi.
Wakapolres Deliserdang, Kompol Yudi Frianto didampingi Kasat Reskrim, AKP Ruzi Gusman mengatakan kalau korban datang ke rumah korban sudah mempunyai niat untuk mencuri. Hal ini lantaran pelaku ada memiliki hutang dengan orang lain.
" Pelaku ini juga suka pakai sabu dan berjudi. Sepeda motor kakaknya juga digadaikannya, dia bingung untuk menebus gadaian makanya datang niatnya untuk mencuri, hanya saja ketahun sama korban yang kemudian dia pukul pakai ulekan cobek (batu gilingan) lima kali dibagian kepala,"kata Yudi.
(dra/tribun-medan.com)