Baca Edisi Cetak Tribun Medan

PSMS Medan Butuh Pemain Asing Marquee Player

Menghadapi kasta tertinggi kompetisi domestik, dibutuhkan pemain asing berkategori marque player.

Editor: Salomo Tarigan
Tribun Medan
PSMS Medan 

PSMS berbalik unggul di menit 38 setelah tendangan bebas Ronny Fatahillah melesak menghujam jala gawang Persebaya. Miswar Saputra, kiper Bajul Ijo --julukan Persebaya-- gagal menjangkau bola yuang berbelok arah karena membentur kepala seorang pemain belakang Persebaya.

Namun lagi-lagi keunggulan ini tak bertahan lama. Dua menit kemudian, Persebaya membuat skor kembali imbang.

Aksi bek PSMS, Fredyan Wahyu, yang memotong bola di kotak penalti dianggap wasit sebagai gerakan ilegal. Eksekusi yang diambil Irfan Jaya sesungguhnya masih dapat dimentahkan kiper PSMS, Abdul Rohim. Tapi bek-bek PSMS kalah cepat mengantisipasi bola rebound. Bola jatuh kembali ke kaki Irfan yang tanpa ampun mencocornya.

Kekalahan ini sesungguhnya tidak berarti banyak bagi PSMS. Kalah atau memang, tiket promosi dari Liga 2 ke Liga 1 musim depan sudah berada dalam genggaman. Kemenangan, pada dasarnya, sekadar merupakan pentahbisan. Semacam pengesahan saja.

Hal ini dikemukakan mantan Pelatih PSMS, Suharto AD. Menurut dia, PSMS harus berpacu dengan waktu, mengejar ketertinggalan dari klub-klub Liga 1 yang saat ini sudah memulai persiapan.

"Banyak yang harus dipersiapkan untuk Liga 1 nanti, manajemen harus serius dalam persiapan berlaga di Liga 1. Kalau tidak, takutnya seperti yang sudah-sudah. Kita akan jadi bulan-bulanan. Itu masih lumayan. Sebab bisa-bisa akan sekadar numpang lewat. Jangan sampai seperti itu," katanya pada Tribun di Medan, Selasa (28/11/2017).

Menurut Suharto, secara keseluruhan, skuat PSMS saat ini masih belum memenuhi standar layak untuk bertarung di Liga 1. Baik standar fisik maupun teknik.

"Kalau saya boleh berpendapat, hanya 40 persen pemain yang layak untuk dipertahankan. Liga 1 dan Liga 2 itu, kita tahulah, levelnya kan berbeda. PSMS harus mencari pemain untuk level Liga 1 apabila ingin kompetitif di sana," ujarnya.

Mantan striker PSMS yang juga striker tim nasional Indonesia, Saktiawan Sinaga, menyebut ke depan manajemen PSMS tidak dapat lagi terus bersikap menunggu bola. Tidak dapat lagi cuma mengharapkan sumbangsih Pembina PSMS, Letjen Edy Rahmayadi. Di Liga 1, Manajemen PSMS harus bersikap lebih profesional.

"Selama ini, jujur-jujur saja, harapannya semua, kan, bertumpu sama Pak Edy. Apa-apa Pak Edy. Di Liga 1 jangan lagi begitu. Harus profesional lah. Bagaimana bisa mencari sponsor.

PSMS sekarang sudah di Liga 1, saya kira mencari sponsor sudah lebih mudah ketimbang waktu kita di Liga 2," katanya.(lam/raj/nan)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved