Baca Edisi Cetak Tribun Medan
Jalur Rel Kereta Api Medan - Deli Tua - Pancur Batu Akan Diaktifkan Lagi, Warga Bakal Digusur
"Yah mau bagaimana, kami tahu lahan ini bukan punya kami, tapi kalau bisa adalah diberikan ganti rugi."
Di sepanjang rel nyaris dikuasai oleh masyarakat seluruhnya, tampak dari rapatnya rumah-rumah permanen penduduk yang berdiri di jalur rel. Hanya ada beberapa gang kecil yang tersisa untuk dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.
Walaupun area ini adalah pemukiman illegal, seluruh rumah yang berdiri memiliki meteran listrik yang disediakan PLN. Bahkan tampak beberapa warga yang memiliki rumah di atas rel kereta api sudah memiliki mobil pribadi.
Namun secara keseluruhan warga yang menggarap lahan rel kereta api ini adalah warga yang tidak berpunya.
"Mayoritas orang susuh, ada satu dua yang ekonominya bagus. Namun mereka itu yang membelinya itu. Ada yang beli lahan ini untuk dijadikanya garasi mobil," ujar Udin, warga yang tinggal di bantaran rel yang berada di Gang Musalla, Jalan Pelangi.
Sudah Terbiasa
Terhadap rencana penggusuran itu, warga sebenarnya tidak kahwatir.
"Udah biasa kami dengar. Udah begitu nanti redup sendirinya isu penggusaran itu. Warga sudah tidak khawatir jika ada isu kalau rel ini akan diaktifkan kembali sama orang Kereta Api," ujar Udin.
Saat ini, pembangunan infranstruktur sarana dan prasarana kereta api merupakan proyek strategis nasional, terus dikebut pengerjaaanya.
Pemerintah pun menganggarkan dana Rp 105,6 triliun untuk membangun jalur kereta api sepanjang 4.000 kilometer, termasuk melintasi Kota Medan dan daerah lainnya di Sumatera Utara.
Jalur kereta api yang sudah tidak berfungsi dan telanjur dikuasai masyarakat , akan diambil alih pemerintah. Di sepanjang rel nyaris dikuasai masyarakat seluruhnya, tampak dari rapatnya rumah-rumah permanen penduduk yang berdiri di jalur rel.
Hanya ada beberapa gang kecil yang tersisa untuk dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.
Walaupun area ini adalah pemukiman illegal, seluruh rumah yang berdiri memiliki meteran listrik yang disediakan PLN.
Bahkan tampak beberapa warga yang memiliki rumah di atas rel kereta api sudah memiliki mobil pribadi.
Menurut Udin, rencana pengaktifan rel kereta api ini sebenarnya bukan hal baru lagi bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang rel.

Isu mereka akan digusur bahkan setiap pilkada selalu muncul sebagai bahan kampanye ke lokasi mereka.
Bahkan kata Udin warga sudah beberapa kali mendapat surat yang meminta mereka mengosongkan lokasi rel kereta api tersebut, namun tidak ada tindakan yang jelas dari pemerintah soal keberadaan mereka tinggal diatas rel tersebut.
Pihak PT Kai pun sudah pernah datang menjumpai para warga untuk mengingatkan bahwa lahan tersebut tidak ada sewanya, sehingga jika ada yang mengatasnamakan PT KAI meminta biaya sewa supaya tidak dilayani masyarakat dan mengadukannya ke pihak PT KAI.