2 Hari Usai Merayakan Ultahnya yang Ke-39, Putri Bungsu Bos Indomie PT Indofood Meninggal Dunia

Deynica menghembuskan nafas terakhir di Singapura, Jumat (29/12/2017).

Editor: AbdiTumanggor
Tribun Timur
Deynica Welirang 

Diterbitkan pula buletin Wacana Mitra untuk memberikan edukasi, dorongan dan semangat kepada pengusaha kecil melalui artikel-artikel yang dimuat.

Misalnya tulisan tentang keberhasilan pengusaha Mie Kocok Bandung, atau pengusaha roti bantal dan sebagainya.

Bogasari adalah satu dari empat produsen terigu dengan omset pertahun mencapai Rp 5 triliun.

Tiga lainnya PT Sriboga, PT Panganmas, dan PT Berikari. Sebagai produsen terbesar, pangsa pasar terigu yang tiap tahun bertambah lima hingga sepuluh persen itu sekitar 70 persen dikuasai oleh Bogasari.

Pertambahan pangsa pasar terigu nasional antara lain dipicu oleh semakin besarnya masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bukan nasi seperti roti, mie, kue, biskuit, demikian pula maraknya kemunculan restoran cepat saji (fastfood) yang menawarkan aneka jenis makanan seperti burger, hot dog, pizza, kebab, donat yang sebagian besarnya berbahan baku terigu.

Bogasari yang pendiriannya diresmikan oleh pada 19 Mei 1971, itu dimaksudkan untuk mengolah biji gandum menjadi tepung terigu.

Pabrik pertama dibangun di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta di atas tanah 10 hektare dengan kapasitas olah 9.500 ton gandung perhari, pabrik kedua didirikan di lokasi pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya diresmikan pada 1972 dengan kapasitas olah 5.000 ton gandum perhari.

Total mempekerjakan 4.000 orang karyawan, jadilah Bogasari industi terigu terbesar di Indonesia.

Menarik mencermati kuatnya penguasaan pasar oleh Bogasari.

Ada yang menuding, sejak awal perusahaan ini telah memperoleh "lisensi" monopoli.

Apalagi, mengingat kedekatan dengan Om Liem sejak sama-sama di Semarang. Namun Frangky Welirang menyatakan berbeda.

Menurut Frangky, industri ini memang harus memiliki kekuatan.

Toh, kata Frangky, Bogasari bukanlah satu-satunya industri terigu dan ketiga industri lain itu diberi kesempatan sama untuk berkembang.

"Namun, soal strategi penjualan dan kualitas produksi belum tentu sama. Kita memiliki cara sendiri-sendiri. Pasar juga menentukan siapa yang terbaik," jelas Franciscus Welirang.

Dia mencatat ada beberapa hal yang membuat Bogasari unggul.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved