Berita Eksklusif
Inilah 6 Fakta 5 Ton Daging Tak Halal Dijual Per Hari di Medan, Hanya 1 RPH Bersertifikat dari MUI
Jumlah pasokan daging sapi di seputar Kota Medan mencapai 7 ton atau 7.000 kilogram per hari. Setiap hari ada 70 ekor daging sapi..
"Kami turun di pasar‑pasar besar saja melakukan pemeriksaan. Selebihnya itu wewenang pemko dan pemkab. Tetapi kami imbau warga membeli daging yang digantung," ujar Zubir Harahap.
3. Daging sapi berasal dari Australia dan Selandia Baru
Pada umumnya, daging sapi itu berasal Australia dan Selandia Baru yang digemukkan oleh PT Lembu Andalas Langkat (LAL), PT Eldira Fauna Asahan serta PT Indofarm Sukses Makmur.
"MUI tidak pernah mengeluarkan sertifikat halal ke RPH swasta, karena banyak kriteria yang harus diikuti. Ada kajiannya. Bukan sekadar pemotongan bersyariat Islam, tapi, limbahnya juga masuk kategori penilaian. Selanjutnya harus ada amdal dan studi lingkungan," kata Isfan Fachruddin.
Dugaan banyaknya daging yang tak jelas asal usulnya beredar di pasar juga diungkapkan seorang pemilik RPH swasta di kawasan Medan Helvetia.
4. Daging oplosan jarang digantung
Saat ditemui di kediamannya di kawasan Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utra, pria yang juga menjual daging ke pedagang ke beberapa pasar tradisional mengaku, peredaran hewan tak halal dan sudah lama berlangsung, tetapi sulit dibuktikan.
"Tangkap saja kalau ada, tetapi sulit. Kalau mau disebut, hotel, restoran dan rumah makan juga tak bisa dijamin dagingnya dari mana," ujarnya.
Pasokan daging‑daging yang belum jelas asal usulnya, dicurigai pembeli dengan beberapa cara.
Biasanya, pedagang sangat jarang menggantung daging tersebut. Kalaupun diletakkan di atas meja, dagangan hal itu tak berlangsung lama.
"Daging itu biasanya tidak tahan lama, kalau digantung dan terkena angin sebentar akan lain warnanya. Setengah jam kalau dibiarkan akan kehitaman. Di Medan tidak pernah habis itu. Sudah proyek semua," katanya.
5. Pedagang Nakal
Tak jarang, oknum pedagang nakal akan mencampur sedikit daging tersebut dengan daging sapi segar.
Biasanya yang mengambil daging itu orang pesta termasuk katering. Harganya lebih murah, sekitar Rp 80 ribuan per kilogram. Lebih mahal daging segar, Rp 110 ribu per kilogram.
Informasi yang diperoleh, daging‑daging yang beredar tanpa melalui RPH tersebut berasal dari India.