Fisikawan Hebat Stephen Hawking Meninggal, Ini Kutipannya soal Tuhan dan Kontak dengan Alien
Ahli fisika terkemuka di dunia, Stephen Hawking, telah meninggal dunia pada usia 76 tahun.
Setelah meraih gelar sarjana fisika di Universitas Oxford dengan predikat terpuji, Hawking hijrah ke Universitas Cambridge guna menyelesaikan studi doktoral di bidang kosmologi.
Namun, pada usia 22 tahun—menjelang pernikahannya dengan istrinya yang pertama, Jane—Hawking divonis hanya bisa bertahan hidup dua tahun akibat mengidap penyakit saraf yang mempengaruhi kemampuan motorik.
Ternyata penyakitnya berkembang secara perlahan dan Hawking luput dari maut. Hawking dan Jane pun dikaruniai tiga anak.
Meski demikian, tubuhnya lumpuh sehingga dia harus memakai kursi roda. Dia juga tidak bisa bicara, kecuali dibantu dengan perangkat suara.
Dengan kondisi demikian, Hawking mampu menyelesaikan buku berjudul A Brief History of Time—sebuah panduan dalam kosmologi.
Buku itu terjual lebih dari 10 juta eksemplar dengan predikat "buku paling populer yang tidak pernah dibaca".
Radiasi Hawking
A Brief History of Time mendongkrak popularitas Hawking. Apalagi, dia menemukan 'radiasi Hawking'—fenomena kebocoran energi di lubang hitam yang menyebabkannya hilang tanpa jejak.
Dia juga dikenal sangat mampu memvisualisasikan solusi sains tanpa kalkulasi atau eksperimen.
Akan tetapi, mungkin yang membuat Hawking sangat terkenal adalah "teori segalanya", yang berpendapat jagat raya berkembang menurut hukum yang pasti.
"Perangkat hukum yang lengkap ini memberikan kita jawaban-jawaban atas beragam pertanyaan, seperti bagaimana jagat raya bermula? Ke mana tujuannya? Apakah ada akhirnya? Jika ada akhirnya, seperti apa berakhirnya? Jika kita menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, kita benar-benar akan mengetahui jalan pikiran Tuhan," paparnya.
'Teori segalanya' ini kemudian dijadikan judul dalam film The Theory of Everything yang mengisahkan hidupnya.
Hawking bahkan bertemu Eddie Redmayne yang memerankan dirinya.
Tidak boleh kehilangan harapan
Kondisi tubuh Hawking membuatnya sangat tergantung kepada orang lain. Dia acap kali menyanjung istrinya, yang telah merawatnya selama lebih dari 20 tahun.
Karena itu, teman-teman dan kerabatnya terkejut ketika dia bercerai dengan istrinya dan menikahi salah satu perawatnya pada 1995.