Berita Eksklusif

Berikut Faktanya Beras Impor Bulog Dibuat Jadi Pakan Ternak karena Masyarakat Lebih Suka Beras Lokal

Sebanyak 20 ribu ton beras asal India dan Thailand telah didatangkan Perum Bulog Sumatera Utara melalui Pelabuhan Belawan.

Editor: AbdiTumanggor
Tribun-Medan.com
Beras Impor 

2. Perum Bulog klaim beras yang mereka impor tak terlalu jelek

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) adalah lembaga yang mengurusi kegiatan bisnis dan tata niaga komoditas pangan seperti beras, gula pasir, daging, kedelai dan ikan, minyak goreng, terigu, air mineral, dan lainnya.

Kepala Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik, (Bulog) Sumut, Benhur Ngkaimi tidak tahu beras dari gudang Bulog dijadikan pakan ternak. Ia menganggap beras dari Bulog enggak terlalu jelek.

"Saya tidak tahu ya, kalau ada beras Bulog dijadikan pakan ternak. Beras Bulog yang mana dulu? Tapi masih katanya warga dapatnya dari Bulog?" ujarnya saat berbincang dengan Harian Tribun Medan/ Tribun-Medan.com di Gudang Bulog Jalan Jemadi, Medan, pekan lalu.

Ia menyatakan, selama ini Bulog rutin melakukan operasi pasar kepada pedagang.

Bila beras yang beli pedagang dalam keadaan jelek, pasti dikembalikan. Karena itu, dia menyangkal informasi yang disampaikan wartawan.

Selain itu, kata dia, tidak gampang untuk mengubah persepsi di masyarakat yang kadung menilai beras Bulog jelek. Oleh sebab itu, ia akan memperbaiki kualitas beras yang keluar dari gudang.

Lalu, dia memperlihatkan beras impor asal Thailand yang dianggap berkualitas.

"Buktinya, ini beras saya bagus ini. Tidak mungkin diberikan makan ternak. Pasti ribut kembali ke sini. Tak mungkin dijual ke ternak, rugi mereka. Enggak mungkin itu," kata Benhur, sambil memperlihatkan butiran beras impor asal Thailand.

3. Warga akui beras impor berkualitas rendah wajib ayak

Saban hari, kata Bukala, langganan penjual beras, rutin mengantar beras ke rumahnya.

Beras tersebut kualitas buruk. Sedemikian buruknya, walaupun untuk pakan ternak, mutu beras Bulog tidak dapat langsung dimasak untuk ternak, melainkan harus terlebih dahulu diayak atau disaring.

"Diayak biar bersih. Ada kadang batu kerikil dan debu, jadi diayak dulu," kata Bukala, peternak babi.

Setelah itu, nasi yang sudah dimasak dicampur dengan obat pembesar babi, adapula yang dicampur dedak.

Kemudian, diberikan kepada puluhan hewan ternak babi peliharaannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved