Berita Eksklusif

Berikut Faktanya Beras Impor Bulog Dibuat Jadi Pakan Ternak karena Masyarakat Lebih Suka Beras Lokal

Sebanyak 20 ribu ton beras asal India dan Thailand telah didatangkan Perum Bulog Sumatera Utara melalui Pelabuhan Belawan.

Editor: AbdiTumanggor
Tribun-Medan.com
Beras Impor 

"Di sini ada langganan yang mengantar pakan ternak, biasanya pakai pikap ataupun becak. Ada yang pesan 100 kilogram ataupun 50 kilogram. Bahkan, ada yang lebih dari situ. Pakannya kami beli paling mahal Rp 5 ribu," katanya.

Ia menerangkan, beras yang dipakai umumnya yang sudah lama berada di gudang alias tidak laku ataupun tidak lagi enak di makan.

Distributor menjual kepada masyarakat umum yang memerlukan. Namun, dia tak berani secara gamblang sebut beras Bulog.

"Nanti kalau saya bilang beras Bulog bermasalah pula, memang ada bungkusnya Bulog namun kadang bungkusnya beras umum. Pokoknya beras tak bagus lagi. Sebenarnya berat kali pakai beras ataupun dedak karena untungnya sedikit," ujarnya.

Dia menyebutkan, sudah lama para peternak menggunakan beras diduga berasal dari Bulog untuk pakan ternak karena lebih mudah. Tapi, ia beralasan lupa tahun pastinya. Pada umumnya orang yang tinggal di lahan garapan itu keluarga pra sejahtera.

"Kami di sini prasejahtera semua, tidak semua ini punya kami. Ada orang yang nitip ternaknya di sini jadi warga sekadar menjaga. Apalagi, di sini umumnya tidak membayar orang untuk mencari sisa makanan kecuali di kawasan Helvetia," ungkapnya. (Tribun-medan.com/ase/tio)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved