Alamak
Luhut Pandjaitan Singgung Ucapan Pengibulan Amien Rais di Acara OFP Partai Golkar, Ini Pesannya!
Luhut secara spesifik meminta agar kader Golkar tak asal bicara mengenai pembangunan.
Luhut juga bicara soal banyaknya tudingan bahwa pemerintah pro terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Jangan bilang kita pro PKI, dimana pro PKI. Saya ikut numpas PKI kok. Saya tentara, saya tau," kata dia.
Luhut juga bicara soal tudingan bahwa pemerintah menjual data masyarakat kepada asing.
"Tidak akan pernah kita lacurkan profesionalisme kita," katanya.
Luhut pun mengancam akan membongkar dosa-dosa orang yang asal-asalan mengkritik pemerintah.
Luhut menyebut, orang-orang tersebut punya banyak dosa di masa lalu.
"Jangan asal kritik aja. Saya tahu track record-mu kok. Background saya spion juga," kata purnawirawan Letnan Jenderal TNI ini.
"Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosa mu banyak juga kok. Udah lah, diam aja lah. Jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu, memang kamu siapa?" tambah dia.
Sebelumnya Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti dilansir detik.com, Amien menyebut program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi merupakan suatu pembohongan.
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Bandung Informal Meeting' yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (18/3/2018).
Amien juga berbicara soal PKI yang belum lama ini sempat disinggung Jokowi. Dia menyebut ada unsur pembangkitan PKI dalam pemerintahan Jokowi.
"Pemimpin (Jokowi) mengatakan tahun 1965 baru 4 tahun mana ada PKI balita. Memang enggak ada, tapi kenapa rezim ini memberikan angin membangkitkan PKI," katanya.
Amien mengatakan saat ini merupakan zaman antara ucapan dan kenyataan tidak sejalan. Sehingga dia menilai warga cenderung ditipu oleh pemerintah.
"Kita mengalami satu zaman antara omongan dan kenyataan jaraknya makin jauh. Kita sedang hidup di mana ada penipuan, pengalihan fokus dan pembodohan yang melakukan kadang-kadang dari yang tinggi," kata dia.
Sederet tokoh pun merapatkan barisan dan membela sang presiden, mulai dari Rustam Ibrahim, Muhamad Guntur Romli, politisi, advokat, hingga klarifikasi dari Istana, seperti berikut ini.
Syarman (advokat)
