Penampakan Makam Saddam yang Hancur Akibat Pertempuran Tentara Irak Melawan ISIS

TRIBUN-MEDAN.COM - Keberadaan jasad mantan pemimpin Irak Saddam Husein menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

Terlebih setelah munculnya video yang diklaim sebagai jasad Saddam, masih utuh setelah dieksekusi mati di tiang gantungan  30 Desember 2006.

Belum ada klarifikasi dari sumber pemerintah Irak mengenai kesahihan informasi dan video yang beredar.

Namun setahun sesudah dieksekusi mati, jasad Saddam dipindahkan dan disimpan di sebuah mausoleum dekat kota Tikrit.

Ada marmer berbentuk oktagon dengan taburan bunga segar, menutupi titik di mana jasad Saddam dikebumikan.

Tikrit diserbu oleh ISIS Juni 2014.

Pertempuran sengit yang terjadi antara pasukan pemerintah yang didukung kekuatan milisi Syiah melawan para militan ISIS di Tikrit pada 2015, membuat makam mantan pemimpin Irak Saddam Hussein nyaris rata dengan tanah.

Seperti dilansir BBC pada 16 Maret 2015, apa yang dulunya adalah mausoleum megah di Desa Al Awja kini hanya tersisa onggokan pilar penyangga atap.

Kompleks makam Saddam di al-Awja setelah hancur akibat pertempuran/AP

Cuplikan video Associated Press menunjukkan bahwa yang tersisa dari mausoleum di desa al-Awja adalah tiang-tiang penyangga atap.

Pasukan Irak dan milisi Syiah yang didukung Iran bertempur untuk mengusir militan Negara Islam (ISIS) dari Tikrit.

Tinggal pilar yang tersisa di makam Saddam/BBC WORLD SERVICE

Penghancuran makam terjadi di saat pertempuran semakin gencar di utara dan selatan Tikrit dan pasukan keamanan Irak menyatakan akan mencapai pusat kota dalam 48 jam.

Kuburan Sadddam di tengah mausoleum dihiasi bunga/BBC WORLD SERVICE

Foto besar Saddam yang dulu menghiasi makam diganti dengan bendera milisi Syiah dan foto-foto para pemimpin milisi, termasuk Jenderal Iran Qassem Soleimani yang menjadi penasihat milisi Syiah.

Namun sebelumnya ISIS menguasai Tikrit, pemimpin lokal memerintahkan agar jasad Saddam dipindahkan secara rahasia.

Tahun lalu, masyarakat Sunni mengatakan mereka memindahkan jenazah Saddam dan membawanya ke sebuah lokasi yang tidak diketahui.

"Kami memindahkan dia ke tempat yang jauh dari tangan musuh-musuhnya," kata seorang pemimpin suku dari mana Saddam berasal, Albu Nasir kepada Reuters.

"Apa tidak cukup bagi mereka untuk membunuhnya sekali. Sekarang mereka takut pada jasadnya."

SUMBER: BBC/TRIBUNNEWS.COM