Lha Siapa Penganti Presiden? Ruhut Sitompul Bilang Deklarator #2019GantiPresiden Makin Kalap

Racun kalajengking sudah jelas, karena ada manfaatnya.Ganti presiden, hingga sekarang belum jelas siapa yang mengganti?

Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ruhut Sitompul 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ruhut Sitompul menyoroti soal perang tagar dan isu racun kalajengking yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (6/5/2018).

Ruhut Sitompul mengatakan apabila deklarator #2019GantiPresiden makin kalap.

 Hal itu lantaran tagarnya kalah populer dengan cerita ternak kalajengking yang diucapkan Jokowi.

Baca: Ustaz Abdul Somad Menyasar Orang Indigo, Sebut Harus Diruqyah Supaya Sembuh karena Dibisiki Jin

Baca: Pelakor Hancurkan Rumah Tangga Forina Simanjorang, Heboh Curhatan Wanita Ini di Facebook

Menurut Ruhut Sitompul, racun kalajengking sudah jelas, karena ada manfaatnya.

Sementara ganti presiden, hingga sekarang belum jelas siapa yang mengganti?

Ia pun meminta para lawan politik Jokowi itu untuk kembali ke jalan yang benar, yakni mendukung sang petahana di Pilpres 2018.

@ruhutsitompul: Deklarator #2019 GP makin kalap tagarnya kalah beken dgn cerita ternak Kalajengking Pak JOKOWI
"Kalajengking jelas ada Racunnya, eh katanya ganti sampai sekarang belum jelas Siapa yg mengganti ?

sudah lah kembali saja kejalan yg benar Mendukung #2019 JOKOWI 2 Priode" MERDEKA.

Baca: Gak Disangka Saldo di ATM Puluhan Juta Ludes Jadi Nol, Penipuan via Telepon sasar Nasabah

Baca: Inisiator Gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera Akhirnya Minta Maaf Atas Insiden di CFD

Postingan Ruhut Sitompul
Postingan Ruhut Sitompul (Capture)

Diberitakan sebelumnya, soal racun kalajengking, Jokowi menyampaikannya pada 30 April 2018.

Saat itu, Jokowi memberikan tips agar cepat kaya di depan para Gubernur, walikota dan Bupati.

Jokowi mengatakan menjual racun kalajengking merupakan cara agar cepat kaya.

Menurut Jokowi, harga racun kalajengking lebih mahal dibanding harga emas.

Baca: Heboh! Pria Ini Disebut Ingin Menikahi Semarganya, Sesama Marga Parna. . . !

Fahri Hamzah: Sejak Awal Relawan Jokowi Bikin Elit Parpol Pendukung Marah, Termasuk Ibu Mega

"Sekarang saya mau bertanya, apa komoditas yang paling mahal di dunia, pasti banyak yang menjawab emas. Bukan emas," kata Jokowi.

"Ada fakta yang menarik yang saya dapat dari informasi yang saya baca."

"Komoditas yang paling mahal di dunia sekarang ini adalah racun dari scorpion, racun dari kalajengking."

"Harganya 10,5 juta USD (dolar Amerika Serikat) per liter, artinya berapa, 145 milyar perliter."

"Jadi Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi yang mengundang gelak tawa hadirin.

Pernyataan Jokowi ini kemudian menuai beragam tanggapan dari publik dan ramai diperbincangkan.

Baca: Gaji PNS 2018 Melonjak dan Kabar Buruk bagi Honorer, Begini Aturan Seleksi CPNS

Baca: Artis Cantik 3 Kali Menikah Ini Dikabarkan Tak Hadiri Pernikahan Putri Kandungnya dari Cucu Soeharto

Sementara terkait #2019GantiPresiden sendiri awalnya digalakkan oleh partai oposisi, PKS dan diikuti sejumlah partai lainnnya.

Tagar ini kemudian sempat beradu dengan #2019TetapJokowi dan #Jokowi2Periode.

Dikutip laman Twitter Mardani Ali Sera, pada Minggu (6/5/2018), para relawan telah mendeklarasikan Gerakan #2019GantiPresiden serta sikap mereka, di Monas, Jakarta.  

Seperti sikap atas keprihatinan terhadap kemiskinan, ketidakadilan, ketidak-berpihakan, dan ancaman terhadap kedaulatan, serta krisis kepemimpinan yang terjadi di Indonesia.

Oleh karena itu, mereka menyatakan akan berjuang dan mengawal Pemilu 2019 yang jujur hingga pergantian presiden terwujud. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Baca: Lha Siapa Penganti Presiden? Ruhut Sitompul Bilang Deklarator #2019GantiPresiden Makin Kalap

Baca: Inilah 5 Fakta Menarik di Pernikahan Cicit Soeharto, Hingga Mayangsari Seragam dengan Halimah

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved