Akibat Lakukan Perbuatan Tak Patut di Makam Keramat, Sejoli Gencet dan Berakhir Tragis
"Karena di sini makam keramat, maka kita harus menjaga sikap agar tidak mendapatkan pengalaman buruk",
Baca: Tak Mau Akui Jackie Chan Sebagai Ayahnya, Etta Ng Jadi Tunawisma dan Tidur di bawah Jembatan
"Ada beberapa kejadian yang di luar akal sehat, yang paling mengejutkan ketika seorang pengunjung berkata kalau pemakaman ini adalah istana yang besar, sepertinya dia melihat sesuatu yang tidak bisa saya lihat", ungkap Salam.
Komplek Pemakaman sendiri terletak di Jalan DI Panjaitan Seberang Ulu II Plaju, Tepatnya di belakang Stadion Patra Jaya.
Tak hanya Makam dari Ratu Bagus Kuning, ditempat tersebut juga ada makam Bujang Juaro, Penghulu Gede Datuk Buyung Kuncung Mas, Panglima bisu, Panglima semut, Panglima api, Syeh Idrus, serta Putri Kembang Dadar.
Banyaknya makam dari orang-orang lama, yang dulunya berjasa besar dalam penyebaran Agama Islam membuat daerah sekitaran makam memiliki beberapa larangan.
Setiap pengunjung yang datang untuk berziarah harus menjaga sikap, biasanya bagi pengunjung yang melanggar peraturan akan mendapatkan balasan, badan menjadi panas tinggi, berkurangnya stamina tubuh, bahkan ada yang sampai pingsan.
"Karena di sini makam keramat, maka kita harus menjaga sikap agar tidak mendapatkan pengalaman buruk", terang Salam.
Ia juga menambahkan peraturan yang diterapkan seperti tidak boleh merasa sombong, dilarang buang air kecil sembarangan, tidak boleh mabuk - mabukan apalagi bila sampai berzina didekat area makam, jika sampai itu terjadi maka bersiaplah untuk menaggung resikonya.
Salam juga berbagi pengalaman dari cerita ayahnya ketika masih hidup, peristiwa yang tak ingin dirasakan oleh setiap orang itu bermula ketika ada sepasang muda - mudi yang sedang dimabuk asmara berjalan beriringan sambil berpegangan tangan duduk diseputaran makam.
Karena dulunya kondisi komplek pemakaman masih sepi, akhirnya dengan sadar pasangan yang belum resmi menjadi suami istri tersebut melakukan hubungan suami istri.
"Menurut ayah saya cerita tersebut nyata dan pernah terjadi di tahun 2000 kebawah", jelasnya.
Setelah melakukan hubungan terlarang, bukannya memasang pakaiannya secara diam - diam, tetapi pasangan tersebut malah berteriak minta tolong.
Teriakannya yang besar langsung mengundang keramaian warga sekitar, saat ditemui kondisi pasangan tersebut sangat miris, dengan kondisi tak tanpa busana mereka terlihat sedang bertindih badan.
Akhirnya mereka dibawa warga menuju rumah sakit terdekat, warga sekitar juga langsung mengabarkan keluarga pasangan tersebut.
Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan kalau alat kelamin si pria bertambanh ukuran dan tidak bisa dikeluarkan dari dalam kemaluan pasangan wanitanya.