Lawan Teroris
Eks Teroris Sibak Tabir di Balik Bom Dahsyat 3 Gereja, Usai Video Polisi Suapi Napiter Viral
Kemungkinan si ibu ini anggota keluarganya, mungkin suaminya masih dalam tahanan, atau anaknya juga dipenjara.
Munuculnya rekaman di video, Instagram yakni, nampak jelas bagaimana seorang anggota polisi menyuapi makan dengan kedua tangan diborgol pada napiter dalam bus perjalanan menuju Nusakambangan, itu menjadi penyulut kemarahan mereka yang sejalan dengan para napiter.

"Jadi kelompok ini sangat terprovokasi dengan video yang beredar luas itu," ungkap Ali Fauzi.
Kelompok teroris mana yang beraksi di Surabaya meledakkan bom di tiga gereja ?
Ali Fauzi memantapkan keyakinannya, pelakunya adalah kelompok bergerak dalam medio 4 hingga 5 tahun yang lalu.
"Kelompok ini beraviliasi dengan ISIS," tandasnya.
Tapi mengapa yang jadi sasarannya gereja, Ali membeberkan, sesungguhnya aksi serupa pernah tahun 2000.
Di mana gerakan serentak saat itu ada di sembilan kota termasuk diantaranya di Batam, Pekanbaru, Mojokerto, Bandung, dan Jakarta dengan pengiriman 25 paket bom.
"Yang beda, modelnya antara dulu dan sekarang," katanya.
Dalam kejadian ini, menurut Ali Fauzi, polisi tidak berarti kecolongan.
Karena pada dasarnya polisi tahu akan ada balasan, hanya tidak diketahui pasti kapan dan di mana akan terjadi.
Negara manapun seperti bisa terjadi, termasuk di Amerika Serikat.
Jika kelompok teroris mendapat tekanan, maka yang di bawah akan bergerak.
"Mungkin polisi tahu, tapi di mana dan kapan," katanya.
Kelompok pengebom ini, menurutnya tidak masuk dalam perakit bom besar.
Kalaupun ada kebakaran itu hanya efek samping.
Bukan karena efek residunya.