Pembunuhan
Jumiyati Sang Janda Muda Dibunuh Pria Kenalan 5 Hari di Facebook, Begini Kronologi Lengkapnya
Antara korban dan pelaku baru lima hari kenal. Hubungan keduanya perkenalan dari facebook. Mereka jalan bersama
Kayu tersebut berukuran 1.5 meter dan ditemukan di lokasi kejadian.
"Dugaan sementara korban ini bertengkar, kemudian dipukul menggunakan kayu. Setelah itu kepalanya diinjak. Ini terlihat dari kepala korban yang hampir remuk, dan sedikit terbenam saat ditemukan," terangnya.
Tampak jelas keluarga begitu kehilangan atas kepergian Jumiyati untuk selamanya.
Meski tampak tegar saat menyambut para pelayat, namun sorot mata Kumar, ayah Jumiyati (33) tercermin duka mendalam.
Ia harus merelakan, satu dari empat anaknya pergi untuk selamanya.
Kumar mengaku tak sampai melihat langsung wajah putrinya kala itu.
Karena sudah jadi adat kebiasaan, kala itu Kumar sedang berada di ruang belakang sementara Jumiyati di ruang tengah meminta pamit untuk bekerja.
Tak disangka, ucapan pamit Jumiyati benar-benar meminta pamit untuk selamanya.
Jumiyati bekerja sebagai sales air mineral kesehatan, profesi yang ia tekuni selama dua tahun terakhir.
Ruang kerjanya bebas berkeliling ke beberapa wilayah DIY untuk mengantar produknya kepada para klien.
Karenanya, alhamrhumah sering berkeliling naik motor jenis matic.
Ia biasanya pulang malam.
Atau tak jarang baru tiba di rumah saat larut.
Kumar memakluminya, karena profesi anaknya memang dituntut untuk mobilitas tinggi.
“Sudah sering keliling daerah sendirian naik motor. Menjual produk sampai ke Prambanan sudah biasa, atau sekedar kumpul dengan teman kerjanya,” kata Kumar.
Warga mendatangi kediaman almarhum Jumiyati di Dusun Depok RT 3, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Rabu (30/5/2018) sore untuk melayat.
Termasuk hari Selasa saat Jumiyati terakhir berpamitan, Kumar tak menaruh curiga.
Hanya saja ia sedikit kepikiran, karena anaknya yang biasa mengabari adiknya jika pulang larut, malam itu tak ada kabar sama sekali.
Tapi Kumar memang tenang, berpikir positif jika anaknya baik-baik saja.