Pilkada Sumut
Dituduh Tak Netral Duduk dengan Wanita Cantik Salam Dua Jari, Ini Klarifikasi Kapolda Sumut
Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw diterpa tuduhan tidak netral terkait dengan Pilkada di Sumut dengan hadiri acara PDIP
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw diterpa tuduhan tidak netral terkait dengan Pilkada di Sumut dengan menghadiri acara pertemuan dengan tokoh dan kader PDI Perjuangan.
Kapolda saat itu hadir dalam acara PDIP dan foto bersama dengan seorang wanita cantik yang diduga merupakan simpatisan Djoss, keduanya pun tampak menunjukkan salam dua jari.
Foto Kapolda tersebut diketahui bersama dengan Meryl Saragih yang dalam akun media sosialnya merupakan Ketua Relawan Djarot-Sihar.
Diketahui Meryl Saragih merupakan anak ketiga Ketua DPD PDI-P Sumut Japorman Saragih.
Foto itu dipajang dalam akun Instagramnya melalui Instastory miliknya.
Dia kemudian menulis caption 'Kawal Pilkada' sambil menaruh emoticon salam dua jari.
Melalui foto inilah Kapolda Sumut dinilai tidak netral dan dianggap memihak salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di pilkada Sumut.
Belum diketahui di mana dan kapan pertemuan itu berlangsung. Namun pertemuan itu menjadi catatan tersendiri terkait dengan kenetralan pejabat kepolisian menjelang Pilkada di Sumut.
Menanggapi isu tidak sedap tersbeut, Irjen Paulus pun menegaskan Polri netral pada Pilkada 2018.
"Saya tegaskan Polda Sumut netral pada Pilkada 2018. Tidak ada satupun anggota yang berpihak terhadap salah satu pasangan calon," ujarnya di Medan, Sumatera Utara, Senin (25/6/2018).
Mengenai beredar foto dirinya dengan satu anak kader politik pasangan calon nomor urut 2, Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, tidak ada hubungannya sama sekali dengan Pilgub Sumut.
Ia mengaku, foto dirinya membentuk jari seperti angka tujuh, bukan angka dua.
"Dan itu merupakan lambang 'laju' singkatan dari lapan tujuh (87),"katanya.
Artinya adalah, kata Kapolda, dirinya merupakan alumni angkatan 87 di AKABRI dan lambang itu memang digunakan oleh sesama angkatan. "Jadi itu bukan angka dua melainkan simbol 7," katanya.
Ia menegaskan foto yang beredar di akun Instagram @gerindrasumut itu, saat menyambut kedatangan mantan Presiden RI, tidak ada hubungannya dengan mendukung salah satu paslon.