Kapal Tenggelam

KNKT Datangkan Robot dari Singapura untuk Angkat Korban KM Sinar Bangun dari Dasar Danau Toba

Haryo menjelaskan robot ini mampu masuk hingga kedalaman 2.000 meter. Robot ini akan bekerja mengkait mayat dengan tali.

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tariden Turnip
Dika Ferdian (9) terekam perangkat Remotely Operated Vehicle (ROV) milik petugas gabungan, Kamis (28/6/2018) 

Pada hari ini, Basarnas dan pihak-pihak terkait akan menelusuri sisi lain di sekitar lokasi penemuan tersebut. Namun, Syaugi menegaskan, proses pencarian pascapenemuan obyek dan jasad korban ini tak mudah.

Sebab, kondisi arus air di dalam danau begitu deras. Kontur danau juga tidak merata seperti danau pada umumnya. Selain itu, jarak pandang di kedalaman seperti itu sangat terbatas.

"Alat ini bukan berarti melihat dengan jelas semua area, jarak pandangnya gelap, hanya bisa melihat dengan bantuan lampu alat ini (jarak pandang) 1-2 meter saja," ujar dia.

Di sisi lain, Syaugi juga meyakini jasad-jasad korban tidak berada dalam satu titik, melainkan tersebar di sekitar koordinat lokasi penemuan.

"Sementara, kan, orang (jasad-jasad korban) bukan berarti ngumpul semua di satu sisi. Berarti butuh waktu, 'oh ini ketemu ini kita data, terus kita cari lagi ke sisi lain, oh ketemu kita data'," katanya.

Syaugi menegaskan, Basarnas dan pihak terkait lainnya akan terus melakukan pencarian hingga tuntas. Sebab, hal itu merupakan komitmen serta kehadiran negara.

"Pemerintah serius dan hadir jadi mulai kejadian dari Senin (18/6/2018) itu kami hadir. Kedua, all out mengerjakan itu. Dengan segala daya upaya. Ketiga, kami bekerja dengan hati," ujarnya.

Data pasti yang belum ditemukan masih simpang siur, karena kapal tidak memiliki manifes, kepolisian mencatat 194 sesuai laporan keluarga, data Basarnas 184 dan PT Jasa Raharja (Tbk) 164 orang.

Korban selamat 24 orang dan sebelumnya ada tiga jasad yang sudah ditemukan. 

Kapal tersebut berlayar tanpa dokumen manifes penumpang dan diketahui dalam kondisi tidak memenuhi standar keselamatan, seperti ketersediaan life jacket. (tmy/tribun-medan.com). 

BACA BERITA LAINNYA 

Robot ROV milik BPPT sedang diluncurkan oleh tim Basarnas untuk menyelam ke dasar Danau Toba mencari korban KM Sinar Bangun
Robot ROV milik BPPT sedang diluncurkan oleh tim Basarnas untuk menyelam ke dasar Danau Toba mencari korban KM Sinar Bangun (Twitter/Basarnas)

Jasad Korban KM Sinar Bangun Masih Utuh, Tergeletak di Dasar Danau Toba

Posisi Jasad dan KM Sinar Bangun Tidak Berubah,  Nugroho: Suhu Sangat Dingin, Jenazah Tidak Membusuk

Ritual Kembang Mayang di Danau Toba untuk Anak Semata Wayang yang Hilang Bersama KM Sinar Bangun

Mayat Anak Kecil di Dasar Danau Mirip Dika Asal Binjai, Jenazah Ibunya Sudah Dimakamkan

Deretan Fakta Terbaru dari Tragedi Kapal Karam di Danau Toba, Jumlah Korban hingga Temuan Jasad

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved