Kronologi Brimob Tewas Tembak Kepala Sendiri, Gelisah Habiskan Rokok Berbatang-batang
Thamrin datang terlihat gelisah. Selama di ruang tamu rumah, Thamrin duduk hingga menghabiskan berbatang-batang rokok.
Karena penasaran, Tuti yang masih mengenakan mukena bergegas ke dapur untuk mengencek kompor gas. Akan tetapi, kompor gas di dapur masih dalam kondisi normal.
Setelah itu, dirinya mencium bau tak biasa dari dalam kamar Yuyun. Bau yang menyeruak dari dalam kamar Yuyun, yang di dalamnya terhadap Thamrin itu, kata Tuti, seperti bekas kembang api terbakar.
Akhirnya, Tuti pun membuka pintu kamar tersebut. "Pas saya cek, astagfirullah ternyata si Abang bunuh diri. Saya hampir pingsan, kaget, serasa melayang," ujar Tuti.
Tuti yang dalam kondisi panik segera memberitahukan peristiwa itu ke anak keduanya, Yeyen yang tengah tertidur. Gadis itu kemudian meneruskan kepada ayahnya Rasidin dan memberitahukan jika Thamrin tewas bunuh diri.
"Yeyen juga kaget pas saya kasih tahu si abang bunuh diri. Dia langsung lari ngejar suami saya ke bengkel. Pas di bengkel, dia bilang ke pegawainya 'bapak mana, itu si Abang bunuh diri'. Di bengkel itu dia (Yeyen) langsung nangis keras," tuturnya.
Sementara itu Rasidin mengaku dirinya sempat heran melihat gelagat Yeyen menangis keras di bengkel motor miliknya. Setelah mendengar jika Thamrin tewas bunuh diri, barulah ia terperanjat dan segera menuju kamar anaknya.
"Pas saya lihat ke kamarnya Yuyun, ternyata benar Abang bunuh diri, badan saya langsung gemeteran, kaki serasa melayang," ucap Rasidin.
Rasidin mengatakan, setelah melihat kondisi korban, ia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT 05 agar segera melapor polisi.
Aksi bunuh diri itu dilakukan Thamrin yang masih menggunakan seragam dinas. Posisi terakhir Thamrin tewas sambil memeluk bantal dan kaki menjepit guling.
Darah yang keluar dari kepala membasahi kasur. Janah mengatakan, Thamrin dikenal sebagai pria yang pendiam.
Warga sekitar juga mengenal Thamrin bukan tipe orang yang macam-macam.
Sumber: Kriminologi.id