Gempa Lombok

Gempa Susulan Diperkirakan Terjadi hingga 6 Bulan Lagi, Ini yang Perlu Dilakukan

Lebih dari 400 gempa susulan tercatat terjadi setelah gempa 7.0 SR yang mengguncang Lombok pada Minggu (05/08) lalu.

Editor: Tariden Turnip
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Sejumlah bangunan rumah rusak akibat gempa di desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (8/8/2018). Berdasarkan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (10/8/2018), tercatat jumlah korban meninggal dunia 322 orang. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Lebih dari 400 gempa susulan tercatat terjadi setelah gempa 7.0 SR yang mengguncang Lombok pada Minggu (05/08) lalu.

Namun sampai kapan gempa susulan terjadi dan apa yang dapat dilakukan warga untuk menghadapi guncangan-guncangan susulan ini?

Kebanyakan gempa susulan yang terjadi tak besar, terasa hanya seperti getaran atau goyangan kecil.

Namun satu gempa susulan pada Kamis (09/08) kembali mengguncang Lombok, dengan kekuatan 6,2 SR menambah kerusakan di pulau wisata yang sudah hampir lumpuh itu.

Gempa kali ini membuat warga yang ada di tenda pengungsian maupun rumah-rumah yang masih layak dikunjungi sangat terkejut hingga berhamburan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, pusat gempa susulan terakhir pada hari ini berada di sekitar kaki Gunung Rinjani sebelah barat, tepatnya di posisi 116,22 BT dan 8,6 LS. Pusat gempa berada di kedalaman 12 kilometer.

"Kedalamannya dangkal. Lebih dangkal dari gempa yang bermagnitudo 7. Jadi dekat dengan permukaan sehingga sangat kita rasakan. Magnitudonya juga 6,2," tuturnya dalam konferensi pers di Lombok Utara, NTB, seperti ditayangkan di Kompas TV, Kamis siang.

Intensitas tingkat guncangan, lanjut Dwikorita, diperkirakan mencapai intensitas VI skala MMI atau intensitas IV skala SIG.

"Artinya getaran dirasakan oleh banyak orang sehingga semua terkejut dan lari keluar dan mengakibatkan kerusakan ringan. Kenapa bisa kuat seperti itu karena pusat gempanya memang lebih dangkal," tambahnya kemudian.

Gempa terbaru yang dirasakan warga NTB dan Bali pada hari ini terjadi sekitar pukul 13.25 Wita.

Seorang warga di Senggigi, <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/lombok' title='Lombok'>Lombok</a>, yang khawatir akan gempa susulan memasang lampu di depan tenda tempat mereka berlindung.

Seorang warga di Senggigi, Lombok, yang khawatir akan gempa susulan memasang lampu di depan tenda tempat mereka berlindung/REUTERS

Sejauh ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal 321 orang dan yang mengungsi lebih dari 270.168 jiwa. Ribuan bangunan rusak.

Berapa banyak lagi gempa susulan akan terjadi dan apa yang sebaiknya dilakukan warga?

Inilah sejumlah hal perlu Anda ketahui tentang gempa susulan.

Sampai kapan?
Gempa susulan diprediksi BMKG masih akan terus terjadi selama tiga hingga empat minggu ke depan, seperti diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mataram, Agus Riyanto.

Halaman
123
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved