73 Tahun Indonesia
Deretan Insiden Pengibaran Bendera yang Dilakoni Paskibraka Berujung Kehebohan
Namun siapa sangka, dalam prosesi yang bisa dikatakan sakral itu, ada-ada saja terjadi kesalahan fatal.
Penulis: Randy P.F Hutagaol | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Seluruh warga Indonesia tengah berbahagia, hari ini negara tercinta Indonesia sudah 73 tahun merdeka.
Bebas dari penjajahan dan penindasan. Merupakan buah dari karunia Sang Maha Pencipta dan perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa.
Upacara pengibaran bendera pusaka merupakan satu di antara beberapa cara yang dilakukan untuk merayakan Dirgahayu Republik Indonesia. Sekaligus mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Para pengibar bendera pun diseleksi secara ketat. Melewati serangkaian tes fisik atau kesamaptaan, tes emosional hingga tes intelektual.
Mereka yang terpilih disebut sebagai pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka).
Sungguh kebahagiaan yang tiada terkira mengemban tugas mulia tersebut. Sebab tidak bisa tidak, Paskibraka adalah orang-orang terbaik yang terpilih lewat serangkaian tes yang tidak mudah.
Namun, terkadang dalam menjalankan amanah itu, ada insiden saat proses Paskibraka bertugas.
Tentu kita tidak boleh melihat itu sebagai kesalahan semata.
Lihatlah perjuangan mereka untuk memberikan yang terbaik. Sebab tidak ada gading yang tidak retak.
Bukan semata melihat pada hasil tapi lihatlah prosesnya yang luhur mulia.
Insiden teranyar adalah video tentang aksi berani seorang anak di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan aksi Serma Timbul Prawoto di Klaten Jawa Tengah.
Aksinya membuat netizen mengaku terharu sekaligus bangga.
Aksi mendebarkan seorang siswa SMP berbadan kecil mendapat respons dari netizen dan menjadi viral.
Belakangan diketahui siswa SMP tersebut adalah Yohannes Andigala, siswa kelas satu SMP Negeri Silawan.
Baca: Fenomena Aneh, Air Danau Toba Mendadak Berubah Warna Kecokelatan, Lihat Videonya. .
Baca: Siaran Langsung INDONESIA vs LAOS Pukul 19.00 WIB, Tonton Live Streaming via Ponsel Klik di Sini
Dalam video yang dibagikan Ika Silalahi di grup Facebook Pos Lintas Batas Indonesia Timor Leste, Jumat (17/8/2018), nampak seorang anak kecil menyelamatkan prosesi upacara bendera dari insiden yang terjadi.
“Jangan pernah anggap dirimu kecil dan tidak berguna. Anak kecil dari Atambua ini memanjat tiang bendera untuk mengambil bagian tali yang terlepas saat bendera dibentangkan.
Apapun yang terjadi Merah Putih harus tetap berkibar!!
Dirgahayu negeriku,” begitulah tulis Ika Silalahi.
Anak kecil yang mengenakan seragam SMP ini langsung memanjat tiang bendera saat paskibraka kesulitan mengerek bendera.
Ternayta ada kemacetan di bagian paling atas tiang.
Selanjutnya, pemandangan mendebarkan pun disaksikan oleh ratusan peserta upacara yang tetap berupaya khidmat menjalani prosesi pengibaran bendera.
Sebelum mencapai puncak, Yohannes Andigala sempat dua kali berhenti.
Ia berupaya keras mengambil ancang-ancang dan menguatkan fisiknya.
Bisa dilihat tekadnya yang begitu membaja, tidak sampai satu menit ia pun berhasil mencapai puncak tiang dan membereskan masalah.
Baca: Deretan Insiden Pengibaran Bendera yang Dilakoni Paskibraka Berujung Kehebohan
Saat hendak turun, peserta upacara pun tak bisa membendung reaksi emosional.
Para pesera upacara sontak bersorak dan bertepuk tangan.
Para aparat telah menunggu di bawah untuk membantu anak kecil itu.
Pada akhirnya, sebagai penghormatan, Yohannes pun diundang oleh pejabat setempat untuk maju ke panggung dan berdiri selama pejabat itu berpidato.
Video ini mendapat apresiasi luar biasa dari netizen.
Dalam kurun waktu tiga jam, video ini telah ditonton sebanyak 2,5 juta kali.
Beberapa orang bahkan mengaku terharu.
Eppi Simbolon: Merinding sampai meneteskan airmata. Hebat kamu dik. Sehat dan belajar baik2 ya. Merdeka...
Purida Sitanggang: Pahlawan cilik,pahlawan hebat.
Siwen Karyani: Luar biasa....itu yg namanya saling melengkapi.yang kecil pun sangat berarti....hebat....jd nangis terharu liat ini....
Ichall Chaly: Merinding jiwa raga.....adik kk hormat dan salut pdmu..... smua itu demi merah putih kita mau berkibar. Adik smagat truss untuk indonesia. Merdeka...
Fitri Wiyanti Infanto: Sampai netes ini air mata..
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa ini terjadi saat upacara bendera tersebut berlangsung di Pantai Motaain Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Yohanes memanjat tiang bendera itu setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
"Ya memang benar pelajar SMP tadi memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali yang terlepas. Namanya anak itu Yohanes. Tadi saat upacara, saya yang menjadi inspektur upacara," kata Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan.
Atas aksi heroik Yohanes, lanjut Luan, setelah upacara bendera selesai dia pun memanggil Yohanes untuk berdiri di atas podium di sampingnya.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Yohanes) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tuturnya.
Luan pun mengapresiasi tindakan Yohanes dan berencana akan memberikan hadiah untuk Yohanes.
Menurut Luan, terlepasnya tali bendera tersebut, akibat kesalahan satu di antara anggota Paskibraka yang salah memasuki tali pada bendera tersebut.
Pada saat tali terlepas, dua anggota Paskibraka tetap mengibarkan bendera dan para peserta tetap memberikan penghormatan dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya".
Setelah tali yang tersangkut di ujung tiang bendera berhasil dilepas oleh Yohanes, bendera kemudian berhasil dipasang kembali.
Bendera lalu dikibarkan oleh tiga orang anggota paskibraka, tanpa menyanyikan lagu "Indonesia Raya".
"Anak ini bagi saya adalah pahlawan kita hari ini, karena telah menyelamatkan keadaan," ucapnya.
Dalam upacara itu kata Luan, para peserta berasal dari Kementerian Luar Negeri, TNI, Kepolisian, Pemda Belu, Kecamatan dan para pelajar di Kecamatan Tasifeto Timur.
Pada video berdurasi 1 menit 59 detik yang diperoleh Kompas.com, terlihat Yohanes sempat berhenti saat sudah berada di tengah tiang.
Sempat terdengar ada permintaan melalui pengeras suara agar Yohanes segera turun. Namun, Yohanes tetap memanjat, hingga akhirnya tiba di puncak dan berhasil membawa turun ujung tali.
Saat berada di ujung tiang bendera, terdengar tepuk tangan riuh dari para peserta upacara. Begitu juga ketika Yohanes turun dari tiang bendera, terdengar tepuk tangan yang meriah.
Selain aksi Yohanes, ada juga aksi heroik Serma Timbul Prawoto (40).
Aksi heroik Serma Timbul Prawoto (40), dalam upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan RI di Lapangan Barepan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (17/8/2018) menuai pujian.
Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 20 Cawas, Kodim 0723/Klaten ini secara spontan naik tiang bendera untuk menyelematkan tali bendera yang lepas saat upacara Hari Kemerdekaan RI.
Sedangkan Aksi Serma Timbul Prawoto memanjat tiang bendera viral di media sosial (medsos), setelah video yang memperlihatkan aksinya diunggah di akun Instagram @Kabarklaten.
Serma Timbul menceritakan, awalnya pelaksanaan upacara bendera berjalan lancar hingga petugas bendera mendekat ke arah tiang.
Ketika akan membentangkan bendera merah putih, cincin kait bagian atas yang sudah dikaitkan ke ujung bendera terlepas.
Dampaknya, tali itu tertarik ke atas sampai ujung tiang dan bendera merah putih tidak dapat dikibarkan.
"Naluri saya sebagai seorang prajurit harus tanggap dan cekatan untuk memuluskan kejadian tadi (tali bendera lepas)," kata Serma Timbul kepada Kompas.com.
Serma Timbul yang saat itu menjadi perwira upacara dan berada tak jauh dari tiang bendera, spontan memanjat tiang bendera setinggi 9 meter itu untuk meraih tali yang terlepas.
"Talinya saya tarik ke bawah saya kaitkan lagi ke bendera. Petugas Paskibraka kemudian menaikkan lagi sampai di unjung tiang bendera. Tepat lagu Indonesia Raya selesai bendera merah putih berkibar di ujung tiang," kata dia.
Berkat kesigapannya, upacara pengibaran bendera peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI akhirnya dapat dilanjutkan tepat lagu kebangsaan Indonesia Raya selesai. Bendera merah putih pun bisa berkibar sampai di tiang tertinggi.
"Intinya itu, saya harus menyelamatkan bendera merah putih itu harus berkibar. Tidak tahu nanti tiang itu bagaimana kejadiannya, pokoknya saya harus mengambil tali itu kembali," ucap Serma Timbul.
Komandan Kodim 0723/Klaten Letkol Inf Eko Setyawan mengapresiasi sikap Serma Timbul yang tanggap dan cekatan memanjat tiang bendera sehingga pelaksanaan upacara bendera peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI tetap berlangsung.
"Serma Timbul Prawoto ini merupakan prajurit yang cakap dan cerdas. Di saat kondisi seperti itu (tali bendera lepas) dia langsung memanjat tiang dan mengambil talinya. Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada dia," kata Eko.
"Ini yang selalu kami tekankan kepada anggota. Harus bisa memberikan solusi suatu permasalahan di tengah-tengah masyarakat," ujarnya lagi.
Masih ada juga aksi Serka Yonatan Duil, yang juga memanjat tiang bendera karena tali bendera sangkut.
Kejadian ini Lapangan Sepak Bola Marilonga Desa Watunggere Kecamatan Detukeli , Kabupaten Ende dilaksanakan Upacara Penurunan Bendera dalam rangka HUT Ke 73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (17/8/2018) sekitar pukul 17.45 WIB.
Pejabat Inspektur Upacara, Camat Detukeli, Drs Maximus Sensi Perwira Upacara Bripka Defrit Raja dan Komandan Upacara Kopda Anselmus Pendo.
Pada pukul 17.45 Wita Pasukan Paskibra Tingkat Kecamatan Detukeli melaksanakan penurunan bendera, tiba-tiba tali bendera nyangkut di tiang bendera sehingga bendera tidak dapat diturunkan oleh Pasukan Paskibra.
Informasi yang diterima Pos Kupang.Com dari Dandim 1602 Ende, Letkol Kav Suteja menyebutkan bahwa melihat hal tersebut, Serka Yonatan Duil selaku Babinsa Koramil 1602-04/Maurole, dengan spotan memanjat tiang bendera untuk membantu menurunkan bendera .
Setelah diturunkan upacara penurunan bendera selanjutnya dapat dilaksanakan sesuai ketentuan dengan aman, tertib dan lancar.
Serka Yonatan Duil memanjat tiang bendera saat tali bendera nyangkut dalam upacara penurunan bendera HUT Ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Sepak Bola Marilonga Desa Watunggere Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Jumat (17/8/2018) pukul 17.00 Wita. (handout)
Sebelumnya ada 8 insiden menyedihkan Paskibraka saat menjalankan tugas, mulai bendera terbalik, tali putus, bendera gagal mencapai puncak, sampai insiden rok melorot.
Baca: Daftar Kosmetik yang Harus Kamu Hindari, BPOM Sebut Ada Bahaya yang Dikandung dalam Produk
Baca: Ternyata Inilah Alasan Yeslin Wang Mantap Gugat Cerai Delon Indonesian ldol
Baca: Deretan Fakta di Balik Tewasnya Shinta, Kronologi Kematian Mahasiswi Kedokteran dan Hasil Autopsinya
Baca: Inilah Profil Lengkap Menteri PAN RB Komjen Syafruddin, Mantan Ajudan Jusuf Kalla
Baca: Jokowi Mendadak Menang di Hasil Polling Twitternya, Said Didu: Dugaan Saya Terbukti
Padahal, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) menjadi elemen sangat diperhatikan, baik saat upacara pengibaran maupun penurunan bendera.
Baca: Terkuak Kalimat Talak Ahmad Dhani pada Maia Estianty 10 Tahun Silam, lalu Muncullah Mulan Jameela
Baca: Semua Masyarakat Dipaksa Masuk BPJS tapi Kok Tega Mempersulit, Tak Ada Sensitivitas Kemanusiaan
Baca: Andi Arief Sebut Gerakan #2019GantiPresiden Adalah Taktik Dua Istri Muda Menaikkan Uang Belanja
Baca: Bidan nan Ramah Jadi Korban Pelampiasan Syahwat Pria yang Ngaku Isterinya sedang Hamil
Baca: Putri Hotman Paris yang Hebohkan Jagat Maya Dikira Blackpink, Alumnus Universitas Queen Mary
Baca: Maria Febiana Si Dosen Cantik yang Digilai Mahasiswanya, Ternyata Sudah Menikah dengan Tentara
Paskibra sudah dipersiapkan melalui latihan fisik yang berat agar penampilan mereka sempurna.
Namun, persiapan mereka kadang gagal karena insiden tak terduga terjadi saat upacara berlangsung.
Apa saja insiden tersebut?
Berikut 8 Insiden Menyedihkan Paskibraka 2017 Seperti TribunStyle.com lansir dari berbagai sumber:
Baca: Dikabarkan Lakukan Operasi Plastik, Begini Wajah Roy Kiyoshi di Unggahan Terbarunya
Baca: Mengulik 5 Fakta Mengenai Momo Challenge yang Sedang Viral dan Bisa Sebabkan Kematian
Baca: Jokowi Dicecar Politisi Demokrat soal Kemeja, Bapak Sudah Tidak Percaya Diri Lagi?
Baca: Putrinya Habiskan Jutaan Rupiah untuk Beli Sampo, Iis Dahlia Sampai Bilang Begini
Baca: Foto-foto Putri Sandiaga Uno nan Cantik Jelita yang Pernah Dijodohkan dengan Putra Ahok
Baca: Najwa Shihab Belum Sanggup Hadirkan Tokoh yang Satu Ini padahal Presiden Saja Bisa
Baca: Ikhtiar Kado Kemerdekaan, Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Laos Hari Ini di Asian Games
1. Bendera Terbalik di Manokwari
Insiden ini terjadi saat upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus 2010 di Manokwari, Papua Barat.
Saat hendak dikibarkan oleh Pasukan 8, tak disangka bendera terbalik menjadi warna putih merah.
Kejadian ini membuat Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi kecewa.
2. Sepatu Terlepas di Bima
Insiden ini terjadi saat menjelang pengibaran bendera pada tanggal 17 Agustus 2010 di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Seorang anggota Paskibra bernama Ayu Muslimah terlepas sepatunya saat mengiringi pengibaran bendera merah putih.
Namun, insiden ini tak menganggu konsentrasi Ayu.
Dia tetap mengikuti aba-aba barisan dengan baik saat mengiringi dan mengantarkan pengibaran bendera.
3. Tali Putus
Insiden ini terjadi saat upacara pengibaran bendera, 17 Agustus 2013 di Kotabumi, Lampung Utara.
Kejadian ini mengecewakan para anggota Paskibra.
Bahkan, banyak dari mereka menangis karena merasa tidak bisa menjalankan tugas secara baik.
4. Hampir Terjatuh di Istana
Insiden ini terjadi saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, tahun 2014 di Istana Merdeka.
Seorang anggota Pasukan 17 hampir terjatuh saat berbaris.
Dikabarkan, hal itu terjadi karena dia menginjak kakinya sendiri.
5. Pingsan
Insiden ini terjadi saat upacara pengibaran bendera, 17 Agustus 2014 di Binjai, Sumatera Utara.
Tiba-tiba seorang anggota Paskibra jatuh pingsan sesaat sebelum bendera dikibarkan.
Pengibar tersebut segera dibopong oleh beberapa pria berseragam batik merah dan dibawa ke mobil ambulans.
6. Gagal Naik di Pematangsiantar
Ada tragedi saat perayaan HUT RI ke-71, tahun 2016, di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tepatnya di Lapangan Adam Malik, Rabu (17/8/2016).
Paskibra penarik bendera gagal menaikkan bendera Merah Putih sampai puncak tiang hingga lagu Indonesia Raya selesai berkumandang.
Sontak para anggota Paskibraka menangis pilu.
Banyak alasan yang beredar menjadi penyebab insiden tidak naiknya bendera tersebut.
Apa yang menjadi penyebab kenapa bendera sempat gagal sempat banyak diperdebatkan.
Seperti kesalahan disebut-sebut karena tiang bendera yang bermasalah, kancing pengikat bendera yang rusak.

Bahkan isu mulai berkembang karena adanya kesalahan dari anggota Paskibra yang salah ikat, sehingga jika dipaksakan menaikkan bendera, maka benderanya akan terbalik.
Namun berdasarkan keterangan dari Pembina dan Pelatih Paskibra Siantar, Hotlin Siahaan, penyebab insiden tersebut terjadi karena kendala dalam pengait bendera.
Hotlin menuturkan bahwa anggota Paskibra yang bertugas menggerek bendera enggan mengambil resiko yang lebih besar jika dipaksakan menaikkan bendera dengan pengait bendera yang rusak.
Kata Hotlin jika bendera terpaksa dinaikkan akan berakibat bendera lepas atau malah tidak berkibar sempurna.
Karena satu pengaitnya rusak.
"Jadi tindakan dari adik-adik itu sudah benar. Kalaupun dipaksakan dinaikkan bisa berdampak yang lebih parah lagi, bisa saja benderanya lepas atau berkibarnya tidak sempurna, karena salah satu pengaitnya rusak," kata Hotlin.
Kata Hotlin beruntung para pelatih dan Senior Paskibramenyiapkan pengait cadangan.
Sehingga saat kejadian, mereka langsung bisa mengatasi permasalahan tersebut.
7. Tali Putus di Toraja
Insiden ini terjadi saat bendera Merah Putih hendak dikibarkan di Lapangan Kecamatan Saluputti, Kabaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (17/8/2017).
"Putus tali bendera," teriak peserta upacara di jajaran panggung undangan.
Paskibra sontak kaget, hingga menangkap ujung bendera agar tidak memyentuh tanah.
Akibat insiden ini, bendera Merah Putih dapat dikibarkan setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan.
Paskibra melaksanakan pengibaran bendera merah putih pada Upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Proklamasi RI ke-72, di Lapangan Bakti, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Kamis (17/8/2017).
Paskibra melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih pada Upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72, di Lapangan Bakti, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Kamis (17/8/2017). (TRIBUN TIMUR/YULTIN RANTE)
8. Rok Melorot di Medan
Proses pelaksanaan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69 di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Minggu (17/8/2014), tak berjalan maksimal.
Pasalnya ada insiden kecil dimana rok seorang anggota Paskibrayaris lepas ketika sedang membentuk formasi.
Dari pantauan Tribun-Medan.com, setelah bendera merah putih dinaikkan, dan komandan Paskibra melapor kepada inspektur upacara, seorang anggota Paskibra perempuan, memegang rok dengan menggunakan kedua tangannya.
Aksi janggal ini pun membuat masyarakat serta awak jurnalis memperhatikannya.
Tepat setelah tim Paskibra akan kembali ke posisi awal di sisi kanan pendopo, terlihat secara jelas rok perempuan tersebut nyaris lepas.
Siswi ini terus memegang rok sambil berjalan agar tak terus melorot.
Namun, stocking berwarna putih yang ia kenakan sudah terlihat secara jelas.
Rok anggota Paskibra melorot
Beberapa pembina tim Paskibra langsung membawa perempuan tersebut ke toilet.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul 8 Insiden Paskibraka Bikin Heboh Mana yang Paling Parah, Bendera Terbalik, Rok Melorot atau Ini