Benarkah Si Manusia Kebal Bisa Ditaklukkan oleh Daun Kelor dan Batang Padi?

Tiba-tiba keajaiban terjadi: seseorang tak mempan ditebas. "Lehernya sekeras baja, hingga pedang algojo itu gempil.

Ilustrasi 

Kesenian rakyat

Ilmu kebal juga mengalir dalam bentuk kesenian rakyat. Debus, yang sering dimainkan oleh penduduk Banten, Jawa Barat, merupakan paduan kekebalan dan keindahan gerak silat.

Tontonan sejenis adalah kuda lumping di Jawa Tengah dan sekitarnya. Seni tradisional itu memamerkan satu sisi kedigdayaan manusia lewat pecahan kaca dan pisau silet yang dikunyah-kunyah. Bara api pun diinjak-injak hingga memercik-mercik.

Sedangkan di Bali ada pertunjukan Barong vs Rangda yang tak kalah mencengangkan. Tokoh yang dijuluki Rangda alias Calonarang I tu bertubi-tubi ditikam sungguhan.Tapi justru keris baja itu yang bengkok.

Bagaimana ini bisa diterangkan oleh akal manusia? Dr. Luh Ketut Suryani, kepala bidang Laboratorium Psikiatri Universitas Udayana menyatakan, kekebalan muncul akibat perubahan keadaan kesadaran manusia yang meliputi perubahan kognisi, persepsi, dan sensasi, atau yang lazim disebut trance.

Lebih jauh wanita pertama peraih gelar doktor psikiatri itu menerangkan, seseorang yang berhasil memasuki alam trance, segala sensasi yang diatur oleh mekanisme saraf-saraf tubuh telah berubah, sehingga mampu membentuk saraf tubuh menjadi kebal.

"Dulu banyak orang menganggap itu semua mistik, abstrak. Tapi sebenarnya bukan, sebab dapat diterangkan dengan ilmu kedokteran dan ini sudah dibuktikan," ujarnya.

Ilmu kekebalan di Bali itu di sebut kanuragan. Banyak versi ilmu kekebalan di sana, salah satunya yang berbasis pada ajaran Hindu dengan pendalaman yoga.

Ketika orang telah mencapai titik temu yang sedalam-dalamnya dengan pemusatan pikiran, konon semua pancaindera akan mati. Tak ada panas yang terlalu panas, dingin yang terlalu dingin.

Semua kosong, tak tampak sesuatu sekali pun. Pada timgkat demikian ini orang akan kebal senjata, bahkan mampu mengobati sekaligus tahu sebelum terjadi.

Anugerah Tuhan

lmu kekebalan juga merambat di berbagai seni bela diri. Banyak perguruan pencak silat menyertakan ilmu kebal atau tenaga dalam di puncak latihannya. Kini perguruan tenaga dalam menjamur dan banyak diminari bukan saja oleh kalangan muda.

Di Yogyakarta misalnya, tersebar tak kurang dari 50 perguruan, tapi menurut catatan hanya sekitar 33 perguruan saja yang terdaftar dalam anggota Ikatan Perguruan-perguruan Bela Diri Tenaga Dalam.

Fenomena baru ini oleh beberapa pengamat dinilai sebagai pertanda meningkatnya gairah masyarakat mengungkap ilmu yang katanya warisan leluhur.

Mungkin betul. Hanya saja, ilmu ini tetap menjadi teka-teki yang tak gampang dijawab. Artinya, betulkah ada orang kebal sungguhan yang tak mempan dibacok, ditusuk, dan dibakar sebagaimana diperlihatkan dalam acara demonstrasi?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved