News Video
Bukit Sitalmak-talmak jadi Destinasi Wisata Baru di Kawasan Danau Toba, Lihat Videonya. .
Satu dari destinasi baru itu yakni Bukit Sitalmak-talmak. Bukit tersebut berada di Desa Negeri Sihotang, Kabupaten Samosir
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Hendrik Naipospos
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Arjuna Bakkara
TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR - Pesona Danau Toba memang tidak pernah padam, perbukitan-perbukitan yang selama ini diam, kini dipoles.
Nama Danau Toba memang sudah tersohor, tetapi tidak semua orang tau tempat-tempat cantik di Danau Toba.
Penelusuran Tribun Medan, satu dari destinasi baru itu yakni Bukit Sitalmak-talmak.
Bukit tersebut berada di Desa Negeri Sihotang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir.
Di tangan Masjudin Sihotang, Sitalmak-talmak, perbukitan tandus itu dibangunkan dari tidur lamanya.
Taman-taman di sana mulai ditata sedemikian rupa, bunga-bunga beragam warna menghiasi tebing-tebing curamnya. Pepohonan baru ia tanami agar suatu hari nanti tumbuh besar dan bisa menahan longsor.
Tonton video perbukitan Sitalmak-talmak;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Baca: Debit Air Danau Toba Menurun, Ini Alasan yang Diungkap Bupati Rapidin Simbolon
Baca: Panjat Pohon Pinang di atas Danau Toba, Turis Asal Italia Kagum Semangat Anak-anak Setempat
Dahulu lahan ini ditanami beberapa jenis tanaman. Namun, tandus dan tumbuhan tidak produktif. Karenanya, pada bulan Desember 2017 Masjudin menyulap pebukitan yang hanya dutumbuhi ilalang itu menjadi pemandangan indah.
Dari Kota Medan, perjalanan jalur darat bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi selama tiga hingga empat jam.
Bisa pula menaiki pesawat dengan mendarat ke Bandara Internasional Silangit.
Dari Silangit, selanjutnya menuju Tele, kemudian turun ke arah Pangururan dan mengambil jalur ke Negeri Sihotang.
Selama perjalanan ke Sitalmak-talmak apabila cuaca cerah, keiindahan Danau Toba akan terlihat jelas.
Ketika pengunjung sudah tiba di Sihotang, pemandangan-pemandangan tentang keseharian orang Batak di Pedesaan pun mulai terlihat.
Sambil menuju lokasi perbukitan, pengunjung benar-benar seperti dibawa kembali ke masa lalu. Aktivitas-aktivitas alami petani masih terlihat.
Baca: Mengerikan! Peristiwa Aneh di Danau Toba, Air Tiba-tiba Keruh, Badai Dahsyat, Hingga Tanah Bergeser
Baca: Keturunan Pejuang yang Nyaris Tergusur, Upacara Dibalut Nuansa Adat di Kawasan Danau Toba
Pengolahan lahan persawahan menggunakan tenaga kerbau masih bisa dijumpai. Bau batang padi yang dibakar bekas panen sawah menjadi wewangian ciri khas sepanjang perladangan di pinggir jalan.
Makam-makam orang Batak, tembok-tembok batu dan tanaman bambu yang dijadikan benteng kampung juga menjadi pemandangan bonus saat semakin dekat ke Sitalmak-talmak.
Saat tiba di kaki bukit Sitalmak-talmak akeses jalan menanjak dan menikung, memacu adrenalin untuk melaluinya.
Ada baiknya, ke puncak Sutalmak-talmak, sementara ini ditempuh dengan berjalan kaki.
Alasannya, selain keselamatan, pelancong akan disuguhkan pemandangan sisi lain Danau Toba.
Tiba di Lokasi, pelancong akan bertemu dengan Masjudin atau pun timnya yang mengelola wisata itu.
Anda akan dilayani, apalagi mereka masih kental dengan ketulusan dan solidaritas yang muncul dari nilai-nilai adat Batak.
Fasilitas yang disediakan beragam, ada rumah pohon, gazebo, parkir, kamar mandi, area swafoto, camping dan lainnya.
Menikmati fasilitas yang ada, pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu.
Kelebihan lokasi ini, dari bukit itu bisa melihat kabupaten lain di Kawasan Danau Toba.
Pengunjung direkomendasikan membawa kamera agar dapat mengabadikan keindahan Panorama Danau Toba dan moment-moment indah ketika berwisata ke sana
Sehingga, dapat diceritakan ke sanak saudara yang penasaran dengan perjalanan anda.
Kepada Tribun, Masjudin menyampaikan Sitalmak-talmak tersebut selain dijadikan lahan pertanian, dulunya juga menjadi tempat pilihan para leluhur mereka untuk berteduh dan menatap Danau Toba.
Iya meyakini, pengunjung akan selamat-selamat jika sama-sama menjaga ketertiban.
"Yang paling kita larang di sini adalah Maksiat. Lalu tidak bisa bawa daging babi dan daging anjing. Dari dulu tempat ini memang begitu kami menjaganya, sebab ini tempat yang sakral juga bagi kami," pungkasnya.
(cr1/tribunmedan.com)
TONTON VIDEO LAIN;