Sempat Berseteru Dengan Prabowo, Yusril Dukung Calon Presiden yang Ada Ulamanya
Yusril Uhza Mahendra memberikan bocoran bahwa kader PBB cenderung mendukung pasangan capres dan cawapres yang berasal dari unsur ulama.
Kesan saya, bagi Gerindra, PKS dan PAN, PBB ini lebih baik masuk liang lahat daripada tetap ada. Begitu juga ketika keluar Keputusan Ijtimak Ulama yang jauh menyimpang dari Rekomendasi sebelumnya, mana ada protes dari DPW ?
Apalagi Ketua Umum Gerindra secara terbuka menfitnah saya dengan mengatakan bahwa beliau memang mengaku terus terang tidak pernah berbicara dengan Ketua Umum PBB karena “tiap kali dihubungi beliau selalu berada di luar negeri”. Mana ada aktivis PBB yang membela Ketua Umumnya yang diperlakukan seperti itu?
Di kalangan ulama peserta ijtimak di Hotel Peninsula, sikap Prabowo yang tidak memilih UAS atau USA juga masalah. Sekarang, siapa yang tidak taat kepada ulama? Konon sekarang akan diadakan Ijtimak Ulama Tahap II untuk memutuskan apakah akan membenarkan atau menolak keputusan Prabowo yang memilih Sandiaga Uno, seorang pedagang, bukannya ulama, sementara Jokowi malah memilih ulama yang juga Ketua MUI dan sekaligus Rois Am PB NU, walau Jokowi tidak pernah mendapat amanat demikian dari para ulama yang berijtimak," tulis@yusrilihzamhd.

Yusril menyampaikan, dalam tulisan itu, fungsionaris DPP PBB menghubungi Partai Gerindra dan PAN sebagai penggawa Koalisi Keummatan, yang digagas Rizieq.
Namun tak ada respons sama sekali dari Gerindra ataupun PAN. Gerindra, PAN, dan PKS dinilainya tak menunjukkan simpati kepada PBB.
Seolah-olah, mereka menginginkan PBB mati. Yusril menyebut simpati malah datang dari partai sekuler. Yusril kemudian menyebut pernyataan Prabowo Subianto sebagai fitnah.
Prabowo mengatakan kesulitan menghubungi Yusril karena Yusril selalu berada di luar negeri. Namun dia menyayangkan aktivis PBB tak membelanya saat fitnah itu meluncur.
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade pun membantah pernyataan Yusril Ihza Mahendra merasa difitnah Ketum Gerindra Prabowo Subianto terkait Pilpres 2019
"Saya rasa Pak Prabowo nggak ada bermaksud memfitnah Yusril," ujarnya.
Partai Gerindra melalui media sosialnya angkat bicara menanggapi sikap Yusril Ihza Mahendra dan Partai Bulan Bintang (PBB) .
Gerindra menyebutkan jika pihaknya ingin PBB terlibat dalam koalisi yang mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Lebih lanjut, Gerindra mengatakan jika Prabowo dan partai koalisi seperti PAN, dan PKS juga tidak pernah meninggalkan Yusril dan PBB.

Zumi Zola Didakwa Pakai Uang Hasil Korupsi Untuk Umrahkan Keluarga dan Biayai Belanja Online Istri
Metty Purba Tanggapi Santai Laporan Manajemen Paradep ke Polisi, Ancam Bongkar Kebobrokan Para Sopir
Sempat Nyatakan Diri Netral di Pilpres 2019
Diberitakan kompas.com, PBB sebagai salah satu partai peserta pemilu akan bersikap netral , artinya tidak mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Baik Jokowi maupun Prabowo tidak pernah mengajak PBB untuk mendukung mereka. Kalau mereka sendiri tidak pernah mengajak kita untuk mendukung mereka, untuk apa kita capek-capek mendukung salah satu dari mereka," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/8/2018).