Breaking News

Asian Games 2018

Inilah 7 Fakta Jonatan Christie, Dari Bonusnya untuk Korban Gempa Lombok hingga Pernah Main Film

Prestasi Jonatan ini pun menjadi emas pertama Indonesia dari cabor bulu tangkis Asian Games 2018

Editor: AbdiTumanggor
Asiangames2018
Jonatan Christie 

Tunggal putra Indonesia cabang olahraga (cabor) bulutangkis, Jonatan Christie menyabet medali emas nomor perseorangan di Asian Games 2018 di partai final, Selasa (28/8/2018).

TRIBUN-MEDAN.COM - Pertandingan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta ini Jonatan berhasil menaklukkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen.

Pertandingan yang berdurasi 1 jam 10 menit dan harus melalui rubber game ini, Jonatan menang dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.

Prestasi Jonatan ini pun menjadi emas pertama Indonesia dari cabor bulu tangkis Asian Games 2018 setelah sebelumnya Jonatan meraih medali perak dari nomor beregu. 

Tak hanya itu, pria kelahiran Jakarta, 15 September 1997 ini juga menjadi pemain tunggal pertama Indonesia yang menyabet emas sejak era Taufik Hidayat melakukannya pada Asian Games 2006.

Berikut fakta-fakta yang dirangkum dari berbagai sumber dan Tribunwow.com terkait Jonatan Christie hingga kemenangannya di Asian Games 2018.

1. Sempat lakukan aksi mengepel lantai dan membuka kaus

Melansir dari Kompas.com pada Selasa (28/8/2018), pertandingan seminifinal Jonatan Christie kontra wakil Jepang, Kenta Nishimoto pada Senin (27/8/2018) diwarnai aksi Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie dengan mengelap arena pertandingan.

Saat kedudukan seri 19-19 pada gim penentuan, ia mengepel lantai menggunakan handuknya.

Meskipun mengundah riuh penonton, aksinya mengepel lantai membuahkan kartu kuning karena ia dianggap mengulur-ngulur waktu pertandingan karena permintaannya untuk lantai dibersihkan tidak diizinkan wasit.

Jonathan Christie alias Jojo mengepel lantai yang basah karena keringat asat melawan Kenta Nishimoto wakil Jepang di Asian Games, di Istora Senayan Jakarta, Senin (27/8/2018). Aksi ini pun diganjar kartu kuning oleh wasit. Jojo berhasil mengalahkan Kenta 2-1.
Jonathan Christie alias Jojo mengepel lantai yang basah karena keringat asat melawan Kenta Nishimoto wakil Jepang di Asian Games, di Istora Senayan Jakarta, Senin (27/8/2018). Aksi ini pun diganjar kartu kuning oleh wasit. Jojo berhasil mengalahkan Kenta 2-1. (Twitter Indosiar)

Tak hanya itu, saat ia memastikan satu tiket ke final, Jojo meluapkan ekspresinya dengan membuka kausnya yang sontak mengundang teriakan dari para penonton terutama kaum hawa.

Pria yang pernah dapat pernghargaan Satya Lencana dari Presiden Indonesia ke-5, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga melemparkan kausnya ke arah penonton dan banyak yang berebut mendapatkannya meski kausnya basah oleh keringat.

Aksinya melepas kaus pun ia ulangi di partai final ini dan kembali mengundang teriakan dan histeria dari para penonton yang melihatnya.

2. Jojo tak sangka bisa tampil di Final Asian Games 2018

Jojo mengaku bahwa dirinya maish tidak percaya bisa bertanding di perebutan medali emas Asian Games 2018.

Baginya, keberhasilan menembus babak final kategori perorangan di Asian Games 2018 menjadi pengalaman pertama baginya.

Partisipasi Jojo pada Asian Games 2014 hanya sebatas menjadi bagian dari tim putra.

"Saya tidak menyangka bisa masuk ke final, apalagi ini Asian Games pertama saya untuk perorangan," ujar Jonatan dikutip dari BolaSport.com pada Senin (27/8/2018).

"Secara keseluruhan, ini Asian Games kedua saya, tetapi yang pertama (Asian Games Incheon 2014) hanya untuk beregu," kata Jonatan menambahkan.

3. Jojo dapatkan doa dari Anthony Sinisuka Ginting

Tunggal Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting pun mendoakan rekan pelatnasnya ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik di final Asian Games 2018.

Ginting berharap Jojo bisa bermain lepas dan meraih medali emas.

"Semoga Jojo bisa bermain bagus dulu karena soal hasil itu belakangan. Masyarakat Indonesia pasti akan mendukung dia," ujar Anthony dikutip dari BolaSport.com.

Diketahui, lawan Jojo di final adalah pemain yang mengalahkan Ginting di babak semifinal.

Saat itu, ia kehilangan bentuk permainan terutama pada gim ketiga.

Meski gagal melangkah ke final, Ginting menyumbang medali perunggu untuk kontingen Indonesia.

4. Tanggapan Jojo soal kemenangan dan histeria penonton

Setelah berhasil menyabet medali emas, Jojo mengaku banyak campur tangan Tuhan yang membuatnya mampu meraih medali emas di Asian Games 2018 ini.

"Banyak hal yang di luar nalar sehingga saya diberi jalan menjadi juara. Pertanyaannya, saya tampil buruk di Super Series, tetapi justru juara di multi event seperti Asian Games ini. Tetapi mengapa pemain seperti Lee Chong Wei yang sudah juara di puluhan turnamen super series, justru selalu gagal?" ujarnya dilansir dari Kompas.com.

Jojo pun mengaku dirinya sempat ragu setelah rekannya Ginting gagal lolos ke final.

Jonatan Christie
Jonatan Christie (Tjahjo Sasongko/Kompas.com)

"Kami berharap adanya all Indonesian final. Tetapi, oleh pelatih saya diminta untuk tidak memikirkan hal itu dan bermain dengan pola permainan saya di final," lanjutnya.

Jojo juga mengatakan, berkat pertandingan semifinal menghadapi Ginting yang menguras tenaga, Tien Chien sudah terlihat lelah lebih cepat.

"Saya memang lihat dia tegang. Dari raut wajahnya saya tahu dia capek, pukulannya juga kurang greget. Pertandingan lawan Ginting ternyata menguras tenaga dia," lanjut Jojo.

Jojo juga mengaku bahwa ia tidak memikirkan soal bonus saat berlaga di Asian Games.

Jojo hanya berpikir harus menghentikan paceklik medali emas di nomor tunggal putra yang dialami Indonesia sejak Taufik Hidayat menjadi juara pada Asian Games Busan 2002.

"Selain itu, buat pribadi saya hanya ingin membuktikan bahwa saya bisa menjadi juara. Selama ini orang tidak percaya bahwa saya bisa menjuarai satu turnamen penting," ungkapnya.

5. Berbagi Bonus dengan pendukungnya dan korban bencana di Lombok

Jojo pun ingin berbagi kebahagiaan menerima bonus sebesar Rp1,5 miliar dengan banyak pihak.

Ia ingin berbagi kepada pendukungnya selama ia mempersiapkan diri, keluarga dan juga korban bencana alam di Lombok.

Satu hal yang menjadi pendorong semangatnya menjadi juara adalah permintaan ayahnya agar dia menaikkan bendera Merah Putih dan mengumandangakan 'Indonesia Raya'.

Tak ketinggalan, dukungan para penonton di Istora pun juga sangat berpengaruh bagi keberhasilannya menjadi juara di Asian Games 2018 ini.

Ia memaklumi bagaimana para penonton histeris terhadap apapun yang ia lakukan di lapangan termasuk berganti baju di lapangan.

"Kalau itu bisa menyenangkan banyak orang, ya tidak masalah buat saya. Bagi saya, yang penting dengan keberhasilan di Asian Games ini, banyak orang yang kemudian mengenal dan menyukai bulu tangkis."

6. Sang ibu hadir dan mengucapkan terima kasih

Dilansir dari Tribun Bogor, saat ditanya seorang pewarta tentang siapa sosok yang diharapkan olehnya untuk datang pada final, Jojo menjawab ada satu sosok spesial yang datang.

"Adakah kira-kira yang Jojo inginkan untuk menonton di babak final nanti untuk memberikan semangat?" tanya pewarta.

"Eeee, saya nggak terlalu (mengharapkan) siapa yang mau datang, tapi mama juga datang, semua juga datang," ujarnya singkat.

Dan pada saat Jojo berhasil mempersembahkan emas dan kembali diwawancarai pewarta televisi swasta, sang mama dipanggil dari pinggir lapangan.

Marlanti Djaja langsung memeluk anaknya sembari menangis sesenggukan.

Jojo dan mama
Jojo dan mama (Tribun Style/Capture Indonesia)
Jojo dan mama
Jojo dan mama (Tribun Style/Capture Indosiar)

Saat itulah Marlanti mengungkapkan kebanggaannya pada Jojo sekaligus berterima kasih kepada seluruh pendukung di Istora maupun seluruh masyarakat Indonesia.

"Terima kasih banyak sama Tuhan, bersyukur. Kami senang banget, bangga. Terima kasih banyak sama Tuhan. Berterima kasih sama masyarakat Indonesia atas dukungannya," kata Marlanti.

7. Pernah bermain film

Melansir wikipedia, Jojo pernah bermain film pada tahun 2009.

Ia muncul sebagai peran pendukung dalam sebuah film bertema bulu tangkis 'King' yang disutradarai oleh Ari Sihasale dan didedikasikan untuk legenda bulu tangkis Liem Swie King.

Film ini juga menampilkan nama-nama terkenal dalam dunia bulu tangkis di antaranya Hariyanto Arbi, Hastomo Arbi, Ellen Angeline, Ivana Lie, Rosiana Tendean, Maria Kristin Yulianti, dan Fransisca Ratnasari.

Ada juga beberapa pemain generasi muda seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo, Rafiddias Akhdan Nugroho, Cisita Joity Jansen, Uswatun Khasanah, dan Intan Dwi Jayanti.

Pernah main film (foentry.com) 
 

***

BACA BERITA TERPOPULER LAINNYA

Hakim PN Medan Wahyu Prasetyo Wibowo-Meiliana
Hakim PN Medan Wahyu Prasetyo Wibowo-Meiliana ()

Sepekan Usai Vonis Meiliana Kasus Penista Agama, Hakim Wahyu Prasetyo Wibowo Diciduk KPK

 Kasus Meiliana, Mahfud MD Tanggapi Vonis Hakim soal Keberatan Pengeras Suara Azan Picu Amarah

 Mahfud MD Menyasar Postingan Akun Twitter Rizieq Syihab Terkait Ajakan Berjihad! 

KPK OTT Pejabat PN Medan, Sumanggar Siagian: Ada 9 Orang yang Diperiksa di Kantor Kejati Sumut

 

Foto diduga Putri Fadli Zon
Foto diduga Putri Fadli Zon (Twitter)

 

 Beredar Foto Diduga Putri Fadli Zon Mabuk Pulang Berpesta Saat Summer Camp, Sang Ayah Membantah

 Calon Pengantin Wanita Ini Kabur dari Rumah Jelang Akad Nikahnya pada Rabu (29/8/2018)

 BREAKING NEWS: KPK Tangkap 4 Hakim dan Panitera, Ini Penjelasan Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan

 Akhirnya Mahasiswi Pembuang  Bayi di Binjai Diciduk Polisi!

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved