Breaking News

Asian Games 2018

Mengenal Aji Bangkit Pamungkas, Anak Penjual Air Isi Ulang Berhasil Raih Mendali Emas di Asian Games

"Kulo (saya) bangga dan bersyukur sekali. Tetapi bangga seperti apa tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata," kata Agus

Tribunews
Aji Bangkit Pamungkas 

"Bobotnya terlau over sehingga sulit mencari lawan. Tapi saya bersyukur dia tidak patah semangat, tetap latihan. Para pelatihnya yang melihat potensi Bangkit luar biasa tak henti-hentinya memberi motivasi," ungkap Agus.

Menteri Rudiantara Minta Pendukung Capres Jangan Baperan

Hakim Sontan Merauke: Keluarga Sempat Syok Dapat Kabar Saya Dibawa KPK

Berangkatkan haji orangtua

Tentang janji Bangkit setelah mendapatkan bonus akan memberangkatkan haji orangtuanya, Agus bersyukur. Menurutnya, Bangkit tak lupa kepada orangtua saat sukses. Apalagi, ia dan istrinya sudah memimpikan naik haji dan umrah.

Tak hanya itu, prestasi Bangkit membantu banyak bagi keluarganya. Dari hasil jualan isi air ulang rupanya belum mencukupi untuk membiayai kuliah satu kakaknya.

Untuk membayar kuliah kakak Bangkit, Agus harus menggadaikan sertifikat dan berhutang. Namun setelah Bangkit masuk pelatnas, ia dapat membantu membayar biaya kuliah kakaknya di UNS.

"Saya terharu karena itu," kata Agus sambil menangis tersedu-sedu.

Agus bercerita, sejatinya kakak Bangkit yang kuliah di UNS juga beprestasi di bidang pencak silat. Bahkan ia sering menjuarai berbagai kejuaraan pencak silat tingkat perguruan tinggi.

Bermodal prestasi itu, Agus pernah mengajukan keringanan biaya kuliah anaknya. Namun permohonan itu tidak dikabulkan pihak universitas.

Usai meraih emas di Asian Games, Agus mengharapkan anaknya tidak cepat berpuas diri. Ia meminta Bangkit terus berlatih keras untuk meraih banyak prestasi di pencak silat.

Terkait tawaran pemerintah pengangkatan menjadi PNS, TNI atau Polri bagi atlet peraih medali emas, Agus menyerahkan sepenuhnya kepada Bangkit.

Ibunda Bangkit, Anis Nurul Laili, mengaku terenyuh dan bahagia begitu mendengar kabar anaknya menjadi juara. Hanya saja, saat Bangkit bertanding meraih emas, Laili tak bisa menyaksikan langsung.

Saat Bangkit bertanding, Laili dalam perjalanan menuju Jakarta. Ia mendapatkan informasi Bangkit bertanding dalam final perorangan melawan atlet dari Singapura, Rabu (29/8/2018).

"Ternyata mainnya dimajukan tanggal 27. Jadi saya tidak bisa melihat langsung," kata Laili.

Kendati demikian, Laili mengaku tidak kecewa. Malahan ia bangga karena Bangkit akan memberangkatkan diri dan suaminya naik haji setelah menerima bonus dari pemerintah.

Warga Desa Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, ini mengatakan, untuk membesarkan empat anak-anaknya, Laili terpaksa berangkat kerja menjadi TKW di Taiwan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved