Pindad Ekspor Senjata di Lima Negara, Untuk Memperkuat Nilai Tukar Rupiah
Kementerian BUMN mendorong ekspor produknya yang bergerak di bidang industri strategis untuk memperkuat rupiah
JAKARTA,TRIBUN-Sebagai upaya memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong ekspor produk BUMN yang bergerak di bidang industri strategis.
Ada lima perusahaan yang mengekspor produknya tahun ini, yakni PT Pindad (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,
PT Industri Kereta Api (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, komitmen tersebut akan dijaga demi mendukung penguatan rupiah.
Katanya, ekspor produk ini juga merupakan bagian dari promosi terhadap barang dalam negeri.
Baca: PT Pindad Produksi Tank Serbu Paling Canggih, Peringkat Militer Indonesia Makin di Atas
"Ini menjadi kebanggaan, bagaimana produk BUMN diakui oleh dunia," kata Fajar, Jumat (7/9).
Tahun ini, Pindad memproyeksikan dapat mengekspor produk senjata, amunisi, dan kendaraan tempur ke lima negara.
Adapun negara yang bakal menerima ekspor senjata ini yakni Thailand, Brunei, Myanmar, Korea Selatan dan Perancis.
Produk tersebut juga dipasok untuk mendukung misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Adapun nilai yang ditargetkan dalam ekspor ini mencapai Rp 78 miliar.
Sementara PT INKA telah memiliki kontrak ekspor kereta dengan Filipina dan Bangladesh.
Untuk nilainya sendiri, sambung Fajar, terbilang fantastis.
Baca: Catat Sejarah, TNI Juara Umum Menembak AARM dengan Menggunakan Senjata PT Pindad
"Nilainya masing-masing mencapai Rp 1,36 triliun dan Rp 126 miliar," kata Fajar.
PT Krakatau Steel menargetkan ekspor baja hot rolled coil ke Malaysia dan Australia tahun ini dengan capaian Rp 907 miliar.
Selain itu, Barata Indonesia akan mengekspor komponen perkeretaapian ke Amerika, Afrika dan Australia dengan target nilai mencapai Rp 210 miliar.