Breaking News

Bayi Bermata Satu (Cyclopia) Sudah Dikebumikan Begini Kondisi Terbaru Kedua Orang Tuanya

Istri dari Tatan ini tak pernah menyangka anaknya akan terlahir dengan kelainan fisik dan meninggal dunia sekitar tujuh jam pascadilahirkan.

Penulis: Tulus IT |
Tribun Medan
Kolase foto ibu penderita sindrom cyclops 

Seperti diketahui, bayi tersebut meninggal pada Kamis (12/2018) sekitar pukul 22.40 WIB. Bayi tersebut dikebumikan di tempat pemakaman umum yang berada tak jauh dari kediaman mereka.

"Setelah meninggal langsung dibawa ayahnya ke rumah. Dimandikan, disalatkan dan langsung dikebumikan dinihari tadi," kata Boru Harahap.

Keluarga Tatan dan Surianti telah tinggal di daerah tersebut sejak beberapa tahun lalu. Menurut Boru Harahap, keluarga itu berasal dari Lampung.

Tidak ada sanak maupun keluarga mereka yang tinggal di daerah Panyabungan, Mandailing Natal. 

Baginya, Tatan maupun Surianti merupakan tetangga yang baik. Mereka tidak pernah punya masalah dengan warga setempat.

"Baik orangnya (Tatan) pendiam, tidak pernah bermasalah. Dia sudah lama di sini. Keluarganya tidak ada di sini karena mereka dari Lampung. Jadi saya lah yang sudah seperti kakak dia," kata Boru Harahap.

Kolase Foto Bayi Cyclopia yang lahir di Pangkal Pinang dan Mandailing Natal
Kolase Foto Bayi Cyclopia yang lahir di Pangkal Pinang dan Mandailing Natal (Tribun Medan)

Fakta Anggota TNI Tewas Gantung Diri di Pohon Janggal, Keluarga Merasa Aneh hingga PM Bertindak

Roy Suryo Minta Nonaktif Gara-gara Kasus Aset Kemenpora, tapi Tetap di DPR RI

Keluarga Pekerja Tambang

Boru Harahap mengatakan, Tatan merupakan pekerja tambang. Ia biasa berangkat kerja dan pulang ke rumah dua hari kemudian. Sedangkan istrinya, Surianti, hanya ibu rumah tangga.

"Tapi kadang dia (Surianti) juga cari-cari pemasukan dengan mencuci baju warga, walaupun suaminya kadang melarang dia," ujar Boru Harahap.

"Kesehariannya juga tidak masalah. Ya seperti biasa, seperti orang pada umumnya," sambung Boru Harahap.

Prediksi kelainan pada kandungan Surianti juga diungkapkan Boru Harahap. Menurutnya, kelainan ini sudah terlihat saat bayi tersebut masih dalam kandungan.

"Memang dulu sudah tahu ada kelainan. Ya sudah begitu lah nasibnya, mungkin belum rezeki," ujarnya.

Pada Kamis (12/9/2018) lalu, publik dikejutkan dengan kelahiran seorang bayi perempuan tanpa hidung dan hanya memiliki satu mata.

Bayi tersebut lahir di RSUD Panyabungan sekitar pukul 15.30 WIB secara sesar. Meskipun sesar, bayi perempuan itu tidak lahir prematur. 

Berat badannya juga terbilang normal, seperti bayi yang baru lahir pada umumnya. Namun, saat dilahirkan, bayi tersebut tidak menangis dan denyut jantungnya lemah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved