Hastag #CrazyRichSurabayan (Orang Superkaya Surabaya) Viral, Netizen Beber Fakta dan Meme Ini
Pameran kekayaan di film Crazy Rich Asia memunculkan tagar #CrazyRichSurabayan, atau orang super kaya Surabaya.
Kepala Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistyaningsih, menjelaskan bahwa Surabaya adalah penopang ekonomi kedua di Indonesia jika ditilik dari jumlah perdagangan dan peredaran uangnya.
Letaknya yang strategis juga menjadikan Surabaya sebagai pusat penghubung untuk menuju ke Indonesia Timur.
"Selain itu ada banyak Penanaman Modal Asing dari Korea, Jepang dan lain-lain," kata dia.
"Penerbangan langsung juga adalah indikator perkembangan ekonomi suatu kota. Di Surabaya, maskapai besar punya penerbangan langsung sehingga tidak perlu ke Jakarta," kata Lana.
Menurut data BPS, pada 2017 bandara Juanda di Surabaya adalah bandara dengan lalu lintas penumpang dan barang terbesar kedua setelah Jakarta. Ada 7,9 juta orang yang melintas per tahun, dan 45.400 ton barang.
Lana mengaku tidak tahu berapa banyak kelas menengah ke atas yang ada di Surabaya.
Tapi yang pasti, "Di Surabaya juga ada Putra Sampoerna, salah satu orang terkaya di Indonesia, yang jaringan bisnisnya sudah tidak diragukan lagi," kata dia.
Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa perekonomian Surabaya tumbuh dengan pesat jika dilihat dari data BPS pada 2014-2017.
"Ke depan, pertumbuhan masih akan terus berlanjut, karena basis industrinya kuat," kata dia.
Sinopsis Crazy Rich Asian
Crazy Rich Asians dimulai dengan kutipan dari Napoleon tentang Cina: "Biarkan Cina tidur karena kalau dia bangun, dia akan membangunkan dunia."
Sesuai dengan kutipan itu, film komedi romantis ini memang terasa hidup, bersinar, dan sepenuhnya memikat berkat akting para pemerannya yang terdiri dari aktor dan aktris Asia, warga Amerika keturunan Asia, dan warga Inggris keturunan Asia.
Film yang mengisahkan pertemuan profesor ekonomi asal Amerika keturunan Cina dengan keluarga kekasihnya yang kaya di Singapura memang bukan formula baru dalam genre komedi romantis.
Namun, formula tersebut digunakan sangat baik sehingga film ini terasa segar. Apalagi, di balik permukaannya yang glamor, film ini mengedepankan tema mendalam soal identitas etnik, tarik-menarik kelas dan budaya: orang kaya baru versus orang kaya lama, kepentingan pribadi versus pengabdian kepada keluarga.
Sejak masih berbentuk novel karya Kevin Kwan, kisah ini sejatinya sudah siap difilmkan-lengkap dengan berbagai elemen komedi romantis dan tokoh perempuan yang simpatik.