Adik Prabowo Beber Alasan Slogan 'Make Indonesia Great Again' yang Diusung Prabowo Sandi
Saya tanya dua,tiga empat kali, karena saya tidak mau percaya, tapi World Bank katakan demikian.
"Semuanya salah, jauh," kata Hashim.
Kenyataannya, di putaran pertama, pasangan Basuki-Djarot unggul, tetapi hanya meraih 42,99 persen.
Namun, di putaran kedua, pasangan petahana itu akhirnya kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra.
"Lembaga Survei yang sama sekarang mengatakan Jokowi memimpin dengan selisih 20 persen. Survei internal kita Jokowi hanya unggul 6-8 persen. Itu angka internal kita. Jadi bukan 20 persen," ucap Hashim.
Hashim pun meyakini, dalam waktu yang tersisa, Prabowo-Sandi bisa menaikkan elektabilitasnya hingga mengalahkan petahana.
"Kami yakin Jokowi jatuh. Kenapa sekarang dia masih unggul? Jokowi adalah pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke Jakarta (maju di Pilgub DKI 2012)," kata Hashim.
"Dia orang yang baik. Tapi bukan pemimpin yang baik," tambah Hashim.
Saat ditemui usai acara, Hashim menyebut survei yang dimaksud melibatkan 2.000 responden dari seluruh Indonesia.
Menurut dia, survei internal itu baru dilakukan beberapa minggu yang lalu. Keterangan Hashim berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang dilontarkan Sandiaga.
Kemarin, Sandiaga menyebut bahwa survei internal yang dilakukan pihaknya melibatkan jutaan responden.
Artikel ini dikompilasi dari kompas.com dan voa indonesia