Berikut Penjelasan Bupati Samosir Rapidin Simbolon Terkait Anak-anak yang Idap HIV di Samosir
Bupati Samosir Rapidin Simbolon memberikan penjelasan soal kabar adanya anak-anak terjangkit HIV
"Masyarakat berharap anak-anak tidak di situ. Karena ketiganya tidak berasal dari situ, dan juga masyarakat takut akan menularkan ke anak-anak mereka. Kita ingin adik-adik kita itu memperoleh haknya. Mereka anak-anak yang punya hak untuk sekolah dan mendapatkan pendidikan," kata Berlina, Minggu (21/10/2018).
Ditambahkannya, pihaknya juga mendapat ultimatum dari masyarakat bahwa ketiga anak itu harus meninggalkan Kabupaten Samosir selambat-lambatnya pada 25 Oktober 2018.
Komite AIDS HKBP saat ini masih melakukan mediasi dengan pemerintah dan masyarakat agar hal itu tidak terjadi.
"Ada surat yang datang sama kita. Ya kalau kami menanggapinya itu kurang pas sama mereka. Alasan mereka menolak anak-anak karena kita juga belum dapat izin dari pemerintah. Padahal itu kan punya HKBP dan mereka berhak tinggal di sana. Karena itu rumah HKBP," ungkapnya.
Ketiga Anak DIsarankan Jalani “Home-Schooling”
Mediasi juga telah dilakukan pihak Komite AIDS HKBP, dengan pihak sekolah, Komite Sekolah , masyarakat Desa Nainggolan, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir.
Hasil mediasi itu menyarankan agar ketiga anak itu dipindahkan dari sekolah yang ada di Nainggolan dan menjalani “home-schooling” atau menjalani pendidikan sekolah di rumah. Namun Komite AIDS HKBP menolak saran tersebut karena “home-schooling” dinilai akan membuat ketiganya semakin merasa terisolasi.
Komite itu juga menyayangkan sikap Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga, yang bahkan menyerukan agar ketiga anak tersebut dipindahkan dari Desa Nainggolan, dan membuka hutan bagi tempat tinggal ketiganya.
"Pertemuan terakhir dengan Pemkab Samosir, dan hasil pembicaraan mereka menyarankan home-schooling. Tapi mengarahkan anak-anak dipindahkan saja dari tempat itu. Mereka bilang kenapa harus di Samosir. Kenapa bukan di tempat yang lain."
"Anak-anak butuh sosialisasi dengan teman-temannya. Dia bisa berkembang ketika mereka bermain sama teman-teman sebaya. Ketika dia dibuat di-homeschooling mereka nanti semakin merasa terisolasi. Mereka akan merasa bahwa tidak punya teman dan itu akan membuat anak-anak terpuruk, menurut kami. Jadi kami berharap mereka diterima di sekolah," ucap Berlian.

Cara penularan HIV dari tubuh penderita ke tubuh orang lainnya ada berbagai macam.
Namun, banyak orang yang salah kaprah soal penularan HIV sehingga muncul mitos-mitos yang keliru. Salah satunya mitos HIV menular melalui kain atau pakaian.
Lantas, apakah hal ini benar dan bagaimana penjelasannya?
Mengenal HIV/ AIDS
Melansir situs hallosehat.com, HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan pertahanan alami tubuh manusia. Tanpa kekebalan tubuh yang kuat, tubuh akan mengalami kesulitan dalam melawan penyakit.