Berikut Penjelasan Bupati Samosir Rapidin Simbolon Terkait Anak-anak yang Idap HIV di Samosir

Bupati Samosir Rapidin Simbolon memberikan penjelasan soal kabar adanya anak-anak terjangkit HIV

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/Royandi Hutasoit
Bupati Samosir Rapidin Simbolon (kiri) saat bersama Ketua KNKT, Soerjanto Thanjono di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun. 

Bagian yang paling penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel darah putih, sementara saat tubuh terserang virus HIV maka sel darah putih tertentu yang disebut sel CD4+ akan terinfeksi dan hancur. Jika sel ini hancur dalam jumlah banyak, tubuh tidak mampu lagi mempertahankan diri terhadap infeksi.

Seseorang yang positif mengidap HIV bisa menularkan virus ini melalui berbagai cara. Pasalnya, virus ini hidup pada beberapa jenis cairan tubuh manusia yaitu darah, air mani (sperma), cairan praejakulasi, cairan rektum, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Jadi bila cairan tubuh orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) berhasil masuk ke dalam tubuh Anda, Anda berisiko terinfeksi HIV pula.

Bagaimana cara pencegahan yang tepat agar tidak tertular HIV?

Virus HIV sering kali disebarkan oleh penderita HIV positif yang tidak mengetahui kalau mereka mengidap HIV. Maka itu, penting untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dengan beberapa cara berikut ini:

  • Bicara dengan pasangan. Sebelum Anda melakukan hubungan intim untuk yang pertama kalinya, sebaiknya bicaralah dengan pasangan dan cari tahu apakah ia berisiko terinfeksi HIV.
  • Lakukan seks yang aman. Sebaiknya gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan intim. Ini termasuk saat seks oral. Anda harus yakin dulu bahwa Anda dan pasangan tidak terinfeksi HIV ataupun penyakit kelamin lainnya.
  • Hindari berganti-ganti pasangan. Seks paling aman dilakukan hanya dengan satu pasangan saja, untuk menghindari risiko tertular HIV dan penyakit kelamin.
  • Hindari berbagi barang pribadi. HIV menular lewat darah. Nah, berbagi barang pribadi seperti pisau cukur dan sikat gigi yang rentan kena darah merupakan hal yang berisiko. Misalnya, saat penderita HIV mengalami luka atau gusi berdarah, maka darah yang menempel pada sikat gigi kemudian dapat menginfeksi orang lain. Selain itu, jangan berbagi jarum suntik dengan siapa pun.

Data pengidap HIV/AIDS di Sumut

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan, Sumut menempati posisi 7 di Indonesia yang terbanyak mengalami kasus HIV/AIDS.

Sementara berdasarkan data yang telah terpublikasi, angka prevalensi HIV/AIDS di Sumut mencapai 28,97 per 100.000 penduduk.

Artinya, setiap 100.000 penduduk di Sumut terdapat 29 orang mengidap HIV/AIDS sehingga semua pihak perlu aktif dan peduli menanggulanginya.

Hal itu dikatakan Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Region I Rudi Ariffianto di Medan, saat Pelatihan Dasar HIV/AIDS yang digelar Pertamina MOR I di Hotel Grand Inna Jalan Balai Kota Medan, Kamis (26/4/2018) lalu.

Banyaknya kasus HIV/AIDS di Sumut, hingga PT Pertamina (Persero) ikut berpartisipasi dalam penanggulangan HIV kepada masyarakat melalui pelatihan tersebut.

Sementara data dari dinkes.pemkomedan.go.id, menyebutkan kasus HIV/AIDS di Kota Medan mencapai sebanyak 5.952 per November 2017.

Merujuk Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2012 dan Peraturan Walikota (Perwa) Nomor 30, 31 dan 32 tahun 2016, semua pihak harus terlibat agar dapat memutus mata rantai penularan HIV/AIDS.

Pencegahan HIV melalui transmisi seksual dapat pencegahan dini dengan 3C (Condom, Correct, Consistent).

AKSI - Ratusan mahasiswa USU yang tergabung di Lembaga Penelitian dan Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat Unit SaHIVa, menggelar aksi dalam memperingati hari HIV/AIDS Sedunia, Senin (2/12/2013)
AKSI - Ratusan mahasiswa USU yang tergabung di Lembaga Penelitian dan Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat Unit SaHIVa, menggelar aksi dalam memperingati hari HIV/AIDS Sedunia, Senin (2/12/2013) (Tribun Medan / Jefri)

HIV/AIDS memang masih menjadi penyakit paling mematikan di dunia, terutama di negara berpendapatan rendah dan menengah. Tetapi pengobatan HIV dengan terapi anti-retroviral (ART) menimbulkan harapan bagi penderita HIV positif untuk hidup lebih sehat dan lama.

Data di HIV.gov menunjukkan hingga akhir tahun 2016 ada 36,7 juta orang di dunia yang mengidap HIV/AIDS, dimana 2,1 juta di antaranya adalah anak-anak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved