Inilah Data Pengidap HIV/AIDS di Sumut, Hingga 3 Anak SD di Samosir Terkena HIV Dilarang Bersekolah

Pengidap HIV AIDS sudah menjangkiti warga di Desa Nainggolan, Kabupaten Samosir

Editor: AbdiTumanggor
Tribun Jogja/Hening Wasisto
Foto Sri (bukan nama sebenarnya) tengah menggendong cucunyaa, Melati (nama disamarkan), Sabtu (2/9/2017). Balita lima tahun ini kondisinya semakin menurun. Kulitnya menghitam, kaki dan tangannya kering tak ada daging. Kondisi ini diakibatkan karena penyakit HIV yang menggerogoti tubuh kecilnya. TRIBUN JOGJA/HENING WASISTO 

Komite itu juga menyayangkan sikap Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga, yang bahkan menyerukan agar ketiga anak tersebut dipindahkan dari Desa Nainggolan, dan membuka hutan bagi tempat tinggal ketiganya.

"Pertemuan terakhir dengan Pemkab Samosir, dan hasil pembicaraan mereka menyarankan home-schooling. Tapi mengarahkan anak-anak dipindahkan saja dari tempat itu. Mereka bilang kenapa harus di Samosir. Kenapa bukan di tempat yang lain."

"Anak-anak butuh sosialisasi dengan teman-temannya. Dia bisa berkembang ketika mereka bermain sama teman-teman sebaya. Ketika dia dibuat di-homeschooling mereka nanti semakin merasa terisolasi. Mereka akan merasa bahwa tidak punya teman dan itu akan membuat anak-anak terpuruk, menurut kami. Jadi kami berharap mereka diterima di sekolah," ucap Berlian.

Sementara itu, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengatakan pihaknya sudah menyampaikan solusi yaitu dengan mengadakan kelas khusus secara terpisah bagi ketiga anak tersebut.

Bupati Samosir, Rapidin Simbolon saat datang ke Pelabuhan Tigaras dengan menggunakan Feri, Selasa (19/6/2018).
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon saat datang ke Pelabuhan Tigaras dengan menggunakan Feri, Selasa (19/6/2018). (Tribun Medan / Tommy Simatupang)

"Kami sayang pada seluruh anak-anak. Nah, sekarang ada pendapat yang berbeda di satu sisi orang tuanya meminta jangan digabungkan anak kami dengan yang terpapar HIV."

"Betul, karena mereka punya anak khawatir. Kemudian datang dari pihak HKBP, oh ini diskriminasi. Kami menyayangi, tapi ada konteks dan program lain yang kita bisa menyelamatkan dua-duanya. Kita tawarkan pendidikan khusus terhadap anak yang terpapar ini. Jadi tidak bergabung dan kita buat kelas khusus. Kalau HKBP mau ya syukur. Kalau tidak apa boleh buat," ujar Rapidin di Medan.

Lebih jauh Rapidin mengatakan saat ini begitu besar desakan dari masyarakat untuk memindahkan anak-anak tersebut, tetapi menurutnya keputusan harus diambil secara hati-hati.

"Jadi kita selamatkan dua-duanya. Baik yang terpapar maupun siswa yang tidak. Perkembangan terakhir kemarin masyarakat sudah saya bilang jangan terus gitu main harus pindah. Jangan, kita tunggu dan sabar. Itulah makanya supaya semua memberikan pendapat yang sejuk dan damai," tandas Rapidin.

Tiga anak yang terdiri dari seorang laki-laki dan dua perempuan berinisial H (11), SA (10), dan S (7) bukan warga asli Nainggolan. Mereka merupakan penduduk dari daerah luar yang didatangkan ke RS HKBP Nainggolan untuk dirawat di sana. Pemkab Samosir kemudian mendaftarkan ketiganya di sekolah, yaitu satu anak di PAUD dan dua lainnya di SDN setempat

Tetapi baru satu hari bersekolah, ketiganya tidak lagi diijinkan masuk. Ini dikarenakan sebagian besar orang tua siswa lainnya menolak anak mereka berada di kelas dan sekolah yang sama dengan ketiga anak penderita HIV itu.

Data pengidap HIV/AIDS di Sumut

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan, Sumut menempati posisi 7 di Indonesia yang terbanyak mengalami kasus HIV/AIDS.

Sementara berdasarkan data yang telah terpublikasi, angka prevalensi HIV/AIDS di Sumut mencapai 28,97 per 100.000 penduduk.

Artinya, setiap 100.000 penduduk di Sumut terdapat 29 orang mengidap HIV/AIDS sehingga semua pihak perlu aktif dan peduli menanggulanginya.

Hal itu dikatakan Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Region I Rudi Ariffianto di Medan, saat Pelatihan Dasar HIV/AIDS yang digelar Pertamina MOR I di Hotel Grand Inna Jalan Balai Kota Medan, Kamis (26/4/2018) lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved