Jamal Khashoggi Dibunuh
Tunangannya Khashoggi Dimutilasi, Hatice Cengiz: Jasadmu Dihilangkan, Senyummu di Duniaku
"Mereka telah menghilangkan jasadmu dari dunia ini, tapi senyumanmu akan tetap berada di dunia saya selamanya,"
Penulis: Randy P.F Hutagaol | Editor: Randy P.F Hutagaol
"Mereka telah menghilangkan jasadmu dari dunia ini, tapi senyumanmu akan tetap berada di dunia saya selamanya,"
Hatice Cengiz, Tunangan Jamal Khashoggi
TRIBUN-MEDAN.com - Kasus kematian jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi di gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, hingga kini masih diselidiki oleh pihak berwenang Turki.
Otoritas Turki bahkan harus memberikan jaminan perlindungan kepada tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, yang dijaga oleh polisi selama 24 jam.
Seperti dilaporkan kantor berita Turki Anadolu Agency, Minggu (21/10/2018), Kantor Gubernur Istanbul telah memerintahkan perlindungan bagi Cengiz.
Akhirnya Terkuak Berapa Harga Baju Koko yang Kerap Dipakai Ustaz Abdul Somad (UAS)
Menilik Putri Sara yang Dijuluki Barbie, Istri dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Bila Terjadi Perang, Inilah 3 Negara Teraman di Dunia yang Bisa Dijadikan Tempat Berlindung
BKN Umumkan Secara Resmi Jumlah Pelamar CPNS yang Lolos Seleksi Administrasi
Jokowi Berada di Posisi 13 dari 500 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia, Ada 4 Nama dari Indonesia
Ini Dia 8 Penemuan Masa Lalu yang Masih Menjadi Misteri dan Tidak Diketahui Kegunaannya
Soimah Ceritakan Perjuangannya saat Muda, Ke Kamar Mandi Saja Harus Jalan 50 Meter
Departemen Kepolisian Turki mendapat tugas khusus untuk melindungi Chengiz, yang saat ini merupakan mahasiswi studi strata-3 di Istanbul.
Melansir Straits Times, otoritas Turki tidak segera memberikan komentar terkait alasan pasti untuk memberikan jaminan keamanan kepada tunangan Khashoggi.
Sebelumnya, hari di mana Khashoggi lenyap pada 2 Oktober lalu, Cengiz menunggu tunangannya itu di luar gedung konsulat selama berjam-jam.
Ketika jurnalis tersebut tak kunjung keluar dari konsulat, dia langsung menghubungi pihak berwenang, seperti apa yang diminta oleh Khashoggi sebelumnya.
Setelah Saudi mengonfirmasi kematian Khashoggi karena pertikaian dengan orang-orang yang ditemuinya di dalam gedung, Chengiz mengeluarkan pernyataan melalui Twitter.
Ulang Tahun Ke-59, Hotman Paris Bikin Perayaan Meriah dan Berpesta 7 Hari 7 Malam di Bali
Dikabarkan Dekat dengan Sinden Cantik, Sule Akhirnya Angkat Bicara dan Berikan Klarifikasi
Videonya Viral, Melody Eks JKT48 Menangis saat Dilempar Kaleng Minuman oleh Fans yang Diduga Cemburu
Viral, Wanita Mengaku Tertular HIV saat Melakukan Facial, Kisahnya jadi Pembelajaran
Viral, Foto Pernikahan Berlokasi di SPBU, Begini Sanksi Berat yang bakal Diterima Pengelola
Viral Video Balita di Palu Selamat setelah Bertahan Hidup 2 Minggu di Genangan Lumpur, Ini Faktanya
Hotman Paris Peluk Dewi Perssik, Reaksi Angga Wijaya Disoroti dan Jadi Perbincangan
"Mereka telah menghilangkan jasadmu dari dunia ini, tapi senyumanmu akan tetap berada di dunia saya selamanya," kicaunya.
Dalam perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menyebut kematian sang jurnalis di gedung konsulat merupakan operasi kejahatan.
Dia menyangkal Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau pun dinas intelijen Saudi memiliki informasi sebelumnya tentang operasi tersebut.
"Ini merupakan operasi yang merupakan operasi kejahatan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.
"Jelas ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa yang menambah kesalahan itu adalah upaya untuk menutup-nutupinya," ucapnya.
Jurnalis Jamal Khashoggi Dimutilasi 15 Orang Sambil Diperdengarkan Musik di Konsulat Arab Saudi
Jurnalis yang senantiasa mengkritik pemerintah Arab Saudi, Jamal Khashoggi, diduga dibunuh dengan cara dimutilasi oleh 15 orang.
Dilaporkan para pelaku mutilasi yang memotong-motong tubuh Jamal Khashoggi harus mendengarkan musik.
Hal ini merujuk pada sebuah rekaman audio atau suara yang diperoleh dari pejabat anonim Turki untuk membuktikan Khashoggi telah dibunuh oleh tim yang berjumlah 15 orang itu.
Melalui rekaman suara itu, diduga Khashoggi dibunuh sesaat setelah ia masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.
Demikian sumber dari pejabat Turki mengatakan kepada The Wall Street Jurnal dalam laporan yang diterbitkan Selasa (16/10/2018).
Khashoggi tidak diinterogasi, kata sumber.
Sebaliknya ia dipukuli dan dibunuh di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi.
Khashoggi sempat berteriak kencang sekali. Bahkan teriakannya itu bisa didengar seorang staf konsulat.
Kemudian, terdengar suara seorang pria yang diidentifikasi oleh pejabat Turki sebagai Dr Salah al-Tubaigy, seorang dokter forensik dan 'ahli otopsi'.
Hotman Paris Unggah Video Bertemu Ardi Bakrie dan Istrinya, Aksi Nia Ramadhani Jadi Sorotan
Viral, Foto Pramugari Cantik Rupawan yang Difoto Diam-diam oleh Penumpang Pesawat
Evi Masamba Segera Menikah, Segini Tarif Penata Rias yang Bakal Mendandaninya di Hari Pernikahannya
Baru Menikah Setahun, Istri Anggota Basarnas Meninggal Dunia, Inilah Kisah Pilu Sang Pejuang
Sempat Tenggelam Puluhan Tahun, 4 Daerah Ini Kembali Muncul Dan Terlihat di Daratan
Dikenal sebagai Ratu Film Horor, Sang Cucu Ungkapkan Sifat Asli Suzanna yang Tak Banyak Diketahui
Nissa Sabyan Unggah Foto saat Berenang, Penampilannya Jadi Sorotan dan Tuai Pujian
"Ia direkomendasikan para pelaku lain untuk mendengarkan beberapa musik ketika memotong-potong tubuh dari kontributor The Washington Post," kata sumber itu.
Tidak jelas siapa orang yang menyuruh mereka untuk mendengarkan musik saat peristiwa pembunuhan terjadi.
Penyidik Turki telah melakukan pencarian atau investigasi sembilan jam di Konsulat, Selasa (16/10/2018).
Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan para penyelidik menemukan beberapa bagian di Konsulat Arab Saudi terlihat baru dicat ulang.
Konsulat Arab Saudi di Istanbul merupakan tempat terakhir jurnalis Jamal Khashoggi sebelum menghilang.
"Beberapa bahan atau bagian di Konsulat Arab Saudi di Istanbul yang mana jurnalis Jamal Khashoggi menghilang dua minggu yang lalu telah dicat," ujar Erdogan dilansir dari Reuters, Rabu (16/10/2018).
Hal ini disampaikan Erdogan setelah polisi Turki memasuki Konsulat Arab Saudi untuk pertama kalinya dan mencari barang bukti selama sembilan jam.
Kepada wartawan, Erdogan juga mengatakan para penyidik Turki menemukan bahan-bahan beracun.
Pejabat Turki telah mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah memiliki sebuah rekaman audio atau suara yang menunjukkan bahwa Khashoggi tewas di Konsulat.
Namun Arab Saudi menyangkal peran apa pun dalam hilangnya Khashoggi.
"Harapan saya adalah bahwa kita dapat mencapai kesimpulan yang akan memberi kita pendapat wajar secepat mungkin. Karena penyelidikan mencari barang bukti banyak menemukan hal seperti bahan-bahan beracun dan bahan-bahan tersebut disingkirkan atau dihilangkan oleh cat ulang," jelas Erdogan kepada wartawan di Ankara pada hari Selasa (16/10/2018).
Sumber diplomatik Turki mengatakan para penyidik berencana untuk memperluas pencarian mereka pada hari Selasa ke kediaman Konsul Saudi.
Arab Saudi telah menyangkal membunuh Khashoggi, seorang jurnalis yang keras melakukan kritik terhadap kebijakan kerajaan.
Menteri Dalam Negeri telah menjelaskan tudingan tersebut adalah "kebohongan".
Pejabat Saudi mengatakan Khashoggi meninggalkan Konsulat dalam kondisi tidak terluka.
Polisi Turki, pada Senin (15/10/2018) telah melakukan investigasi di Konsulat untuk pertama kalinya sejak Khashoggi dinyatakan hilang.
Pejabat Turki mengatakan mereka percaya kontributor The Washington Post itu telah dibunuh.
Pemerintah Turki, Senin (8/10/2018), mencari izin untuk menggeledah kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk memastikan keberadaan jurnalis Jamal Khashoggi yang hilang pekan lalu.
Permintaan Ankara ini diajukan setelah kementerian luar negeri memanggi duta besar Arab Saudi untuk kedua kalinya pada Jumat (5/10/2018), terkait hilangnya kontributor The Washington Post itu.
Pekan lalu, Khashoggi pergi ke konsulat Saudi untuk mengambil sejumlah dokumen yang diperlukan untuk menikahi tunangannya yang asal Turki.
Kepolisian Turki mengatakan, setelah masuk ke dalam gedung konsulat Jamal Khashoggi tak terlihat meninggalkan bangunan tersebut.
Belakangan muncul kabar pria berusia 59 tahun itu sudah dibunuh di dalam gedung konsulat.
Tuduhan ini dibantah dan disebut sebagai tak berdasar Sebelumnya, kepada Blommberg di Riyadh putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, siap membantu aparat Turki yang akan melakukan pencarian di gedung milik Saudi itu.
"Kami akan mengizinkan mereka masuk dan melakukan pencarian. Jika mereka meminta izin, tentu saja kami akan mengizinkan. Kami tak menyembunyikan sesuatu," kata Pangeran Salman pada Jumat (5/10/2018).
Sebagai jurnalis, Jamal Khashoggi dikenal amat kritis terhadap kebijakan sang pangeran dan intevensi Saudi dalam Perang Yaman.
Khashoggi bahkan pernah membandingkan pangeran berusia 33 tahun itu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kolomnya di harian The Washington Post pada November 2017.
(Srihandriatmo Malau/News York Post/The Wall Street Journal/Reuters/AFP/Channel News Asia/Kompas.com)