Memanas, Subaidi Simpatisan Capres Tewas Didor saat Duel, Awalnya Saling Menantang di Facebook

Foto tersebut dilengkapi status, "Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini".

Editor: Tariden Turnip
facebook/dinda sari
Subaidi, tewas ditembak dalam duel di Dusun Pakes Arungan Timur, Desa Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah, Sampang, Jatim, Rabu (22/11/2018). Almarhum bersama istri 

Pelaku membenarkan akun tersebut miliknya, namun bukan dirinya yang menulis komentar.

"Pelaku mengaku ponselnya telah dijual dan tidak mengetahui siapa yang menulis komentar tersebut," jelas Barung.

Baca: UPDATE Mayat Cewek dalam Mobil, Pelaku Membunuh Levie Sehari setelah Bebas dari Penjara

Baca: Pengamat Pajak Tantang Prabowo Beber Data Pajak Orde Baru hingga Berani Sebut Belajar ke Zambia

Baca: Bocah Berusia 1,4 Tahun Tewas Dibanting Ayahnya ke Dinding Rumah, Begini Kronologinya

Beberapa hari setelahnya, korban mengunggah video pelaku yang disebutnya ketakutan hingga terkencing-kencing saat didatangi rekannya.

Dalam video tersebut, korban juga memberi keterangan akan membunuh pelaku jika bertemu.

Pertemuan pun terjadi hingga berujung duel pada Rabu (21/11/2018) siang.

Pelaku kini mendekam di tahanan Polres Sampang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pelaku dijerat pasal berlapis tentang pembunuhan yang disengaja dan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup, atau penjara selama 20 tahun," ujarnya.

Melansir tribun madura, akibat penembakan yang diduga menggunakan senjata rakitan itu, korban sehari-harinya tukang gigi, yang semula dilarikan ke RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, namun terpaksa dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Pemaparan kasus pembunuhan Subaidi oleh pelaku Idris, akibat berdebat soal dukungan capres
Pemaparan kasus pembunuhan Subaidi oleh pelaku Andika (Idris), akibat berdebat soal dukungan capres (facebook/dinda sari)

Selain peluru yang ditembakkan ke dadanya itu tembus hingga ke belakang, korban sering muntah darah.

Menurut keterangan sejumlah warga dan keluarga korban, sebelum kejadian korban ditelpon oleh pelaku, warga Desa Tamberu Barat,  untuk memasang giginya.

Namun saat itu pelaku, tidak meminta datang ke rumahnya, melainkan disuruh datang ke suatu tempat di kawasan Desa Sokobanah Laok, yang berjarak sekitar 6 km dari rumah korban.

Tanpa curiga, korban berangkat sendirian menemui pelaku yang ditemani satu orang lain di areal persawahan di kaki bukit. 

Baca: Masih Banyak yang Tak Percaya Wanita Bertinggi 2,1 Meter Ini Duduk di Kelas 6 SD

Setelah bertemu terjadi pembicaraan, namun tidak mengarah kepada pemasangan gigi. Tanpa diduga, dari jarak dekat pelaku menembakkan senjatanya ke tubuh korban.

Usai menembak, pelaku bersama temannya kabur dengan mengendarai sepeda motor.

Sedang korban yang ditembak mengerang kesakitan sambil  tapak tangannya memegang dadanya untuk menutupi lukanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved