Udar Fakta Suku Sentinel yang Panah Turis AS hingga Tewas, Tak Sungkan Bunuh Pengunjung Ilegal

Kematiannya membuktikan bahwa begitulah cara suku Sentinel agar tetap terputus dari dunia luar untuk waktu yang begitu lama.

Dailymail.co.uk dan Instagram johnachau
John Allen Chau dan suku di Pulau Sentinel. (Dailymail.co.uk dan Instagram johnachau) 

Seorang turis Amerika Serikat, John Allen Chau dilaporkan tewas dipanah oleh suku di Pulau Sentinel Utara.

Pulau Sentinel Utara merupakan pulau terisolasi di India yang sangat agresif jika didekati.

Pulau Sentinel Utara sudah lama jadi destinasi terlarang yang dikunjungi traveler berpengalaman sekalipun.

Pulau tersebut ditinggali Suku Sentinel dikenal gemar menembak panah pada orang asing yang mendekati pulau mereka, Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman, India.

Turis Amerika Serikat John Allen Chau meninggal setelah panah mengenai dirinya.

Ia kemudian dibiarkan mati di tepi laut.

Penduduk asli Sentinel memang tidak mau berurusan dengan masyarakat luar.

Bahkan Pulau Sentinel terkena dampak tsunami yang melanda berbagai kawasan di Samudera Hindia pada 2004, tim penyelamat justru tidak disambut dengan baik.

Helikopter dari India Coast Guard yang dikirim untuk membantu Suku Sentinel dengan menjatuhkan paket makanan, malah dianggap sebagai serangan.

Satu di antara anggota suku Sentinel membalas aksi tersebut dengan menembakkan panah kepada tim penyelamat yang berada di dalam helikopter.

Pemerintah India juga telah melarang segala jenis perjalanan dalam radius tiga mil dari pulau ini.

Berikut empat fakta mengenai meninggalnya turis Amerika di Pulau Sentinel Utara.

1. Meninggal setelah dipanah

Seperti dilaporkan Dailymail.co.uk, John Chau dibunuh begitu dia menginjakkan kaki di Pulau Sentinel Utara yang terpencil.

Setelah dipanah, tubuh John Allen Chau dimakamkan di pasir.

"Ini adalah petualangan yang salah tempat di kawasan yang sangat terlindungi," kata Direktur jenderal polisi di Andaman dan Nicobar, Derendra Pathak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved