Kisah Orang yang Pernah Bertemu Suku Terasing Sentitel, Pembunuh John Chau, Ini Videonya

"Dia punya cukup kesempatan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tapi dia memilih bertahan dan membayar dengan nyawanya."

Editor: Tariden Turnip
TN Pandit
Antropolog India TN Pandit memberikan hadiah kepala pada orang terasing Sentinel Utara yang membunuh John Allen Chau 

Dia mengatakan selama perjalanan ke pulau itu para antropolog membawa sejumlah barang pilihan sebagai cara untuk memudahkan interaksi dengan suku terasing itu.

Side-by-side blurry shots of the tribeSejumlah foto yang memperlihatkan keberadaan suku terasing di sebuah pulau di Lautan Hindia/SURVIVAL INTERNATIONAL.

"Kami membawa hadiah panci dan wajan, kelapa, alat-alat besi seperti palu dan pisau panjang. Kami juga menyertakan orang Onge (suku lokal lain) untuk membantu kami "menafsirkan" percakapan dan perilaku orang-orang Sentinel," ujar Pandit, mengenang kunjungannya ke pulau terasing di Lautan Hindia itu.

"Namun orang-orang Sentinel menghadapi kami dengan wajah marah dan suram, serta bersenjata lengkap seperti busur dan panah panjang mereka, semuanya siap mempertahankan tanah mereka," paparnya.

Meskipun sedikit membuahkan hasil, mereka memberikan hadiah di akhir kunjungan dengan harapan dapat membangun hubungan dengan komunitas misterius tersebut.

Salah-satu contoh, kelompok suku terasing itu menolak mentah-mentah saat disodori hadiah seekor babi yang masih hidup. Mereka langsung memanahnya dan menguburnya di pasir.

Membuka kontak

Setelah beberapa kali melakukan ekspedisi untuk mencoba menjalin kontak dengan mereka, hasilnya untuk pertama kalinya terlihat pada 1991 ketika suku tersebut secara damai meninggalkan pulau dan mendekati rombongan Pandit yang masih berada di perairan.

"Kami bingung mengapa mereka mengizinkan kami," ungkapnya.

"Itu adalah keputusan mereka untuk menemui kami dan pertemuan itu bisa terjadi dengan syarat seperti yang mereka tuntut ."

"Kami melompat keluar dari perahu dan berdiri di dalam air setinggi leher, lalu membagikan kelapa dan hadiah lainnya. Tapi kami tidak diizinkan untuk melangkah ke pulau mereka."

TN Pandit (right) with a Sentinelese manPandit (kanan), yang bekerja di Kementerian suku terasing India, sedang memberikan hadiah kepada salah-seorang anggota suku/TN PANDIT.

Pandit mengatakan dia tidak terlalu khawatir kemungkinan diserang, tetapi dia mengaku selalu berhati-hati saat berada di dekatnya.

Dia mengatakan anggota tim mencoba berkomunikasi dalam bahasa isyarat, tetapi tidak berhasil karena orang-orang Sentinel itu sebagian besar sibuk dengan hadiah yang diterimanya.

"Mereka berbicara di antara mereka sendiri, tetapi kami tidak bisa memahami bahasanya. Kedengarannya mirip dengan bahasa yang diucapkan oleh kelompok suku lainnya di wilayah itu," kata Pandit.

'Tidak diterima'

Dalam satu kali tatap muka yang mengesankan selama di perjalanan, seorang anggota suku Sentinel yang masih muda sempat mengancamnya.

"Ketika saya membagikan kelapa, saya sedikit terpisah dari anggota tim dan saya mulai mendekati pantai," katanya kepada BBC.

Halaman
123
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved