Sempat Tunda Kuliah 3 Tahun karena Orangtua Bangkrut, Indri 'Bayar' dengan Predikat Summa Cum Laude
Kala itu, usai lulus SMA, ekonomi keluarga sangat bangkrut sebangkrut-bangkrutnya. Jadi saya tidak bisa kuliah
Ucapan itu yang menjadi pemacu Indri untuk tetap kuliah dan bertekad untuk meraih prestasi. Hal ini untuk membuktikan kepada mereka yang mencemooh, bahwa orang miskin juga dapat kuliah dan sukses.
“Alhamdulillah, ketika saya kuliah itu ada saja rezeki untuk bayar uang kuliah. Ekonomi keluarga pun mulai bangkit,” ujarnya.
Tidak mudah bagi Indri untuk mengikuti perkuliahan. Ia pun harus menempuh perjalanan selama dua jam dengan angkutan umum.
"Hampir tiap hari saya tiba jam 9 malam di rumah, karena mengerjakan tugas dan rumah saya yang jauh,” tambahnya.
Indri juga mengaku sering begadang untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Ia punya tips untuk menyelesaikan tugas perkuliahan yang terbilang berat. “Saya nyaris tidak pernah tidur karena menyelesaikan tugas yang banyak. Intinya jangan jenuh. Ketika jenuh. Berhenti sebentar kemudian bayangkan jerih payah orang tua kita. Ternyata tugas-tugas itu belum ada apaa-apanya dibanding jerih payah mereka,” ujarnya sambil tersenyum.
Kini Kerja keras Indri akhirnya membuahkan hasil. Selain meraih predikat cumlaude, Ia mendapatkan piagam penghargaan sebagai lulusan dengan indeks prestasi tertinggi. Piagam tersebut diserahkan oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd saat upacara wisuda Unimed, Rabu (28/11/2018).
Kedepan, Indri mengaku punya niat untuk melanjutkan studi ke jenjang Magister (S2). Namun untuk saat ini, Impian tersebut harus disimpannya dulu karena harus membantu biaya kuliah adiknya.
“Kami keluarga yang tidak mampu. Jadi saya juga ingin melihat adik saya untuk tamat kuliah dulu. Saya ingin membantunya. Saya bekerja dulu, baru kemudian saya coba-coba untuk kuliah lagi,” pungkas Indri. (*)