Breaking News

Reuni 212

Fakta Reuni 212 Terkini, Moeldoko Singgung Bendera Hitam Jangan Bikin Takut, Respons Anies Baswedan

Massa mulai berdatangan untuk menggelar Reuni 212. Acara berlangsung di Monas, Jakarta Minggu (2/12/2018) pagi ini.

Editor: Salomo Tarigan
Dok/KOMPAS.com/Ridwan Aji Pitoko
Reuni Alumni 212 di Monas tahun lalu, (2/12/2017) 

Fakta Reuni 212 Terkini, Moeldoko Singgung Bendera Hitam Jangan Bikin Takut, Respons Anies Baswedan

TRIBUN-MEDAN.COM -  Massa mulai berdatangan untuk menggelar Reuni 212. Acara berlangsung di Monas, Jakarta Minggu (2/12/2018) pagi ini.

//

Reuni 212  ini merupakan reuni kedua setelah Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar acara serupa tahun 2017 lalu.

Aksi Bela Islam 2 Desember (212) dilaksanakan pertama kali di kawasan Monas pada 2016 silam.  

Menjelang acara 212 pada 2 Desember 2018 mendatang banyak terjadi polemik dari sejumlah pihak.

Reuni 212 Hari Ini
Reuni 212 Hari Ini (DOk/Reuni 212 2017/tribunnews)

Ada yang mendukung untuk terselenggara namun tak sedikit pula yang juga menolaknya.

Berikut Tribunnews rangkum fakta-fakta terbaru mengenai acara Reuni 212 yang digelar hari ini: 

1. Anies Baswedan Didemo karena Izin 212

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, tepatnya hari ini, Selasa (20/11/2018) di Silang Monas, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, tepatnya hari ini, Selasa (20/11/2018) di Silang Monas, Jakarta Pusat. (Danang Triatmojo)

Gerakan Jaga Indonesia mendesak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mencabut izin Reuni 212.

Dilansir dari TribunWow.com pada Jumat (30/11/2018), massa Gerakan Jaga Indonesia telah berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, pada Kamis (29/11/2018) kemarin.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Presidium Nasional Gerakan Jaga Indonesia Boedi Djarot menuturkan alasannya menuntut pencabutan izin acara tersebut.

Boedi mengatakan Anies akan memberikan izin karena merasa itu balas budi Anies Baswedan kepada aksi 212 yang lalu menggulingkan Ahok di saat mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2107.

Baca: Reuni 212 Hari Ini, Terbaru soal Dana Reuni Disebut Gerakan Oposisi Politik & Respons Natalius Pigai

"Kami tahu Anies akan melakukan balas budi terhadap mereka. Saya pastikan itu pasti ada agenda agenda politik didalamnya," ujar Boedi di lokasi, Kamis (29/11/2018).

Boedi meyakini ada orang-orang politik untuk menjatuhkan Indonesia didalam Reuni 212 besok.

"Saya pastikan ada orang politik yang mau menjatuhkan Indonesia. Kami akan jaga ini semua," Ucap Boedi.

Dalam pantauan Warta Kota, sejumlah massa menduduki dan mendorong pagar Balai Kota sambil berteriak meminta Anies segera keluar menemuinya.

"Mereka bukan organisasi agama, mereka adalah partai yg membawa agenda politik. Anies keluar!!!," teriak massa aksi.

2. Sikap Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko

Kepala Kantor Staf Presiden, (KSP) Jenderal TNI (Purn) DR Moeldoko, meresmikan Kantor Hukum Moeldoko 81 dan Rekan pada Minggu (16/9/2018).
Kepala Kantor Staf Presiden, (KSP) Jenderal TNI (Purn) DR Moeldoko,

Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko meminta agar kegiatan reuni 212 yang digelar hari ini, Minggu (2/12/2018) untuk dikaji dan dipikir ulang.

Menurutnya, kegiatan seperti itu justru menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran bagi masyarakat luas.

“Imbauan saya minta kegiatan yang tidak memberikan rasa aman seperti itu tolong dipikir ulang, saya sudah dengar dari berbagai kelompok masyarakat bahwa mereka resah dan takut dengan kegiatan-kegiatan seperti itu,” jelas Moeldoko ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018)saat dilansir dari Tribunnews.

Baca: IPW Imbau Polda Metro Jaya Tak Perlu Heboh Sikapi Aksi Reuni 212

Mengenai rencana panitia untuk mengibarkan berbagai macam bendera, Moeldoko juga mengatakan jika hal tersebut yang justru menambah rasa takut masyarakat.

“Apalagi kalau lihat bendera berwarna hitam kan masyarakat ketakutan, psikologisnya masyarakat seperti itu, jadi kenapa kita mesti menambah rasa takut di tengah masyarakat,” pungkasnya.

3. Sikap Menko Polhukam

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto (Tribunnews.com/ Yanuar Nurcholis Majid)

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ikut angkat bicara terkait acara Reuni 212pada 2 Desember mendatang.

Wiranto menilai aksi reuni 212 ini, sudah tidak relevan lagi, saat dilansir dari Kompas Tv, Jumat (30/11/2018).

Hal ini lantaran seperti tujuan gerakan ini, pada awalnya mendemo mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kala itu dianggap menista agama.  

Wiranto menilai tak relevan lagi karena Ahok sendiri telah ditahan dan permasalahan tersebut sudah dianggap selesai.

"Gerakan itu kan sudah punya tujuan, sudah jelas sasarannya, ke saudara Ahok dan itu sudah selesai."
"Kalau sudah selesai nanti mau demontrasi lainya ya silahkan saja, Tapi kan kalau demontrasi soal Ahok tak relevan lagi," katanya di Bandung, Selasa (28/11/2018) lalu.

(*)

Baca: Reuni 212 Hari Ini, Terbaru soal Dana Reuni Disebut Gerakan Oposisi Politik & Respons Natalius Pigai

Baca: Presiden Terkorup, Politisi PDIP Ahmad Basarah: Searching Google, Usai Sebut Soeharto Guru Korupsi

Baca: Kubu Prabowo & Kubu Jokowi Saling Balas soal Korupsi, Ahmad Basarah Sasar Nama Presiden Soeharto

Fakta Reuni 212 Terkini, Moeldoko Singgung Bendera Hitam Jangan Bikin Takut, Respons Anies Baswedan

TAUTAN: Fakta Baru Jelang Reuni 212: Polemik Acara, Demo Tuntut Anies Cabut Izin Hingga Sikap Menko Polhukam,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved