TERUNGKAP 'Kenakalan' Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS) saat Masa Kecil

Saya waktu itu sama sekali tidak menyadari bahwa saya diawasi, hingga saat sang pangeran menunjukkan beberapa kamera pengawas di dinding.

Editor: Tariden Turnip
Kolase Dailymail
Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman 

Dia akan menggunakannya untuk melontarkan lelucon dan candaan untuk saya kepada para saudaranya, ataupun para penjaga.

Foto 2010, Raja Arab Saudi, Abdullah berbicara pada Pengeran Salman bin Abdel Aziz yang saat itu masih menjabat Gubernur Riyadh.
Foto 2010, Raja Arab Saudi, Abdullah berbicara pada Pengeran Salman bin Abdel Aziz yang saat itu masih menjabat Gubernur Riyadh. (AP Photo)

Kini, pangeran berusia 33 tahun itu menjabat sebagai menteri pertahanan dan putra mahkota Kerajaan Arab Saudi.

Sejak dinobatkan sebagai pengganti sang ayah tahun lalu, MBS memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang moderat dan ingin memajukan negaranya menjadi lebih modern.

Menghadapi kritik tajam dari pihak oposisi yang lebih konvensional, MBS menggempur dengan reformasi ekonomi dan menerapkan aturan-aturan baru yang lebih 'liberal' di negara yang sangat konservatif.

Gebrakannya itu mendulang banyak pujian, tapi juga memicu kritik, terutama soal pelanggaran terhadap hak asasi manusia, termasuk perang yang tak kunjung berakhir di Yaman dan pembunuhan wartawan kenamaan Jamaal Khashoggi di konsulat Saudi di Turki, Oktober lalu.

Atas kasus Khashoggi, Arab Saudi telah mendakwa 11 orang dan membantah keterlibatan sang putra mahkota.

Di satu kesempatan, saya pernah dibuat terkejut oleh MBS, saat dia mengatakan pada saya, bahwa ibunya mengatakan saya adalah seorang 'gentleman sejati'.

Padahal saya tidak pernah bertemu dengan sang putri.

Wanita bangsawan Saudi tidak pernah memperlihatkan diri di hadapan orang asing, dan para perempuan yang kerap saya temui di istana adalah seorang pengasuh asal Filipina.

Saya waktu itu sama sekali tidak menyadari bahwa saya diawasi, hingga saat sang pangeran menunjukkan beberapa kamera pengawas di dinding.

Mulai saat itu, saya selalu merasa sadar diri saat mengajar.

Meskipun begitu, saya langsung akrab dengan para pangeran.

Kendati mereka hidup di lingkungan istana, mereka tidak ubahnya seperti siswa-siswa saya yang lain, penasaran untuk belajar hal baru namun masih ingin bermain.

Protokol istana
Suatu hari, direktur istana Mansoor El-Shahry meminta saya untuk bertemu Pangeran Salman, yang ingin tahu perkembangan akedemik putra-putranya.

Saya pikir ini adalah kesempatan baik untuk 'melaporkan kenakalan' Pangeran Mohammed.

Halaman
123
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved