TERUNGKAP 'Kenakalan' Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS) saat Masa Kecil
Saya waktu itu sama sekali tidak menyadari bahwa saya diawasi, hingga saat sang pangeran menunjukkan beberapa kamera pengawas di dinding.
Saya menunggu di luar kantor Pangeran Salman, bersama dengan tutor-tutor para pangeran lainnya, yang sudah jauh lebih familiar dengan protokol kerajaan dibanding saya.
Ketika sang pangeran muncul, para tutor langsung berdiri dan saya menyaksikan dengan takjub saat mereka, satu persatu, mendekati sang gubernur, membungkuk, mencium tangannya, menjelaskan perkembangan akademik secara singkat dan kemudian pergi.
Rachid juga menjadi tutor bagi Pangeran Khalid Bin Salman, yang saat ini menjabat sebagai duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.
Saat giliran saya tiba, saya tidak bisa memaksa diri saya untuk membungkuk.
Saya belum pernah melakukannya dan saya terpaku.
Hal yang kemudian saya lakukan adalah meraih tangan sang calon raja Saudi dan menjabatnya erat.
Saya ingat raut wajahnya yang terkejut.
Namun dia tampaknya tidak mengambil pusing soal protokol kerajaan saya yang berantakan.
Saya juga tidak menyebutkan kenakalan Pangeran Mohammed di kelas, karena pada saat itu, saya memutuskan berhenti dan kembali ke Inggris.
Tidak lama setelah itu, direktur istana El-Shahry memberi saya teguran keras karena gagal mengikuti etiket kerajaan.
PANGERAN Khalid bin Salman, adik putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) yang kini menjadi Dubes Arab Saudi di Amerika Serikat
Selain Pangeran Khaled, yang kini menjabat sebagai duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, para pangeran lain yang saya ajar memilih menjauh dari mata penasaran publik.
Kini, saya mengingat kembali episode singkat yang luar biasa itu, dan menyaksikan mantan murid saya menapaki panggung dunia.