Kisah Jimmy Rajagukguk, Menguak Ritual Sadis KKB Papua, Tembakan Diringi Tarian, Kejam

Sadis! Komplotan teroris Papua dikenal kejam. Begitulah yang diungkapkan Jimmy Rajagukguk, korban yang selamat dari tembakan dan kejaran

Editor: Salomo Tarigan
Foto Jerry Omona/Metromerauke
Kisah Jimmy Rajagukguk, Menguak Ritual Sadis Komplotan Teroris Papua hingga Tarian & Tembakan,Ngeri 

Aparat gabungan terus berusaha mengatasi komplotan teroris Papua, yang membantai 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Setelah berjalan di lebatnya hutan agar tidak terkejar oleh teroris Papua, akhirnya Jimmy sampai ke wilayah Dall.

Jimmy sempat lega ketika bertemu dengan warga setempat.

Penampakan Kelompok Egianus Kogoya di Puncak Gunung Papua
Penampakan Kelompok Egianus Kogoya di Puncak Gunung Papua (Facebook Lewis Prai)

Namun, beberapa anggota teroris sudah terlebih dahulu di Dall.

Jimmy pun hanya bisa pasrah saat anggota teroris tersebut menangkapnya lagi.

Saat harapan hidupnya menipis, seorang ibu datang dan memberinya pakaian dan makanan.

Setelah memberinya pakaian dan makanan, mama tersebut pergi ke gereja dan memanggil pendeta.

“Saat itu, mereka dengan menggunakan bahasa daerah melakukan negosiasi agar saya tidak dibunuh. Kemudian, tak lama berselang, pendeta itu berkata, 'Ayo om kita pergi dan jangan lanjutkan lagi makannya'. Lalu kami pergi,” kata Jimmy mengingat perkataan pendeta itu.

Jimmy akhirnya diantar ke Pos TNI di Mbua oleh pendeta tersebut.

Jimmy sempat bernafas lega.

Nyawanya masih bisa diselamatkan.

Namun, rasa lega Jimmy buyar setelah Pos TNI di Mbua diserang oleh teroris Papua yang mengejarnya.

Satu prajurit tewas terkena tembakan.

Jimmy terjebak dalam baku tembak selama kurang lebih 16 jam.

6. Mengungsi dalam gelap dan bertemu tim penyelamat

Jimmi Aritonang (baju hitam) salah satu pekerja pembangunan jembatan yang berhasil dievakuasi ke Wamena.

Usai baku tembak selama 16 jam yang menewaskan Serda Handoko, komandan Pos TNI Mbua memerintahkan semua orang di pos untuk mengungsi.

Jenazah Serda Handoko turut dibawa, termasuk semua amunisi milik TNI.

“Kemungkinan, sekitar jam 11 malam kami meninggalkan pos. Saat itu, kami membantu anggota TNI membawa barang-barang mereka seperti amunisi. Karena TNI tidak ingin ada amunisi yang tertinggal. Sedangkan anggota membawa senjata. Jadi kami membantu,” katanya.

Sebanyak 22 prajurit, empat pekerja dan beberapa warga sipil menyusuri gelapnya hutan.

Sesekali mereka bersembunyi saat melihat cahaya senter dari anggota KKB yang masih mencari mereka.

Lalu, pada tanggal 4 Desember 2018, sekitar pukul 15.00 WIT, rombongan Jimmy dan pasukan dari Pos TNI Mbua berhasil bertemu rombongan tim penyelamat berjumlah 150 orang dari TNI dan Polri.

“Jadi, kami berhasil menemukan tim evakuasi dari aparat TNI dan Polri dengan 24 kendaraan mobil. Saat itu, kami pun diajak kembali ke Pos TNI Mbua,” katanya.

7. Teringat nasib rekan-rekannya di Puncak Kabo

Setelah tiba di Pos TNI Mbua bersama pasukan penyelamat, Jimmy lalu menceritakan kronologi dari penyanderaan di kamp pekerja hingga eksekusi massal di ladang pembantaian di Puncak Kabo oleh para teroris Papua.

Saat itu, Jimmy bersedia membantu aparat untuk kembali ke Puncak Kabo dan melihat kondisi rekan-rekannya.

“Sebenarnya, saya takut. Tapi, saat dalam proses pelarian. Saya teringat dengan para korban meninggal, seperti tiga orang terakhir yang saya lihat mati. Itu sangat jauh lokasinya dan juga almarhum Hutagaol, yang terpaksa saya tinggal karena tak bisa lagi berjalan, akibat kakinya tertembak,” katanya.

Namun, setelah mendapat informasi salah satu anggota terkena tembakan, Jimmy batal dilibatkan dalam misi evakuasi tersebut.

Pada tanggal 4 Desember 2018 sekitar pukul 17.55 WIT, Jimmy Rajagukguk bersama 11 warga sipil lainnya dievakuasi dengan menggunakan helikopter MI 17 milik TNI dari Distrik Mbua menuju ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Setelah dievakuasi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, kemudian Jimmy Rajagukguk di evakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika dan kini ia berada di Sentani, Kabupaten Jayapura.  

(*)

Baca: Sosok Depi Boronan Pengeroyok TNI Terakhir Diciduk, Ortu Iwan Minta Respons Panglima TNI soal Rumah

Baca: Kabar Terbaru Hukuman 5 Pelaku Pengeroyok 2 Anggota TNI Gak Disangka, Iwan CS (Semua) Ditangkap

Kisah Jimmy Rajagukguk, Menguak Ritual Sadis Komplotan Teroris Papua hingga Tarian & Tembakan,Ngeri

 Tautan asal

Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved