Dua Hari Diresmikan Wali Kota Depok, Jembatan Pitara Depok Dikuasai Ormas, Tim Jaguar Bertindak!
Penutupan jembatan dilakukan sejak 23 Desember 2018 oleh kedua ormas dengan memasang kayu-kayu penutup jalan.
TRIBUN-MEDAN.com - Tim Jaguar (penjaga gangguan anti kerusuhan) Polresta Depok membubarkan dua kelompok organisasi masyarakat ( ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) yang menutup Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Selasa (25/12/2018).
Saat dibubarkan, masing-masing lima oknum ormas berjaga di sisi jembatan yang berbeda.
Oknum FBR berjaga ke arah Kota Depok, sementara oknum PP berjaga ke arah Citayam.
"Saya pengin tindak keras kalau mereka ngotot (jembatan) ditutup. Tapi begitu dikasih tahu (jembatan bisa dibuka lagi), satu sisi (dijaga) oknum ormas FBR, satu sisi jembatan lainnya (dijaga) oknum ormasnya PP," kata Kepala Tim Jaguar Iptu Winam Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.
Pihaknya mendapatkan laporan warga adanya penutupan jembatan setelah diresmikan oleh Wali Kota Depok Idris Abdul Somad pada 21 Desember 2018.
Penutupan jembatan dilakukan sejak 23 Desember 2018 oleh kedua ormas dengan memasang kayu-kayu penutup jalan.
Baca: Letkol CPM Dono Tewas Ditembak di Jalan Jatinegara, Tak Dinyana Pelaku Juga Anggota TNI
Baca: Detik-detik Sandiaga Uno Diadang Massa saat Sambangi Sulawesi Selatan, Ternyata Ini Penyebabnya
Jembatan baru bisa dilintasi sepeda motor pada 24 Desember, sedangkan mobil belum boleh.
Menurut Iptu Winam Agus, pembubaran dua ormas yang menutup jembatan tersebut disaksikan langsung oleh masyarakat setempat.
"Pertama kita datang, mereka langsung lari terbirit-birit yang FBR. Kita kejar, kita cari tapi udah enggak ada. Tapi yang PP itu tetap di sana, PP banyak di situ tapi ada yang enggak berseragam. (Selain itu) berikut sopir-sopir dan masyarakat juga melihat langsung, masyarakat juga langsung mengucapkan terima kasih sama kita," terangnya.
Iptu Winam Agus mengatakan, akibat penutupan jembatan masyarakat sekitar harus berputar ke jalan tikus yang ada di sisi lain.
Baca: Fakta Terungkap, Perwira TNI Letkol CPM Dono Kuspriyanto Diberondong Peluru hingga Tewas di TKP
Baca: Kisah Aktor Tajir Chow Yun Fat, Harta Rp 10,8 Triliun, Kekayaan Disumbang untuk Amal jika Meninggal
Namun, jalur tersebut tidak aman dan menyebabkan sejumlah kendaraan mengalami kecelakaan.
"Banyak yang kecelakaan dan nyemplung kali, karena jalur alternatif untuk melewati jembatan yang ditutup itu udah rusak (dan) sempit," katanya.
Setelah membubarkan kedua ormas, polisi tidak mengamankan satu pun anggota ormas.
Mereka hanya memberikan teguran dan berhasil membuka jembatan untuk akses warga.
Iptu Winam Agus menduga ada kerja sama antara oknum ormas dengan sopir angkot yang melintasi kawasan Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
"Oknum ormas dan sopir ini 'kongkalikong'. (Mereka) bilang dibukanya 1 Januari (2019) dan disampaikan masyarakat, tapi kan enggak ada perintah dari mana, (keputusan) mereka sendiri," kata Iptu Winam.
Mereka menutup jembatan sejak Minggu dan pada Senin (24/12/2018) sepeda motor sudah boleh melintas, sedangkan mobil belum.
Menurut Iptu Winam Agus, warga yang ingin melintasi jembatan harus berhenti dan menyambung angkutan kota (angkot) menggunakan angkot 07 Depok-Citayam untuk bisa ke lokasi tujuan.
"Memang rutenya angkot lewat situ, jadi masyarakat yang berada di lokasi jembatan kalau ke Depok naik motor susah lewat jalur tikus enggak karuan, jadi naik angkotnya dari jembatan itu ke Depok," katanya.
Iptu Winam Agus menambahkan, ia menduga baik dari oknum kedua ormas dan kelompok sopir angkot mendapat keuntungan dari penutupan jembatan tersebut.
Mulai dari oknum yang berjaga, pembayaran kepada oknum apabila angkot mendapatkan penumpang, hingga sopir yang mendapatkan penumpang akibat tidak bisa melintasi jembatan langsung.
Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, pihak kepolisian terus memantau aktivitas di Pitara, Pancoran Mas, Depok Jawa Barat, pasca-penutupan jembatan oleh dua kelompok organisasi masyarakat ( ormas).
Petugas terus melakukan patroli secara bergantian.
“Kami akan terus pantau dan lakukan monitoring aktivitas di sekitaran Jembatan Pitara setelah sempat dilakukan penutupan,” ucap Didik di Polresta Depok, Jalan Margonda, Depok, Rabu (26/12/2018).
Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan dua oknum ormas tersebut kembali menutup jembatan tersebut.
“Ada personel yang melakukan pengawasan di lapangan serta berpatroli. Pemantauan tersebut juga melibatkan ketua RT dan warga sekitar,” ujar Didik.
Ia juga mengatakan, polisi akan menindak tegas apabila masih ada oknum-oknum yang menutup Jembatan Pitara.

Sebelumnya Wali Kota Depok Mohammad Idris memastikan bahwa jembatan di Jalan Pitara, Kecamatan Pancoran Mas bisa digunakan pada malam pergantian tahun.
“ Jembatan Pitara sudah bisa digunakan malam tahun baru, saat ini sudah 99,95 persen pekerjaan kontruksinya tinggal finishing saja,” ucap Idris di Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Jumat (21/12/2018).

Sementara itu, untuk kendaraan roda dua atau motor dapat menggunakan Jembatan Pitara itu pada hari Senin (23/12/2018) mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Manto mengatakan, sepeda motor lebih dulu diperbolehkan melintasi jembatan tersebut dikarenakan bebannya yang ringan.
“Kalau motor sih emang idealnya dua minggu selesai pengerjaan dia sudah bisa lewat, kalau sudah tiga minggu baru bisa dilewati kendaraan roda empat,” kata Manto.
Menurut dia, perbaikan jembatan dilakukan sepanjang 50 meter dengan konstruksi 50 sentimeter lebih tinggi dari bangunan lama.
Jembatan Pitara akan ditinggikan untuk menguatkan konstruksi bangunan. Sebab, selama ini, laju air kali kerap mengikis pijakan jembatan.
“Insya Allah sesuai target. Anggarannya Rp 956 juta, tetapi nilai kontraknya Rp 936 juta," kata Manto. Untuk ke depannya, Manto meminta warga turut membantu dalam mengawasi penggunaan jembatan tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Bubarkan Dua Ormas yang Tutup Jembatan Pitara Depok"