Milenial Lirik Bisnis Startup, Ciptakan Aplikasi Kepul Buat Kumpulkan Barang Bekas

Dunia bisnis Startup semakin hari semakin dianggap bergengsi. Pada umumnya, startup adalah sebuah bisnis rintisan

Tribun Medan/ Septrina Ayu Simanjorang
Afrizal Yusuf Rangkuti menunjukkan aplikasi Kepul. Aplikasi ini menghubungkan pengepul dengan sipempunya barang bekas 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Septrina Ayu Simanjorang

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dunia bisnis startup semakin hari semakin dianggap bergengsi. Pada umumnya, startup adalah sebuah bisnis rintisan yang dianggap laju perkembangannya cukup pesat

Persaingan di dunia startup ini pun semakin hari semakin kencang. Munculnya berbagai startup dan terbukti sukses menjadi "undangan" untuk orang lain memulai sebuah bisnis.

Salah satunya Kepul. Startup rintisan Afrizal Yusuf Rangkuti dan Abdul Latif Wahid sudah bersaing di beberapa pertandingan.

Tahun ini saja mereka sudah meraih penghargaan di kategori startup nasional dalam gelaran Idea Up yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi bulan agustus lalu.

"Bulan 10 lalu, di Soprema kami meraih juara 2, dan bulan november kami meraih gelar Peace Building (Perdamaian) dari Konsorsium SDG PIPE  ( Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan) di Jakarta," ujar Afrizal.

Awalnya diluncurkan versi website pada Maret 2018, kini aplikasi ini sudah tersedia di playstore sejak awal bulan oktober dan sudah diunduh lebih dari 100 kali.

"Kesulitannya bukan diproses pembuatannya. Tapi bagaimana mengakuisisi pasarnya. Mengingat aplikasi ini belum umum digunakan orang," ujar Abdul

Dalam prosesnya mereka banyak mendekatkan diri pada masyarakat seperti awal bulan maret mereka ke cafe cafe dan warung untuk mengenalkan startup  ini. Serta melakukan kerja sama dengan pemerintah.

"Jadikan ada sebuah kecamatan yang memiliki bank sampah. Nanti mereka semua akan kita kenalkan dengan Kepul. Sehingga untuk mengambil sampah bahan metal seperti besi, tembaga nanti agen kita yang melakukan," ujar Afrizal.

Alur penggunaan aplikasi ini adalah pelanggan melakukan pemesanan, pemesanan tersebut akan masuk ke admin dan disampaikan kepada agen-agen kepul.

"Awalnya kita mau bikin kaya ojek daring, cuma karena keterbatasan gawai pada pengepul akhirnya kita putuskan untuk seperti sekarang ini alurnya," tambahnya.

Afrizal menyatakan bisnis startup tidak melulu soal aplikasi meski pada umumnya begitu. Tapi startup bisa dikatakan sebuah usaha rintisan.

"Jadi kalau enggak bisa buat aplikasi masih bisa bikin startup kok. Yang penting sering aja datang ke event event startup agar tau ekosistem di dalamnya," kata Afrizal

Selain itu ia juga menyarankan untuk membuat startup jangan karena ikut-ikutan tapi harus benar-benar karena menyukainya. Kata Afrizal kalau mengerjakan yang memang passion rasanya akan lebih ringan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved