Gajah Mulai Beradaptasi dengan Alam, Melahirkan Anak-anak Tanpa Gading, Melawan Perburuan Liar

Gajah mulai beradaptasi dengan lingkungan yang melahirkan anak-anak tanpa gading.

Editor: AbdiTumanggor
Feedtv.com
Ilustrasi Gajah di Thailand sedang melakukan aktivitas memijat. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Seiring perjalanan waktu, banyak hewan telah beradaptasi dengan lingkungannya untuk menghindari bahaya dan predator alami.

Namun, tak hanya itu saja.

Sekarang, hewan juga harus berurusan dengan bahaya lainnya, yakni perburuan oleh manusia. 

Salah satunya hewan tersebut adalah gajah.

Gajah adalah salah satu yang sangat terancam oleh pemburu liar.

Demi merebut gadingnya, para pemburu dengan keji menembaki gajah sehingga sangat kecil peluang bagi mereka untuk mempertahankan diri atau melarikan diri.

Gading sendiri dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dari banyak penyakit, meningkatkan kejantanan, kekuatan, dan kesuburan.

Gading akan ditumbuk dan kemudian diminum.

Terlepas tidak adanya dasar ilmiah untuk kepercayaan tersebut, gading gajah masih diperdagangkan di Afrika dan Asia.

China adalah salah satu negara yang masih mencari gading dan kadang nilainya lebih mahal dibandingkan dengan emas.

Namun, alam punya cara tersendiri untuk melawan perburuan liar.

Gajah mulai beradaptasi dengan melahirkan anak-anak tanpa gading.

Temuan ini berdasarkan pada penelitian di Taman Nasional Gorongosa, Mozambik yang dipublikasikan di National Geographic.

Para peneliti mengamati perubahan ini dan berlomba untuk memahami genetika gajah yang lahir tanpa gading berserta sifatnya.

Saat ini, hampir sepertiga dari populasi gajah betina di Mozambik tidak memiliki gading.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved