Uji Jimat Kebal, Biksu Tebas Leher Penjual Jimat Hingga Nyaris Tewas, Ini Video dan Fotonya
Uji Jimat Kebal, Biksu Tebas Leher Penjual Jimat Hingga Nyaris Tewas, Ini Video dan Fotonya
Lokasi kejadian dikerumuni warga
“Saksi-saksi di tempat kejadian menggambarkan pertengkaran antara biarawan dan korban. Kami tidak tahu apakah penyerang itu adalah biksu sungguhan dan latar belakangnya,” ucapnya.
Ia menambahkan, pihak kepolisian akan memeriksa CCTV dan menginterogasi kedua pihak untuk menemukan cerita lengkap dan menuntut pelaku.
Baca: Kerap Diberi Makan Nasi, Orangutan Disita BBKSDA dari Seorang Pejabat di Aceh
Baca: Guru Privat Lecehkan 34 Bocah, Dibujuk Uang dan Video Porno hingga Pelaku Pernah Jadi Korban
Ini videonya:
Jual jimat kebal
Polsek Pancoran Mas, Kota Depok mengamankan Al Muktiana (18) yang diduga guru ngaji Majelis Dzikir Al Anshor atau Mahesa Kurung dari rumah kontrakannya di Gang Pancoran RT 02/05, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Rabu (7/2/2018) malam sekira pukul 23.00.
Ajaran Majelis Dzikir Al Anshor atau Mahesa Kurung diketahui sudah dilarang.
Keberadaan Al yang membuka pengajian di sana sejak 3 minggu terakhir dan selalu ramai, dianggap meresahkan warga.
Apalagi praktek yang dilakukan Al bersama 18 orang yang dianggap muridnya di tempat itu terkesan aneh dan membuat warga tak nyaman.

Al diduga melakukan praktek aliran sesat atau perdukunan, yang membuat warga sekitar tak nyaman dan was-was.
Saat diamankan polisi bersama warga dan anggota TNi, Al diketahui bersama dengan 18 orang muridnya.
Kapolsek Pancoran Mas, Komisaris Roni Wowor mengatakan dari pengakuannya Al mengaku membuka praktek pengisian khodam ilmu kebatinan. Yakni dengan cara menjual jimat baik berupa batu ataupun wapak.
"Jimat dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp. 40.000 sampai Rp. 200.000. Adapun jimat yang dijual diyakini memiliki khasiat diantaranya jimat pengasihan, wapak serba guna, dan jimat kewibawan. Padahal yang bersangkutan membeli ajimat yang dijualnya itu di Jatinegara dengan harga Rp. 20.000. Jadi ada keuntungan yang diambilnya," kata Roni, Kamis (8/2/2018).

Selain itu, menurut pengakuannya, kata Roni, pengajian yang dipimpin bukan aliran atau bagian dari Mahesa Kurung (MK) akan tetapi pengajian Asmaul Husna yang pernah dipelajarinya di Pelabuhan Ratu.
"Untuk saat ini, yang bersangkutan sudah memiliki murid sebanyak 18 orang," kata Roni.